“Distribusi yang ditahan, itu psikologi. Maka ketika masyarakat punya kemandirian, tidak akan tergoyah oleh hal itu,” ujar Herman Deru seraya mendorong pemerintah daerah untuk memperkuat ketahanan ekonomi lokal, terutama di sektor pangan.
Pernyataan ini sekaligus menjadi ajakan agar masyarakat lebih bijak dalam berbelanja dan pemerintah lebih sigap menjaga kestabilan pasokan serta distribusi barang, terutama menjelang momen besar seperti Ramadan dan Idul Fitri.
Inflasi yang tinggi, jika tidak diantisipasi, bukan hanya berdampak pada angka statistik, tetapi juga langsung menyentuh kesejahteraan masyarakat bawah.
Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, jauh sebelum lonjakan inflasi ini terjadi, telah mengingatkan masyarakat untuk tidak melakukan panic buying, terutama menjelang momen-momen besar seperti Ramadan dan Idul Fitri.
Menurutnya, kebiasaan membeli barang dalam jumlah berlebihan karena rasa panik justru akan memperburuk situasi pasar, menciptakan kelangkaan semu, serta membuka celah bagi oknum-oknum untuk menaikkan harga secara tidak wajar.
Ia menegaskan bahwa panic buying bukan hanya merugikan individu yang tidak mampu bersaing dalam membeli barang pokok, tetapi juga menciptakan ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan, yang pada akhirnya mendorong inflasi tinggi seperti yang terjadi pada Maret 2025.
Herman Deru menyarankan masyarakat untuk tetap rasional dan tenang dalam menghadapi dinamika harga pasar. Ia juga mendorong peran aktif pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam menjaga kestabilan distribusi barang serta memberi edukasi kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar.
"Inflasi bisa dikendalikan kalau kita semua saling mendukung, baik dari sisi pemerintah maupun masyarakat. Jangan karena panik, kita malah memperparah keadaan," ujarnya tegas.
Seruan ini menjadi penting, mengingat peristiwa inflasi tinggi kali ini menunjukkan betapa besar pengaruh psikologis masyarakat terhadap kondisi ekonomi daerah.
Baca Juga: Pilkada Empat Lawang: Dua Mantan Bupati Adu Kuat, Rebut Kursi di Pemilu Ulang
Berita Terkait
-
Pilkada Empat Lawang: Dua Mantan Bupati Adu Kuat, Rebut Kursi di Pemilu Ulang
-
Kronologi Kecelakaan Kerja PT Pusri yang Tewaskan Pekerja Saat Malam Takbiran
-
Awas Modus Ganjal ATM Marak! Warga Palembang Jadi Korban, Uang Lenyap Sekejap
-
Fokus Pelayanan Terganggu, ASN Bolos di Palembang Siap-Siap Terima Sanksi
-
Waswas! Tarif AS Ancam Masa Depan Ekspor Karet Sumsel
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Tak Hanya Siang, Malam pun Panas! Suhu Indonesia Kini Tembus 37C
-
7 Produk Murah di Alfamart untuk Cegah Dehidrasi Saat Cuaca Panas Ekstrem
-
Bukan Target IPK, Tapi Mencari Teman: Rencana Kuliah Timothy Anugrah Bikin Netizen Menangis
-
5 Fakta di Balik Aksi Pemuda Nyamar Jadi Mahasiswi, Agar Bisa Masuk Asrama Putri Unsri
-
Kulit Sering Berjerawat? Ini 7 Sunscreen yang Ringan dan Tetap Bikin Glowing