Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 05 April 2025 | 21:16 WIB
Ambulans. Ambulans RSUD Martapura kosong sopir dan BBM, keluarga pasien urus jenazah sendiri.

SuaraSumsel.id - Insiden memilukan terjadi di RSUD Martapura, OKU Timur, Sumatera Selatan, yang membuat publik geram sekaligus prihatin.

Keluarga seorang pasien yang meninggal dunia meluapkan amarah mereka setelah mendapati buruknya pelayanan rumah sakit, yang dinilai sangat tidak manusiawi.

Dalam situasi duka yang mendalam, pihak keluarga harus menghadapi kenyataan bahwa mobil ambulans rumah sakit tidak bisa digunakan karena tidak tersedia sopir dan bahkan dalam kondisi lebih miris lagi diketahui jika ambulans tersebut tidak memiliki bahan bakar minyak (BBM).

Peristiwa ini sontak menjadi viral di berbagai platform media sosial seperti TikTok dan Instagram, di mana video yang menunjukkan kemarahan keluarga almarhum ramai diperbincangkan.

Baca Juga: Guru Silat di Ogan Ilir Jadi Tersangka Pencabulan Santri, Diduga Lakukan Berkali-kali

“Lihatlah jenazah keluarga kami sudah di dalam ambulance dan sudah satu jam menunggu sopirnya tidak ada,” ucapnya dengan nada marah.

Dalam unggahan-unggahan tersebut terlihat keluarga menangis, berteriak, dan mengecam manajemen RSUD Martapura karena dianggap lalai dan tidak siap menghadapi situasi darurat.

Banyak warganet menyuarakan empati sekaligus kecaman atas pelayanan kesehatan yang dianggap tak layak, terutama di fasilitas publik yang seharusnya menjadi garda terdepan penyelamatan nyawa.

Kejadian ini pun memantik desakan dari masyarakat agar pemerintah daerah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap operasional RSUD Martapura dan memberikan sanksi tegas terhadap pihak yang bertanggung jawab.

Akibatnya, jenazah harus diturunkan secara mandiri oleh keluarga tanpa sedikit pun bantuan dari pihak rumah sakit.

Baca Juga: WNA Rusia di Palembang Jadi Korban Curanmor, Drone dan GoPro Raib

“Mobil ambulansnya tidak ada BBM, dan kami sendiri yang menurunkan jenazah, tidak ada pelayanan dari RSUD yang membantu,” ujar salah satu anggota keluarga dengan suara bergetar, menahan amarah dan kesedihan.

Situasi memilukan ini menjadi bukti nyata betapa amburadulnya pelayanan di rumah sakit daerah tersebut.

Video kejadian yang direkam oleh pihak keluarga kemudian tersebar luas di media sosial, memantik gelombang kemarahan publik. Dunia kesehatan di Kabupaten OKU Timur kembali tercoreng, dan RSUD Martapura menjadi sorotan karena dinilai gagal memberikan pelayanan dasar yang layak kepada warga, apalagi dalam kondisi darurat seperti kematian pasien.

Banyak warganet mengecam manajemen rumah sakit yang dianggap tidak profesional dan mendesak agar pemerintah segera turun tangan untuk memperbaiki sistem dan memberikan sanksi tegas agar kejadian serupa tidak terulang.

Kisah memilukan ini terjadi pada Jumat, 4 April 2025, di RSUD Martapura, Kabupaten OKU Timur. Dalam kondisi hujan gerimis, keluarga pasien yang meninggal dunia terpaksa membawa jenazah menggunakan mobil pickup karena ambulans rumah sakit tidak dapat digunakan.

Pemandangan menyayat hati ini menyebar cepat di media sosial dan mengundang gelombang simpati serta kemarahan publik.

Di tengah suasana duka, keluarga korban harus berjibaku sendiri mengevakuasi jenazah tanpa dukungan dari pihak rumah sakit.

Bahkan, sang sopir ambulans disebut tidak berada di tempat, dan lebih parah lagi, kendaraan dinas itu tidak memiliki bahan bakar.

Direktur RSUD Martapura, dr Deddy Damhudy, tak menampik fakta tersebut.

Ia mengakui bahwa keluarga memang terpaksa menggunakan mobil pickup lantaran ambulans tidak siap operasional karena tidak ada sopir dan BBM.

“Kami minta maaf atas kejadian ini. Ini menjadi evaluasi besar bagi manajemen,” ujarnya.

Namun permintaan maaf tersebut dinilai tak cukup oleh publik, yang mendesak agar sistem pelayanan rumah sakit segera diperbaiki.

Peristiwa ini memperlihatkan betapa lemahnya manajemen fasilitas publik, terutama dalam menangani situasi darurat yang menyangkut nyawa dan martabat manusia. 

Bagaimana menurut kalian?

Load More