Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 07 April 2025 | 10:42 WIB
Touring motor. WNA Rusia kehilangan motor saat bakal touring dari Bali ke Medan [istock]

SuaraSumsel.id - Tindak pidana pencurian kendaraan bermotor (curanmor) kembali menjadi sorotan publik.

Kali ini bukan hanya warga lokal yang menjadi korban, tetapi juga seorang warga negara asing (WNA) asal Rusia yang tengah melakukan perjalanan darat dari Bali menuju Medan.

Kejadian ini tak hanya memperlihatkan sisi rentan keamanan di ruang publik, tetapi juga menimbulkan keprihatinan terhadap citra Kota Palembang sebagai destinasi wisata kuliner dan budaya.

Korban adalah Konstantin Bazrov, pria berusia 33 tahun asal Rusia, yang sedang menjalani petualangan touring melintasi Indonesia dengan sepeda motor.

Baca Juga: WNA Rusia di Palembang Jadi Korban Curanmor, Drone dan GoPro Raib

Namun, impian perjalanannya harus terganjal saat ia singgah dan beristirahat di sebuah warung makan di kawasan Palembang.

Motor kesayangannya yang menjadi alat utama mobilisasi dalam touring itu raib digondol pencuri.

Kejadian ini terjadi pada Kamis (3/4/2025).

Melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com, menyadari kendaraannya hilang, Konstantin segera melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang untuk mendapatkan keadilan sekaligus meminta bantuan dari pihak kepolisian.

Lebih dari sekadar kehilangan kendaraan, Konstantin juga mengalami kerugian besar atas barang-barang pribadi bernilai tinggi yang tersimpan di dalam motornya.

Baca Juga: Sayang Dibuang! Ini Cara Benar Simpan Kue Basah Palembang Pasca Lebaran

Dalam laporan yang diterima oleh pihak kepolisian, ia menyebutkan kehilangan kamera GoPro 13+ dengan lensa Max Lens 2.0, memori tambahan 256 GB Flash, drone DJI MINI 4 Pro, serta sebuah dompet berisi dokumen penting, termasuk identitas pribadi dan mungkin dokumen perjalanan.

Polisi Bergerak Cepat

Menanggapi laporan tersebut, Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, AKBP Andrie Setiawan, menyatakan bahwa pihaknya langsung melakukan penanganan secara serius sesuai dengan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.

“Kami sudah menerima laporannya. Yang dicuri menurut korban adalah satu unit sepeda motor, satu kamera GoPro lengkap dengan lensa tambahan, satu unit drone, dan dompet berisi dokumen pribadi,” jelas Andrie saat dikonfirmasi pada Sabtu (5/4/2025).

Sebagai langkah awal, pihak kepolisian menurunkan tim gabungan dari unit Reskrim, Identifikasi, PPA, Intelijen, hingga SPKT untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Upaya ini bertujuan untuk mengumpulkan barang bukti serta petunjuk yang dapat mengarah kepada pelaku.

“Sudah dilakukan olah TKP, dan saat ini masih dalam tahap penyelidikan. Kami juga sedang memeriksa rekaman CCTV dan meminta keterangan dari saksi-saksi di sekitar lokasi,” tambah Andrie.

Citra Kota Dipertaruhkan

Kejadian yang menimpa Konstantin menjadi pengingat pahit bahwa pelaku kejahatan tidak pandang bulu dalam memilih korbannya.

Bahkan WNA yang tengah menikmati keindahan dan kekayaan budaya Indonesia pun tidak luput dari incaran.

Hal ini sontak menjadi pembicaraan hangat di media sosial dan kalangan wisatawan.

Banyak yang menyayangkan lemahnya pengawasan di lokasi-lokasi publik, seperti warung makan, yang selama ini menjadi tempat persinggahan favorit para pelancong.

Bagi Konstantin, kehilangan ini bukan hanya berdampak pada perjalanan fisiknya, tetapi juga menyangkut hilangnya data digital berupa foto dan video dokumentasi perjalanannya, yang mungkin bersifat pribadi maupun profesional.

Peristiwa ini juga menjadi tamparan bagi aparat keamanan dan pemerintah kota untuk meningkatkan sistem pengamanan publik.

Apalagi Palembang selama ini dikenal luas sebagai kota bersejarah dan kuliner yang banyak dikunjungi wisatawan domestik maupun mancanegara.

WNA Rusia di Palembang jadi korban curanmor

Dorongan Untuk Evaluasi Keamanan

Insiden ini membuka kembali perbincangan tentang perlunya peningkatan sistem keamanan di area publik, terutama di kota-kota besar.

CCTV yang tersebar, patroli berkala, dan kerja sama dengan masyarakat menjadi kebutuhan mendesak dalam mengurangi tindak kriminal seperti curanmor.

Tak sedikit netizen yang menuntut agar kepolisian segera mengusut tuntas kasus ini.

Beberapa bahkan menyampaikan harapannya agar barang-barang Konstantin dapat ditemukan dan dikembalikan, demi menjaga citra positif Indonesia di mata dunia.

Sementara itu, pihak kepolisian memastikan akan melibatkan teknologi serta informasi intelijen dalam mengusut kasus ini, sembari terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memantau kemungkinan pergerakan pelaku.

Load More