Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 07 April 2025 | 11:30 WIB
banjir di Ogan Komering Ulu, sumatera selatan

SuaraSumsel.id - Puluhan rumah warga di kawasan RS Bungur, Kelurahan Sukajadi, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mendadak dikepung banjir pada Ahad (6/4/2025), tepat saat masyarakat masih dalam suasana hangat merayakan Idul Fitri.

Curah hujan yang turun sejak pukul 07.00 WIB berubah menjadi bencana yang mengejutkan, ketika aliran air mulai meluap dan merendam komplek perumahan yang selama ini dikenal cukup tenang.

Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, mengonfirmasi bahwa kawasan terdampak banjir meliputi puluhan rumah dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.

Air bahkan menerobos masuk ke dalam rumah-rumah warga, merusak barang-barang dan memaksa mereka berjibaku menyelamatkan perabotan di tengah momen yang seharusnya penuh kebahagiaan dan silaturahmi.

Baca Juga: Ambulans RSUD Kosong Sopir dan BBM, Keluarga Nangis Histeris Urus Jenazah Sendiri

Beberapa warga terlihat panik, terutama lansia dan anak-anak, yang harus dievakuasi ke tempat yang lebih tinggi.

Menurut keterangan sementara, tidak hanya intensitas hujan yang menjadi penyebab, tetapi juga buruknya sistem drainase di kawasan tersebut yang tak mampu menampung debit air.

Situasi ini menambah deretan panjang kasus banjir di Sumatera Selatan yang kian sering terjadi saat musim hujan, menjadi pengingat keras bahwa infrastruktur penanganan banjir di daerah pemukiman padat perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.

Selain merendam rumah-rumah warga, banjir yang melanda kawasan RS Bungur, Kelurahan Sukajadi, OKU, juga menyebabkan sejumlah ruas jalan utama di dalam komplek terendam cukup parah.

Genangan air yang mencapai lutut orang dewasa membuat akses transportasi warga lumpuh total sejak pagi hari.

Baca Juga: Guru Silat di Ogan Ilir Jadi Tersangka Pencabulan Santri, Diduga Lakukan Berkali-kali

Kendaraan roda dua dan roda empat tak bisa melintas, dan warga terpaksa berjalan kaki dengan menggulung celana atau menggunakan rakit darurat demi mencapai lokasi yang lebih tinggi.

Aktivitas masyarakat terganggu secara signifikan, terutama karena situasi ini terjadi saat momentum Lebaran, di mana banyak keluarga hendak bersilaturahmi atau kembali ke tempat asal setelah mudik.

Januar menyampaikan bahwa beruntung sejauh ini tidak ada laporan korban jiwa akibat peristiwa tersebut.

"Kami masih melakukan pendataan jumlah rumah terdampak. Tim kami siaga penuh di lokasi," ujarnya.

Merespons situasi tersebut, BPBD OKU bersama tim dari Basarnas langsung bergerak cepat dengan menerjunkan personel dan perlengkapan evakuasi ke lokasi terdampak.

Langkah ini sebagai antisipasi jika kondisi memburuk dan warga perlu diselamatkan dalam keadaan darurat.

Tak hanya itu, personel di lapangan juga sudah mulai melakukan penyedotan air dari titik-titik genangan untuk mempercepat surutnya banjir.

Upaya ini diharapkan dapat segera memulihkan kondisi lingkungan agar masyarakat bisa kembali menjalankan aktivitas secara normal, termasuk merayakan Lebaran dengan lebih tenang.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa perubahan cuaca ekstrem harus diantisipasi dengan sistem drainase dan mitigasi bencana yang lebih tangguh di kawasan-kawasan rawan banjir seperti ini.

Untuk kondisi terkini, banjir di kawasan RS Bungur, Kelurahan Sukajadi, Kabupaten OKU, dilaporkan telah surut sepenuhnya dan masyarakat sudah mulai kembali beraktivitas seperti biasa.

Kehidupan perlahan pulih, jalan-jalan yang sebelumnya tergenang kini mulai ramai dilalui kendaraan, dan warga pun tampak sibuk membersihkan sisa-sisa lumpur serta merapikan barang-barang yang sempat terendam air.

Namun demikian, meski genangan air telah menghilang, kewaspadaan tetap dijaga tinggi. Kepala BPBD OKU, Januar Efendi, menegaskan bahwa timnya masih terus melakukan patroli rutin di sekitar wilayah terdampak banjir.

banjir di Baturaja, Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan

Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan bencana susulan, mengingat cuaca yang masih tak menentu dan potensi hujan lebat yang bisa kembali terjadi sewaktu-waktu.

"Kami tidak ingin kecolongan. Patroli ini penting untuk memastikan kondisi benar-benar aman dan tidak ada titik rawan yang terlewat," ujarnya.

Selain itu, BPBD juga tengah memantau aliran sungai dan drainase di sekitar komplek untuk memastikan tidak ada sumbatan yang bisa memicu banjir ulang.

Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa bencana alam seperti banjir tidak sampai menimbulkan korban jiwa atau kerugian yang lebih besar di masa mendatang.

Bagi warga, peristiwa ini menjadi peringatan bahwa mitigasi bencana tidak hanya berhenti saat air surut, tetapi harus menjadi kesadaran kolektif yang terus dijaga bersama. 
 
 

Load More