SuaraSumsel.id - Kasus pencabulan anak di bawah umur kembali mengguncang Kota Palembang, Sumatera Selatan, dengan seorang pemuda berusia 19 tahun, Alfian Rizki Ilahi, menjadi pelaku utama.
Kejadian tragis ini bermula ketika seorang bocah Sekolah Dasar (SD) dilaporkan hilang selama dua hari, memicu pencarian panik oleh keluarganya.
Pencarian tersebut berujung pada penemuan yang mengejutkan dan memilukan, di mana korban ditemukan di sebuah hotel melati di kawasan Sukarami, Palembang, bersama dengan Alfian Rizki Ilahi.
Keluarga korban, yang putus asa mencari keberadaan anak mereka, akhirnya mendapati mereka di dalam kamar hotel tersebut.
Baca Juga: Ritel Hingga Perkebunan, Puluhan Perusahaan di Sumsel Tak Cairkan THR
Kondisi yang mereka temukan mengindikasikan bahwa telah terjadi tindakan pencabulan, di mana korban dan pelaku diduga telah melakukan hubungan badan.
Kemarahan dan kesedihan yang mendalam memicu reaksi spontan dari keluarga dan warga sekitar, yang kemudian melampiaskan amarah mereka pada pelaku.
Alfian Rizki Ilahi mengalami tindakan kekerasan dan pengeroyokan hingga babak belur sebelum akhirnya diamankan oleh pihak berwajib.
Pihak Polrestabes Palembang mengkonfirmasi penangkapan Alfian Rizki Ilahi, yang kini harus menghadapi konsekuensi hukum atas perbuatannya.
Kasus ini menambah daftar panjang kejahatan seksual terhadap anak di bawah umur, yang menjadi perhatian serius bagi aparat penegak hukum dan masyarakat luas.
Baca Juga: Sanjo Palembang: Antara Modernisasi dan Warisan Leluhur, Mampukah Bertahan?
Kasus pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan oleh Alfian Rizki Ilahi (19) di Palembang, Sumatera Selatan, mengungkap fakta yang mengejutkan.
Korban, seorang siswi Sekolah Dasar (SD), ternyata baru mengenal pelaku beberapa hari sebelum kejadian tragis tersebut.
Hubungan yang singkat ini berujung pada pacaran, dan pelaku yang merupakan warga Jalan Kebun Bunga Sukarami, Palembang, kemudian mengajak korban untuk menginap di sebuah hotel melati.
Kecurigaan keluarga korban muncul ketika anak mereka tidak pulang ke rumah.
Setelah melakukan pencarian, keluarga akhirnya menemukan korban bersama pelaku di dalam kamar hotel.
Penemuan ini memicu kemarahan yang besar dari keluarga dan warga sekitar, yang kemudian melampiaskan amarah mereka pada pelaku.
Alfian Rizki Ilahi menjadi sasaran amukan massa, mengalami tindakan kekerasan dan pengeroyokan sebelum akhirnya diamankan oleh pihak berwajib.
Kejadian ini menyoroti bahaya yang mengintai anak-anak, terutama dalam pergaulan yang singkat dan tanpa pengawasan.
Kasus ini juga memperlihatkan bagaimana emosi masyarakat dapat memuncak ketika dihadapkan pada tindakan kejahatan yang merugikan anak di bawah umur.
Pihak kepolisian kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif pelaku dan memastikan bahwa pelaku mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan hukum yang berlaku.
Kasus pencabulan yang menimpa seorang siswi Sekolah Dasar (SD) di Palembang, Sumatera Selatan, dengan cepat menyebar dan menjadi viral di berbagai platform media sosial.
Kejadian yang melibatkan seorang pemuda berusia 19 tahun ini memicu gelombang reaksi dari netizen, yang mengekspresikan kemarahan, kesedihan, dan keprihatinan mereka.
Banyak yang mengecam tindakan pelaku, menuntut hukuman seberat-beratnya, dan menyerukan perlindungan yang lebih ketat bagi anak-anak di bawah umur.
Unggahan-unggahan di media sosial dipenuhi dengan komentar-komentar yang mengungkapkan rasa simpati dan dukungan terhadap korban dan keluarganya.
Netizen juga menyoroti pentingnya edukasi tentang perlindungan anak dan bahaya kejahatan seksual, serta perlunya peran aktif masyarakat dalam mencegah kejadian serupa di masa depan.
"Nama mu kak tak sesuai tingkah, katek ahklak nian," ujar netizen.
Kasus ini menjadi pengingat yang menyakitkan tentang kerentanan anak-anak terhadap predator seksual dan memicu diskusi tentang langkah-langkah yang perlu diambil untuk memastikan keamanan dan kesejahteraan mereka.
Berita Terkait
-
Ritel Hingga Perkebunan, Puluhan Perusahaan di Sumsel Tak Cairkan THR
-
Sanjo Palembang: Antara Modernisasi dan Warisan Leluhur, Mampukah Bertahan?
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan
-
Drama Rendang Willie Salim Memanas: Desak Ratu Dewa Minta Maaf ke Warga
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- Asisten Pelatih Liverpool: Kakek Saya Dulu KNIL, Saya Orang Maluku tapi...
- 3 Kerugian AFF usai Menolak Partisipasi Persebaya dan Malut United di ASEAN Club Championship
- Pengganti Elkan Baggott Akhirnya Dipanggil Timnas Indonesia, Jona Giesselink Namanya
- Berapa Harga Sepatu Hoka Asli 2025? Cek Daftar Lengkap Model & Kisaran Harganya
Pilihan
-
Pak Erick Thohir Wajib Tahu! Liga Putri Taiwan Cuma Diikuti 6 Tim
-
5 Rekomendasi Tas Sekolah Terbaik, Anti Air dan Tali Empuk Hindari Pegal
-
4 Rekomendasi HP Infinix Murah dengan NFC Terbaru Juli 2025
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaru Juli 2025, Multitasking Masih Lancar!
-
Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
Terkini
-
7 Amplop DANA Kaget Terbaru No Tipu-tipu, Rebut Saldo Bernilai Ratusan Ribu
-
Usai Jembatan Ambruk, Bursah Zarnubi Setop Total Angkutan Batu Bara di Lahat
-
5 Desain Fasad Rumah Minimalis Paling Keren: Tampil Menonjol di Lingkungan Sekitar
-
3 Cabang Jadi Kunci, AgenBRILink Ini Bantu Petani Kelola Keuangan Lebih Baik
-
5 Rekomendasi Set Top Box (STB) Terbaik untuk TV Digital 2025, Murah Gambar Terang