SuaraSumsel.id - Tim gabungan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terus melakukan pencarian terhadap Nawir (60), seorang nelayan asal Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, yang hilang setelah terjatuh dari kapal di Perairan Batu Kodok Buntal.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, mengungkapkan bahwa pencarian dilakukan oleh tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer USS Toboali, TNI AL, Polairud, BPBD, serta nelayan setempat.
"Nelayan bernama Nawir (L/60) terjatuh dari kapal karena guncangan ombak, saat ini kami tim SAR gabungan yang terdiri dari Rescuer USS Toboali, TNI AL, Polairud, BPBD, dan para nelayan setempat sedang melakukan proses pencarian dengan menyisir sekitar lokasi," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa di Toboali, Babel, Sabtu.
Pencarian dilakukan setelah pihaknya menerima informasi kejadian yang menimpa seorang nelayan asal Toboali yang hilang di Perairan Batu Kodok Buntal, di wilayah Kabupaten Bangka Selatan.
Baca Juga: OJK Luncurkan Buku Saku Waspada Keuangan Ilegal: Panduan Bagi Masyarakat Sumsel
Pada Jumat (3/1), sekitar pukul 14.00 WIB, Nawir berangkat dari rumah untuk mencari ikan menggunakan jaring menuju Perairan Batu Kodok Buntal, Toboali.
Menurut keluarga, kata dia, nelayan tersebut biasanya pada sore hari sudah pulang ke rumah, namun sampai dengan pukul 17.00 WIB belum sampai rumah.
Setelah dilakukan pemeriksaan di sekitar lokasi tempat mencari ikan, sekitar pukul 17.30 WIB warga melihat perahu korban masih di perairan tersebut, namun setelah dicek perahu dalam keadaan terbalik dan korban tidak berada di tempat itu.
Setelah mengetahui hal tersebut, warga melaporkan kejadian ke Kantor SAR Pangkalpinang untuk meminta bantuan pencarian dan pertolongan.
"Menerima informasi tersebut kami langsung memberangkatkan satu Tim Rescue USS Toboali menuju lokasi kejadian guna mempercepat pencarian terhadap korban," katanya.
Baca Juga: Mertua dan Menantu di Babel Tewas Tertimpa Pohon Tumbang Saat Hujan Deras
Upaya pencarian menggunakan perahu karet dilakukan dengan menyisir lokasi kejadian meskipun cuaca mendung dan ombak cukup tinggi menjadi tantangan.
Pihaknya juga menghubungi TNI AL, Satuan Polairud, dan BPBD untuk bersama-sama melakukan pencarian korban, dengan dibantu nelayan dan warga.
"Tadi pagi kita masih berusaha melakukan pencarian terhadap korban meskipun kondisi cuaca yang sedikit mendung di sekitar lokasi kejadian," katanya.
Pencarian dilakukan dengan menyisir sekitar lokasi ditemukan perahu korban menggunakan perahu karet.
Dia mengatakan cuaca yang terjadi pada saat kejadian kemarin mendung disertai angin yang tidak begitu kencang, namun hal ini dapat memicu ombak lumayan tinggi.
"Kami selalu berpesan dan mengingatkan kepada masyarakat yang melakukan aktivitas di perairan untuk selalu menggunakan alat keselamatan diri untuk menghindari risiko terberat dari kejadian ini. Semoga hari ini upaya pencarian terhadap korban dapat membuahkan hasil," katanya.
Berita Terkait
-
Industri Timah di Babel Dinilai Bisa Mati Jika Penambang Rakyat Masih Dianggap Ilegal
-
Rektor Unmuh Sebut 15 Persen Mahasiswa Babel Kesulitan Bayar Kuliah, Pertanda Ekonomi Makin Sulit?
-
Manipulasi Dokumen RUPSLB Bank Sumsel Babel, Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka
-
Ribuan Orang Babel Terkena PHK Massal Gara-gara Mega Korupsi Timah
-
SPKLU Babel Bertambah, Fasilitas Home Charging Dipermudah
Tag
Terpopuler
- Kabar Duka, Pengacara Alvin Lim Meninggal Dunia
- Farhat Abbas Ungkap Alvin Lim Meninggal Dunia di Rumah Sakit Saat Cuci Darah
- End Game, Uang Donasi Agus Salim Rp1,3 Miliar Disalurkan ke Korban Bencana Alam
- Media Belanda: Mees Hilgers Tidak Akan Bergabung...
- Coach Justin ke Elkan Baggott: Selesai Lu! Lu Siapa?
Pilihan
-
Tahu Pengganti Shin Tae-yong, Jokowi: Nggak Sah Kalau Saya Bocorkan
-
Louis van Gaal Jawab Isu Jadi Dirtek Timnas Indonesia
-
Usai Luncurkan Produk AC, Kini Muhammadiyah Kenalkan Ojek Online Zendo Berbasis Syariah
-
Primbon, Hujan, dan Krisis Melati: Ketika Sakralitas Pernikahan Jawa Terganjal Alam
-
Harga Emas Antam Berbalik Merosot Jadi Rp1.535.000/Gram
Terkini
-
Baru 5 Sekolah Menikmati Program Makan Bergizi Gratis di Palembang
-
Menu Makan Bergizi Gratis di Palembang Dapat Kritik: Lumayanlah tapi Kurang
-
Ahli BKSDA Ungkap Keaslian Cula Badak dan Gading Gajah Senilai Rp245 Miliar
-
Dugaan Malpraktik Sunat Massal di Jakabaring: Air Seni Anak Jadi Bercabang
-
Menu Hari Pertama Makan Bergizi Gratis di Palembang: Tahu, Tempe Tanpa Susu