Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 26 Agustus 2024 | 07:05 WIB
Penampilan 11 video art Teater Potlot di Kampus Uniski Kayuagung

SuaraSumsel.id - Sebelas video art sastra tutur yang disajikan Teater Potlot dinilai Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah VI Sumsel, Kristanto Januardi sebagai cara baru menampilkan puisi dan berbagai seni tradisi yang sudah ditetapkan sebagai warisan tak benda.

Karya ini pun akan mampu dinikmati generasi muda khususnya Gen Z.

“Misalnya incang-incang dan tikar purun dari daerah Pedamaran Kabupaten OKI, yang disajikan dengan cara baru melalui karya video art ini,” katanya di hadapan seratusan peserta mahasiswa dan dosen dalam kegiatan pemutaran dan diskusi video art sastra tutur Bersenandung di Perahu Kajang oleh Teater Potlot di kampus Uniski Kayuagung, Kamis (22/08/2024).

Dia juga berharap sebanyak 11 video art yang disajikan Teater Potlot yang melibatkan pekerja seni dari beragam seni, seperti sastra, musik, tari, teater, dan multimedia. Dengan tampilannya lebih menarik atau sesuai dengan perkembangan zaman sehingga mampu dinikmati para generasi muda seperti Gen Z.

Baca Juga: Tangan-Tangan Inspiratif Perempuan Tebat Benawa: Menjaga Hutan, Membangun Desa

Triska Purnamalia, narasumber dari Uniski Kayuagung menjelaskan beragam sastra tutur di Kabupaten OKI. Dia mencontohkan kekayaan sastra tutur dalam bentuk puisi maupun prosa yang tumbuh dan berkembang pada masyarakat Kayuagung dan Pedamaran.

Sastra tutur yang cukup dikenal misalnya incang-incang dari Pedamaran dan dang-idang dari Kayuagung. “Sementara prosanya, sangat kaya. Mulai dari bentuk legenda, mite, fabel, parabel, hingga saae,” kata Triska.

“Semua kekayaan sastra tutur ini penting untuk dilindungi, sebab memiliki berbagai pengetahuan luhur yang sangat dibutuhkan kita pada saat ini dan mendatang,” ujarnya.

Wakil Rektor Uniski, Dr. Azizah, S.H., M.Hum menyatakan penting untuk dilakukan perlindungan semua kekayaan tradisi yang luhur di Kabupaten OKI.

“Pemerintah Kabupaten OKI tampaknya perlu mengeluarkan peraturan daerah untuk melestarikan dan melindungi berbagai tradisi dan budayanya,” katanya.

Baca Juga: Video Art Sastra Tutur Teater Potlot: Perpaduan Seni dan Lingkungan nan Menginspirasi

“Kekayaan tradisi dan budaya itu menunjukan bahwa bangsa kita bangsa yang besar, sehingga generasi muda dapat meneruskan kebesaran tersebut dalam menghadapi kemajuan jaman. Salah satu sumber pengetahuan itu tentu berasal dari beragam tradisi dan budaya kita,” ujarnya.

Sutradara video art dari Teater Potlot, Yudi Semai mengharapkan video art sastra tutur yang mereka produksi atas dukungan Kemendikbud Ristek melalui Danaindonesiana dan LPDP menjadi inspirasi bagi berbagai kalangan untuk melestarikan dan menjadikan kekayaan tradisi dan budaya peninggalan dari leluhur, sebagai sumber pengetahuan dalam memajukan kebudayaan di Sumatera Selatan, sebagai bagian dari kebudayaan Indonesia.

Load More