Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Kamis, 31 Oktober 2024 | 18:18 WIB
Motor yang dikonversi menjadi motor listrik di SMK Negeri 2 Palembang

“Sejumlah SMK juga mempersiapkan proses sosialisasi serupa. Jika normalnya, pengajaran kurikulum ini membutuhkan sekitar 40 jam waktu ajar. Untuk yang sudah profesional, atau tingkat ahli mungkin lebih singkat,” ucapnya.

Nantinya di sejumlah sekolah yang lebih awal akan diproyeksikan menjadi tempat edukasi mengenai konversi motor listrik, bengkel perbaikan dan penjualan suku cadang. “PLN WS2JB memproyeksikan akan adanya kolaborasi multipihak nantinya, baik dunia pendidikan, edukasi nan lebih luas. Ke depan memang demikian, sosialisasi ke sekolah-sekolah, nanti program nantinya di sekolah-sekolah yang sudah lebih dahulu,” ucapnya.

Bahan ajar ini merupakan bagian dari program pengembangan Program Electric Vehicle (EV) Support guna mendorong percepatan  transisi kendaraan berbahan bakar bersih melalui pelatihan konversi kendaraan bermotor bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). 

General Manager PLN UID S2JB, Adhi Herlambang menjelaskan jika langkah sejalan dengan agenda nasional yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG’s) terutama SDG 4 mengenai pendidikan berkualitas.

Baca Juga: Program Light Up The Dream PLN S2JB Salurkan Bantuan Listrik Gratis Rp 122 Juta

Bertempat di Aula SMK Negeri 2 Palembang, PLN UID S2JB kembali menyepakati MoU program EV support tahun 2024 bersama Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Selatan sekaligus penyerahan bantuan sekaligus modul ajar.

Tahun ini, program EV Support dikembangkan dengan melibatkan SMKN negeri dan SMK swasta unggulan lainnya seperti SMKN 1 Martapura, SMKN 1 Lempuing Jaya, SMK Utama Bhakti, dan SMK Gajah Mada.

“Berharap pelatihan konversi motor listrik mempersiapkan pelajar lulusan SMK menghadapi tantangan industri di masa depan, yakni mendukung transisi energi di Indonesia.” imbuh Adhi.

PLN UID S2JB pada tahun lalu telah memberikan pelatihan konversi sepeda motor konvensional menjadi motor listrik kepada 200 siswa dari SMKN 2 Palembang, SMKN 4 Palembang, dan SMKN 7 Palembang. 

Program tahun 2023 ini dinilai sukses, dibuktikan melalui peningkatan keterampilan teknis para peserta yang telah mengikuti pelatihan serta kesuksesan para tim pengajar menyusun modul ajar konversi motor listrik SMK pertama di Indonesia.

Baca Juga: 3 Tersangka Korupsi PLTU Bukit Asam Ditahan KPK, Negara Rugi Rp25 Miliar

Plt Kepala Dinas Pendidikan Sumsel Awaluddin yang hadir pada kesempatan itu juga mengapreasiasikan upaya yang dilakukan sebagai bentuk pengembangan kemampuan pelajar SMK di Sumsel.

Kesuksesan menyusun mata ajar sebagai upaya edukasi dan menjadi percontohan modul ajar tingkat nasional merupakan prestasi membanggakan. 

“Kita di Palembang, Sumsel luar biasa bangga memiliki tim pengajar yang mampu menyusun modul ajar konversi listrik pertama tingkat nasional. Terima kasih banyak PLN telah yakin kepada kemampuan guru dan pelajar SMK dalam dunia industri otomotif yang membuat alumni SMK berkemampuan saing industri masa depan,” ucapnya.

Upaya ini telah menjadi bukti upaya PLN S2JB berkolaborasi dengan berbagai pihak guna mendorong ekosistem kendaraan listrik. 

Dengan fokus pada peningkatan keterampilan dan kompetensi, PLN berharap dapat mendukung terwujudnya SDM unggul yang siap berperan dalam transformasi energi di Indonesia. 

PLN juga berharap dapat memberikan dampak positif bagi perkembangan industri kendaraan listrik di Tanah Air, serta menciptakan ekosistem pendidikan yang adaptif dan relevan terhadap perubahan teknologi saat ini dan masa depan.

Load More