SuaraSumsel.id - PT Astra International Tbk, perusahaan terkemuka di Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam membangun masyarakat melalui program Kampung Berseri Astra. Salah satu contoh suksesnya adalah transformasi yang terjadi di Kampung 13 Ulu, Palembang.
Dengan pendekatan yang komprehensif, Astra berhasil mengatasi berbagai permasalahan kompleks di kampung tersebut dengan meningkatkan kualitas hidup warganya.
Kampung 13 Ulu nan berada di bagian hulu kota Palembang dikenal sebagai kampung-kampung tua yang terus tumbuh dengan kepadatan penduduk yang meningkat.
Seiring dengan peningkatan jumlah penduduk, kampung ini dihadapkan dengan persoalan sosial, seperti tingkat pendidikan rendah, kesadaran kesehatan yang juga minim akibat faktor ekonomi penduduknya.
Baca Juga: Debat Pilgub Sumsel: Mana Lebih Menyakinkan, Cik Ujang, Riezky Aprilia, atau Anita?
Tak hanya itu, kampung ini juga menghadapi persoalan infrastruktur pada kebutuhan dasar lingkungan seperti drainase, yang mengakibatkan bencana banjir setiap musim hujan atau pasang air Sungai Musi.
Namun berlahan, upaya mengubah wajah kampung telah dilakukan oleh PT Astra International TBK melalui Program Kampung Berseri Astra (KBA).
KBA hadir di Kampung 13 Ulu Palembang sejak tahun 2018. Selama lima tahun tersebut, kampung ini telah disulap menjadi kampung yang lebih maju dari segi kesadaran kesehatan, pendidikan, penggerakan ekonomi mikro, sekaligus menciptakan lingkungan yang hijau nan tak lagi banjir.
Koordinator Kampung Berseri Astra 13 Ulu Palembang M Fadli mengungkapkan KBA memiliki empat pilar utama kegiatan yakni pendidikan, kesehatan, pemberdayaan ekonomi sekaligus lingkungan nan lestari.
“Telah banyak kegiatan yang kami lakukan selama lima tahun terakhir guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, kesehatan, pendidikan serta menciptakan lingkungan kampung nan lebih hijau, bersih dan memiliki penghijauan,” ujarnya kepada Suara.com, belum lama ini.
Baca Juga: Tensi Pilkada Sumsel Meningkat: Dugaan Keterlibatan ASN hingga Senator dalam Kampanye
Menginjak usia 6 tahun, program Kampung Berseri Astra di 13 Ulu telah melaksanakan berbagai program produktif seperti pemberdayaan UMKM lokal, menata kampung sehingga bebas banjir, peningkatan kesehatan masyarakat dengan menggerakkan kesadaran kesehatan serta program pendidikan dengan pemberian beasiswa kepada pelajar sekolah dasar (SD) dan bantuan infrastuktur pendidikan dini (PAUD).
KBA yang sudah melakukan program selama lima tahun berdasarkan ketentuannya akan menjadi KBA Mandiri.
Ketua RT Barnayanti menceritakan program KBA telah berlangsung selama lebih dari lima tahun telah mengubah wajah kampungnya.
Pelaksanaan KBA sangat bermanfaat bagi masyarakat karena programnya yang menjawab kebutuhan dasar masyarakat seperti kesehatan dan pendidikan.
Selain itu, masyarakat juga diajak untuk menghidupkan dan menggerakkan daerahnya dengan berbagai kegiatan secara bersama-sama, mulai dari memperbaiki drainase, memperindah kawasan, memberdayakan ekonomi, pelaksanaan kegiatan pada hari-hari besar.
“Masyarakat jadinya tergerak secara kolektif memberikan yang terbaik bagi kampungnya. Sampai saat ini, program beasiswa juga sangat membantu karena mayoritas ekonomi memang pra sejahtera, penerima manfaat program Pemerintah. Dengan telah menjadi program KBA mandiri, kini masyarakat juga digagas untuk mempertahankan dan menggiatkan lagi kegiatan-kegiatan kebersamaannya,” ucapnya.
Rika Puspitasari merupakan orang tua penerima beasiswa bagian KBA 13 Ulu Palembang.Ibu tiga anak ini menceritakan bagaimana beasiswa menjadi penghapus asa putus sekolah bagi anak-anaknya.
Rika memiliki seorang suami dengan pekerjaan tidak menentu alias serabutan. Kadang di hari tersebut akan memperoleh penghasilan, namun sering juga tidak ada uang yang diperoleh. Sementara kebutuhan sekolah anak-anak semakin tahun semakin naik.
Di rumah Rika juga ditemui anak-anak tetangga nan juga sebagai penerima beasiswa.
“Ramai anak-anak ya di kampung Ini, ada anak-anak tetangga juga penerima beasiswa. Ibunya Asisten Rumah Tangga (ART), bapaknya juga tak punya gaji tetap, sama seperti suami saya,” ujar Rika mengenalkan sejumlah anak-anak yang berada di rumahnya.
Uang beasiswa yang diterima sebanyak dua kali dalam setahun ini sangat berarti bagi pendidikan anak-anaknya. Uang tersebut dipergunakan untuk membeli buku-buku serta keperluan sekolah lainnya.
Program beasiswa ini seharusnya dialokasikan untuk 20 anak dari keluarga kurang mampu atas inisiatif bersama maka program tersebut dibagikan lebih luas, pada 40 anak.
Dengan jumlah kuota yang makin ditambah pun, dilakukan proses seleksi bagi anak-anak penerimannya.
Syarat utama penerima beasiswa ialah berasal dari keluarga ekonomi lemah dengan kondisi orang tua memiliki penghasilan tidak tetap. Kriteria lainnya, penerima mesti masih bersekolah dasar alias SD, selain itu juga memperlihatkan pencapaian prestasi di sekolah.
Meski banyak berasal dari keluarga ekonomi kurang mampu namun banyak anak-anak tersebut memperoleh predikat baik di sekolah seperti berhasil masuk 10 besar nilai terbaik dan prestasi lainnya.
Sejak tahun 2018, Kampung Berseri Astra 13 Ulu Palembang juga telah menjadi oase kesehatan bagi warganya, terutama anak-anak, perempuan, dan lansia. Di tengah kepadatan penduduk, Posyandu Cempaka hadir sebagai jantung kegiatan edukasi kesehatan.
Setiap tanggal 10, warga berbondong-bondong datang untuk pemeriksaan rutin. Berkat program ini, kasus stunting yang sempat menjadi masalah berhasil diatasi secara bersama-sama.
Dengan pemeriksaan berkala serta dilakukan edukasi gizi, dan pemberian makanan tambahan, Posyandu Cempaka berhasil meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan nutrisi seimbang.
Dengan pemeriksaan rutin yang melibatkan bidan dan dokter dari puskesmas maka kesehatan anak-anak, ibu hamil dan lansia akan terawasi setiap bulannya.
Rika Puspitasari yang merupakan kader posyandu KBA 13 Ulu telah membantu menggerakkan warga agar lebih menyadari pentingnya kesehatan terutama kalangan perempuan.
“Selain pemeriksaan kesehatan, mereka pun diedukasi dan diberikan makanan bergizi lokal, yang disediakan saat pelaksanaan posyandu. Edukasi agar menjaga kesehatan merupakan hal yang sangat penting disosialisasikan kepada warga,” ujarnya mengungkapkan bagaimana aktivitas posyandu setiap bulan itu sangat ramai didatangi warga.
Ia mengungkapkan pengalaman bagaimana dirinya juga membantu ekonomi keluarga karena sang suami bekerja dengan penghasilan tak menentu sehingga membutuhkan kesehatan prima.
“Belum lagi angka kelahiran yang tinggi di kampung ini, satu keluarga ada anaknya lima, enam, dengan waktu kelahiran yang dekat. Padahal penghasilan suami kerja serabutan. Di kampung ini banyak balita, anak-anak,” katanya mengungkapkan.
Pada pelaksanaan posyandu tersebut untuk balita, anak-anak diukur berat dan tinggi badan, lakukan imunisasi, sedangkan ibu hamil juga diukur keseimbangan berat badan dan tumbuh kembang janinnya. Untuk lansia, diperiksa kesehatan baik tensi, kadar gula darah, kolesterol dan penyakit lainnya yang semuanya diberikan secara gratis kepada masyarakat.
“Setelah selesai melaksanakan pemeriksaan kesehatan, warga yang datang diberikan makanan tambahan, berupa makanan lokal seperti bubur kacang hijau, dan ada juga bingkisan minyak goreng, dan makanan tambahan berupa roti dan susu untuk anak-anak,” ujarnya.
Rika mengakui telah terjadi peningkatan kesadaran masyarakat di wilayah ini terhadap arti penting kesehatan terutama pada perempuan. Para ibu-ibu, remaja perempuan juga tergerak untuk edukasi kesehatan kepada warga lainnya.
“Sekarang balita stunting sudah tidak ada, kesehatan perempuan penting, karena mereka yang mengandung, melahirkan dan mendidik, membesarkan anak-anak. Jika pengetahuannya minim, maka kesehatan keluarganya juga tidak maksimal. Apalagi perempuannya juga bekerja demi ekonomi keluarga,” ujarnya.
Pejabat (PJ) Wali Kota Palembang, Ucok Abdul rauf Damenta menekankan pentingnya pendidikan kesehatan warga nan juga dilakukan melalui program pendampingan dari sektor swasta seperti yang dilakukan PT Astra Internasional ini.
Pelayanan kesehatan gratis mendorong masyarakat lebih sadar memeriksakan kesehatan sebagai sebuah kebutuhan sekaligus perusahaan telah memperluas akses pendidikan bagi anak-anaknya.
KBA juga telah mengubah kesadaran akan lingkungan masyarakatnya, yang kini dilaporkan jika banjir di wilayah tersebut sudah teratasi.
KBA 13 Ulu Palembang telah membuktikan bagaimana rahasia perusahaan PT Astra International membangun sebuah kawasan dengan pembangunan berkelanjutan.
Berita Terkait
-
Daftar Diskon BRI Palembang: Hemat Makan, Belanja, & Kecantikan!
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Negara Rugi Rp1,3 Triliun, Kasus Korupsi Proyek LRT Palembang Tambah 'Luka' Waskita Karya
-
Kampung Berseri Astra Sukses Angkat Potensi Sendang Tirto Wiguno Sukoharjo, Siap Menyegarkan Warga Sekitar
-
Dulu Banyak Sampah, Kini Jadi Kampung Berseri Astra, Begini Kisah Mangrove Kampung Tua Bakau Serip
Terpopuler
- Sritex Resmi PHK Ribuan Karyawannya, BNI jadi Satu-satunya Bank BUMN yang 'Nyangkut' Rp374 Miliar
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Pendidikan Intan Srinita, Ketahuan Bersih-bersih usai Sebut Roy Suryo Pemilik Akun Fufufafa?
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Dilaporkan Aliansi Bugis, Denny Sumargo bikin Permintaan Maaf Terbuka
Pilihan
-
Mencari Kelemahan Jepang: Memori 6 Tahun Lalu Jadi Modal Shin Tae-yong
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Jatuh Terjungkal Hari Ini
-
Prediksi Timnas Indonesia vs Jepang: Hanya Misi Sulit, Tapi Bukan Mustahil Garuda!
-
KUR Tak Termasuk Hapus Buku Kredit Macet, Ini Penjelasannya
-
Menakar Persentase Kemenangan Timnas Indonesia vs Jepang, Bukan Mustahil?
Terkini
-
BRI Catatkan Portofolio Pembiayaan Berkelanjutan Senilai Rp764,8 Triliun
-
Tragis! Dua Nyawa Melayang dalam Kebakaran Mobil di Tol Baleno
-
Dapatkan BMW dan Voucher Diskon 99% di BRImo FSTVL
-
Sabrina BRI: Asisten Virtual untuk Belanja Hemat, Kuliner dan Lokasi ATM Terdekat
-
Polusi Batu Bara Jadi Sorotan Debat Cawagub, Cik Ujang Malah Janjikan Mobil Sedot Debu