SuaraSumsel.id - Niat awalnya hanya ingin mengerjai, namun berakhir tragis. Peristiwa memilukan ini melibatkan seorang perempuan pelajar SMP berusia 12 tahun, ANF tewas setelah meminum jamu racikan kakak iparnya, RK (19).
Di balik kejadian ini, terungkap bahwa RK menyimpan dendam mendalam terhadap korban dan keluarganya yang bermula dari sakit hati karena sering diolok-olok, RK nekat mencampurkan racun ikan ke dalam air dan menipu korban untuk meminumnya.
Tragisnya perbuatan ini berujung pada kematian ANF yang ditemukan di belakang lemari pakaian yang meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan masyarakat.
“Setelah kami dalami, dari peristiwa tersebut murni tindak pidana pembunuhan berencana. Dari keterangan tersangka RK yang sudah kita amankan, motif dari kejadian itu sakit hati tersangka, karena korban serta keluarganya sering mengatakan kepadanya status anaknya yang masih berusia 3 bulan,” terang Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, saat diwawancarai wartawan, pada Jumat (20/12/2024) siang.
Baca Juga: Kakek 67 Tahun Tega Cabuli Anak Tunarungu Wicara di Palembang, Diiming Uang
“Tersangka membeli racun ikan atau putas yang mengandung potasium secara online, kemudian tersangka mencampur putas tersebut dengan air, lalu mengiming-imingi korban untuk minum air itu yang dibilangnya adalah jamu. Jika tidak mabuk atau muntah, maka korban akan diberikan imbalan uang sebesar Rp300 ribu,” ungkapnya.
Niat awalnya, pelaku hanya ingin mengerjai korban namun yang terjadi di luar dugaan setelah meminum air putas tersebut yang dibilang jamu dengan iming-iming uang, korban mengalami gangguan pernafasan dan sekujur tubuhnya kaku.
“Seketika itu juga korban merasa mual dan menuju ke kamar mandi, lalu saat di kamar mandi korban terjatuh dan baru dilihat tersangka korban meninggal dunia usai beberapa jam berada di kamar mandi. Melihat korban sudah tak bernyawa, guna menutupi perbuatannya tersangka menyembunyikan jenazah korban dibelakang lemari pakaiannya,” ujarnya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com.
“Sampai di rumah, ibu korban tidak melihat anaknya yang lalu menanyakan kepada tersangka RK dimana keberadaan korban. Saat itu RK bilang tidak tahu, lalu ibu korban mencari keberadaan anaknya di luar rumah. Dan beberapa jam mencari, ternyata tersangka sudah pergi meninggalkan rumah, kemudian ibu korban mendapat kabar dari keluarganya lain yang mendapat kiriman WhatsApp dari tersangka, yang mengatakan bahwa korban berada di belakang lemari pakaian, dan tidak usah mencarinya lagi,” bebernya.
Ketika korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, pihak keluarga langsung membawanya ke Rumah Sakit Bari Palembang lalu dirujuk ke RS Bhayangkara, untuk dilakukan visum dan otopsi.
Baca Juga: Belajar Food Styling: Pempek Palembang Tampil Berkelas di Festival Fotografi
Dari hasil visum dan otopsi pihak rumah sakit Bhayangkara, dokter menemukan kandungan bahan zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh korban, yang menyebabkan korban meninggal dunia.
Tersangka ini berencana mau kabur berangkat ke Provinsi Lampung, tapi terlebih dahulu pergi ke penginapan di Kecamatan Demang Lebar Daun yang kemudian diamankan polisi.
Berita Terkait
-
Terungkap! Google Street View Bongkar Pembunuhan Sadis di Desa Spanyol
-
Misteri Kematian Vina dan Eki, Pengacara Saka Tatal: Masih Tanda Tanya, Tak Ada Bukti Kuat Pemerkosaan atau Pembunuhan
-
Nama Oknum TNI Koptu Herman Bukit Disebut di Sidang Pembunuhan Wartawan Rico, LBH Medan Minta Segera Ditangkap
-
Kasus Pembunuhan Ayah-Nenek di Lebak Bulus, Polisi Observasi Kejiwaan MAS Selama 14 Hari
-
Kasih Ibu Sepanjang Masa, Meski Sudah Dianiaya Ibu MAS Minta Hukuman Bagi Anaknya Diringankan
Terpopuler
- Beda Ajaran Gus Miftah dan Ustadz Abdul Somad soal Natal Jadi Sorotan: Kelihatan yang Nggak Berilmu
- Gaya Dakwah Diledek Gus Miftah, Ustaz Maulana Malah Diundang Ceramah di Tasyakuran 4 Bulanan Erina Kaesang
- Elkan Baggott: Semoga Ketua Umum PSSI Mengerti Alasan Saya...
- Lukman Sardi Peluk Kristen Pulang Umrah, Kini Ajak Desta Pindah Agama: Biar Hidup Lu Benar!
- Thom Haye Ngamuk ke Pemain Lokal: Saya Capek!
Pilihan
-
Permohonan Kasasi Ditolak Mahkamah Agung, Ribuan Buruh PT Sritex Syok
-
3.000 Karyawan PT Sritex Grup Sudah di Rumahkan, Sejumlah Unit Berhenti Total karena Bahan Baku Habis
-
Indra Muhammad Datang, Skuad Kesatria Bengawan Solo Makin 'Mewah'
-
Pasca Putusan Pailit Inkrah, Bos BNI Ungkap Nasib Utang Rp374 Miliar di Sritex
-
Timnas Indonesia Harus Menang Lawan Filipina, Shin Tae-yong: Bohong Kalau...
Terkini
-
Sakit Hati Berujung Maut: Kakak Ipar di Palembang Racuni Adik dengan Jamu
-
Medco E&P Konsisten Dukung Pendidikan 7.190 Mahasiswa dan Guru Honorer
-
Kakek 67 Tahun Tega Cabuli Anak Tunarungu Wicara di Palembang, Diiming Uang
-
Bank Sumsel Babel Fokus pada Pengembangan Kopi Pagar Alam di 2025
-
Belajar Food Styling: Pempek Palembang Tampil Berkelas di Festival Fotografi