Perubahan kecil seperti tekstur yang mulai terlalu lembek, permukaan yang tampak berlendir, atau aroma yang berubah menjadi asam adalah tanda awal bahwa kue sudah mulai mengalami proses pembusukan.
Hal ini lazim terjadi karena bahan-bahan seperti telur, santan, dan gula yang digunakan dalam pembuatan kue basah sangat rentan terhadap perubahan suhu dan mikroorganisme jika disimpan terlalu lama atau tidak dalam kondisi yang higienis.
Oleh karena itu, jangan menunggu sampai kue benar-benar rusak atau berjamur.
Jika tanda-tanda tersebut mulai muncul, lebih baik segera dikonsumsi sebelum kondisinya memburuk atau, jika dirasa sudah tidak layak, sebaiknya dibuang demi menjaga kesehatan keluarga.
Mengabaikan tanda-tanda ini bisa berisiko menyebabkan gangguan pencernaan atau bahkan keracunan makanan.
Jadi, selain cara penyimpanan, perhatian dan pengecekan rutin juga menjadi kunci penting agar kue khas Lebaran ini tetap aman dan lezat dinikmati kapan saja.
Dengan menyimpan kue basah Palembang secara tepat, Anda tidak hanya menghindari pemborosan, tetapi juga menjaga cita rasa istimewa yang menjadi kebanggaan kuliner daerah.
Di tengah momen santai pasca-Lebaran—saat tamu mulai berkurang dan suasana kembali tenang menikmati sepotong maksuba atau engkak ketan yang masih lembut dan manis bisa menjadi kenikmatan tersendiri.
Aromanya yang khas, teksturnya yang legit, dan rasanya yang kaya akan telur dan santan tetap bisa Anda rasakan jika penyimpanannya dilakukan dengan cara yang benar.
Baca Juga: Ekspor Karet Sumsel Terancam Tarif AS, Pengusaha Desak Perundingan Dagang
Kue-kue ini sejatinya tidak lekas rusak jika dijaga kelembapan dan kebersihannya dengan benar, misalnya dengan menyimpannya di wadah tertutup di dalam lemari es.
Jadi, jangan buru-buru membuang kue sisa Lebaran hanya karena takut basi. Luangkan sedikit perhatian untuk menyimpannya secara cermat, dan Anda akan mendapatkan keuntungan: kue tetap nikmat, hati senang, dan kenangan Lebaran bisa terus hidup lewat setiap gigitan.
Berita Terkait
-
Ekspor Karet Sumsel Terancam Tarif AS, Pengusaha Desak Perundingan Dagang
-
Anti Gagal! 5 Langkah Mudah Simpan Cuko Pempek Pasca Lebaran
-
Darma Agung Club 41 Palembang Beroperasi Diam-Diam Meski Resmi Ditutup?
-
Herman Deru Pulang Kampung, Halal Bihalal di OKU Timur Penuh Keakraban
-
Pasca Penusukan Sadis, Izin Operasional DA Club 41 Palembang Dipertanyakan
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Jangan Ketinggalan! Klik Link DANA Kaget, Klaim Saldo Rp200 Ribu Tanpa Ribet
-
Bukit Asam Dorong Sawahlunto Go Internasional Lewat Simposium Site Manager di Hotel Saka Ombilin
-
BRI dan INDODAX Sinergi Ciptakan Kartu Debit Co-Branding, Dorong Literasi dan Akses Layanan
-
Daftar 5 Link DANA Kaget Terkini, Jangan Terkecoh Penipuan Online!
-
Darurat Karhutla di Sumsel! Helikopter Dikerahkan, OKI Jadi Titik Terparah