Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 12:16 WIB
PJ Wali Kota Palembang meresmikan kawasan Lawang Borotan

SuaraSumsel.id - Pejabat (Pj) Wali Kota A Damenta resmi melaunching Lawang Borotan sebagai destinasi wisata berbasis sejarah dan budaya di Kota Palembang, Jumat (25/10/2024) kemarin.

Lawang Borotan dikenalkan bukan hanya sekadar namun pintu menuju sejarah kota Palembang, Sumatera Selatan.

Pj Wali Kota A Damenta menargetkan Lawang Borotan, Kantor Ledeng dan Gedung Kesenian akan menjadi destinasi wisata yang terkoneksi dan terintegrasi. Peresmian ini juga menandai awal dimulainya revitalisasi kawasan Lawang Borotan.

"Perbaikan guna mempercantik akan dilakukan sekitar 1 bulan lebih, mudah-mudahan akhir November sudah selesai sehingga menarik dapat angle baru dan tidak meninggalkan sejarahnya," ujarnya.

Baca Juga: Transformasi Transportasi Publik di Pemerintahan Jokowi Mempermudah Warga

Kegiatan ini dikemas dengan sangat menarik, diawali dengan pembacaan syair Perang Menteng hingga penampilan teatrikal diasingkannya Sultan Mahmud Badaruddin II melewati Lawang Borotan yang diperankan oleh Komunitas Batang Hari (Kobar) 9.

PJ Wali kota pun berpesan kepada sejarawan, budayawan serta pegiat seni agar menggelar secara berkala penampilan teatrikal di Lawang Borotan.

Pemkot Palembang tidak bisa bekerja sendiri untuk itu menggandeng stake holder terkait diantaranya Bank Sumsel Babel, Bank Indonesia dan juga PDAM.

"Semua, pemerintah persembahkan untuk masyarakat Palembang khususnya dan semua masyarakat Sumbagsel, dengan harapan bisa mendongkrak UMKM dan sejarah tetap terjaga," imbuhnya.

Sejarawan Palembang Kemas Ari Panji menjelaskanjika nama Lawang Borotan berasal dari kata buri yang berarti bagian belakang atau belakang.

Baca Juga: Tantangan Stunting hingga Pendidikan Bikin Debat Walikota Palembang Memanas

"Lawang Borotan itu adalah pintu belakang dari Keraton Kuto Besak," ucapnya menjelaskan jika  Keraton Kuto Besak ini cukup populer namun setelah diambil alih nan kemudian diubah namanya menjadi Benteng Kuto Besak (BKB).

Dalam catatan sejarah Palembang memiliki 4 keraton namun semua hancur dan yang masih tersisa keraton Kuto Besak atau sekarang disebut Benteng Kuto Besak.

Load More