SuaraSumsel.id - Situasi krisis iklim nan kian mengancam, membutuhkan peran serta kalangan petani guna mencegahnya. Namun sejalan dengan situasi itu, petani masih dihadapkan pada situasi penyerobotan dan akses lahan yang kian menurun.
Hal ini yang menjadi tema dalam peringatan hari Tani di Sumatera Selatan (Sumsel) pada tahun 2024. Dalam peringatan hari tani, dilakukan dialog perwakilan petani dari tiga wilayah di Sumsel.
Ketiga wilayah ini merupakan proses dampingan Konsorsium Pembaharuan Agraria (KPA) Sumsel. Ketua Serikat Tani Bumi Makmur Kabupaten Musi Banyuasin, Susanto mengungkapkan konflik agraria yang dialami bersama dengan ratusan warga lainnya masih belum ada kejelasan sampai saat ini.
Padahal bersama kelompok taninya sudah berjuang sejak 2009 lalu.Dalam kesempatan itu, ia menceritakan bagaimana warga kehilangan akses lahan transmigrasi mereka.
Baca Juga: Aspenku Sumsel 5 Tahun Berkarya, Dorong UMKM Sumsel Go Internasional
Dia menceritakan sebelum tahun 2004 telah dijanjikan adanya plasma perkebunan perusahaan sawit di lahan-lahan tersebut, namun kemudian tanah-tanah tersebut dicaplok menjadi kawasan inti perusahaan.
"Sampai di tahun 2024, kami terus berjuang menuntut lahan kami yang diambil paksa itu," ucapnya.
Berdasarkan pendataannya, konflik ini mengakibatkan 149 kepala keluarga (KK) kehilangan lahan sekitar 298 hektar (ha) lahan yang overlay (dicaplok) menjadi kawasan inti perusahaan.
"Kini kami hanya mengandalkan hidup dari lahan sisa transmigrasi, sekitar 1 hektar dengan kehidupan yang sangat tergantung pada lahan itu. Kami akan terus berjuang menuntut hak kami," ucapnya.
Selain di desa di kabupaten Musi Banyuasin ini, juga hadir perwakilan petani asal Musi Rawas yang sebelumnya berkonflik dengan PT Musi Hutan Persada (MHP), namun sudah lepas dan dinyatakan berada di kawasan hutan.
Baca Juga: 12.431 WBP di Lapas dan Rutan Sumsel Masuk DPT Pilkada 2024
Selain itu, juga ada petani Ogan Ilir yang kehilangan lahannya akibat penyerobotan.
Berita Terkait
-
Kasus Bikin Konten Rendang Hilang, Polisi Periksa Pelapor Willie Salim
-
Gubernur Herman Deru Buka Rakor Forkopimda Se-Sumsel
-
Gercep Antisipasi Arus Mudik Lebaran, Herman Deru Cek Jalur Tol Alternatif Palembang-Betung
-
Jejak Pendidikan Umi Hartati: Sarjana Ekonomi hingga Ketua Komisi yang Ditahan KPK
-
Dijerat OTT KPK, Ini Daftar Kekayaan Miliaran Umi Hartati yang Jadi Sorotan
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan
-
Drama Rendang Willie Salim Memanas: Desak Ratu Dewa Minta Maaf ke Warga
-
Dua Sultan Palembang Berbeda Sikap soal Adat Tepung Tawar untuk Willie Salim