SuaraSumsel.id - Warga Dusun 1, Desa Talang Taling, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan (Sumsel) digegerkan dengan penemuan mayat dalam kondisi gosong di dekat Tempat Pemakaman Umum (TPU) pada Jumat (28/3) pagi.
Penemuan mengerikan ini menimbulkan berbagai spekulasi. Belakangan diketahui, polisi menduga jika korban ialah pencuri ponsel yang menjadi sasaran amukan massa.
Mayat Gosong Dekat TPU, Identitas Sulit Dikenali
Menurut keterangan warga yang pertama kali menemukan, mayat tersebut berada dalam posisi tertelungkup dengan sekujur tubuh yang nyaris terbakar habis.
Wajah korban tidak bisa dikenali, begitu pula bagian tubuh lainnya yang mengalami luka bakar parah.
"Saya lihat ada keramaian dekat kuburan, ternyata ada mayat gosong di bawah tower PLN Talang Taling," ujar salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya.
Kepala Desa Talang Taling, Sukarni, membenarkan penemuan tersebut.
Ia mengaku mendapat laporan dari warga dan langsung menuju lokasi sambil menunggu pihak kepolisian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Ya, warga melaporkan ada penemuan mayat. Kami langsung ke lokasi sambil menunggu polisi datang," kata Sukarni melalui pesan WhatsApp.
Baca Juga: Mudik Gratis Bank Sumsel Babel: 1.060 Pemudik Diberangkatkan dengan Kereta Api
Namun, ia belum bisa memastikan identitas korban maupun penyebab kematiannya.
Dugaan Main Hakim Sendiri
Dari informasi yang beredar, korban diduga merupakan pencuri yang berasal dari wilayah Kertapati, Kota Palembang.
Namun, ia disebut-sebut berasal dari Desa Putak, Kecamatan Gelumbang. Dugaan kuat mengarah pada aksi main hakim sendiri oleh warga setempat.
Dugaan bahwa korban merupakan seorang pencuri semakin diperkuat dengan informasi yang beredar di kalangan warga.
Meskipun ada klaim bahwa ia berasal dari Desa Putak, Kecamatan Gelumbang, informasi lain menyebutkan bahwa korban sebenarnya berasal dari Kertapati, Kota Palembang.
Identitas korban yang masih simpang siur menambah misteri di balik kematiannya yang tragis.
Namun, satu hal yang hampir pasti adalah keterkaitannya dengan dugaan aksi pencurian ponsel, yang kemudian memicu amukan massa hingga berujung pada aksi main hakim sendiri.
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra SH SIK MSi mengonfirmasi bahwa pihak kepolisian telah menangkap satu pelaku yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.
Meski begitu, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap seluruh kronologi kejadian dan siapa saja yang terlibat.
“Saat ini kami masih mendalami kasus ini. Dugaan sementara memang mengarah pada pencurian ponsel sebagai pemicu utama kejadian ini. Namun, kami masih mengumpulkan bukti dan keterangan saksi guna memastikan kejadian sebenarnya,” ujar Kapolres.
Aksi main hakim sendiri memang sering terjadi di berbagai daerah, terutama ketika warga merasa hukum tidak berjalan cepat.
Sayangnya, tindakan semacam ini sering kali berujung pada kekerasan yang tidak bisa dibenarkan secara hukum. Kasus ini pun menjadi perhatian serius kepolisian, mengingat betapa fatalnya konsekuensi yang bisa timbul akibat kemarahan massa yang tidak terkendali.
Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra SH SIK MSi mengungkapkan bahwa pihaknya telah menangkap satu pelaku terkait kejadian ini.
"Saat ini kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Dugaan sementara, korban terlibat dalam aksi pencurian ponsel," ujar Kapolres.
Kapolres sebelumnya juga membenarkan kejadian ini, namun belum dapat memberikan banyak keterangan karena penyelidikan masih berlangsung.
Aksi Main Hakim Sendiri, Fenomena Berbahaya
Kasus ini kembali menyoroti fenomena main hakim sendiri di tengah masyarakat. Tindakan massa yang mengambil hukum di tangan sendiri kerap berujung pada kekerasan ekstrem, bahkan berakhir dengan kematian.
Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aksi main hakim sendiri dan segera melaporkan dugaan tindak kriminal ke pihak berwenang. Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan untuk mengungkap motif pasti dan siapa saja yang terlibat dalam kejadian tragis ini.
Berita Terkait
-
Mudik Gratis Bank Sumsel Babel: 1.060 Pemudik Diberangkatkan dengan Kereta Api
-
Cabai Merah Rp60 Ribu, Daging Sapi Rp160 Ribu: Lebaran di Palembang Makin Mahal
-
Gubernur Herman Deru dan Kadin Sumsel Bersatu: 5 Program Unggulan untuk Ekonomi Sumsel
-
Willie Salim Bakal Diperiksa Polisi, Kontroversi Tragedi Rendang Hilang di BKB Makin Panas
-
Laporan terhadap Willie Salim Diproses, Polda Sumsel Periksa Saksi Selama 12 Jam
Terpopuler
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
-
Bak Langit dan Bumi! Gaji Anggota DPR RI vs Eks Bek Milan di Parlemen Georgia
Terkini
-
Skandal Besar di Palembang? Jejak OTT Kejati di Perkimtan Diduga Seret Nama Eks Kadis
-
Karhutla Sumsel Capai 1.416 Hektare Sepanjang 2025, Ini Daerah yang Paling Parah
-
Sinergi KKKS dan SKK Migas Sumbagsel Menyulam Kehidupan, Ikan Tirusan Kembali ke Sungsang
-
Euromoney: BRI Menyelenggarakan 2.037 Sesi Literasi Keuangan untuk Kelompok Terpinggirkan
-
Bukan Sriwijaya FC, Klub Inilah yang Diincar Sumsel United Jelang Championship 2025/26