Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Sabtu, 29 Juni 2024 | 20:15 WIB
Pegawai koperasi di Palembang dibunuh dengan cara di cor semen. Polisi menangkap bos Distro otak pembunuhan Anton Eka Saputra. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Bos Distro Anti Mahal yang merupakan otak pembunuhan pegawai koperasi, Anton Eka Saputra, ditangkap polisi di daerah Sumatera Barat. Polisi menangkap bos Distro Anti Mahal bernama Antoni saat bersama istrinya. 

Kabar penangkapan pelaku pembunuhan Anton Eka Saputra ini dibenarkan Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihartono. 

"Iya (ditangkap). Tunggu saja di Bandara SMB II jam 5 sore," ujar Harryo dikutip dari Sumselupdate.com--jaringan Suara.com, Sabtu (29/6/2024). 

Di media sosial beredar video penangkapan bos Distro Anti Mahal, Antoni. Dalam video terlihat Antoni dibawa petugas dalam keadaan tangan diborgol. Pelaku mengenakan kaos dan celana hitam saat ditangkap.

Baca Juga: Dugaan Pungli PPDB SMA di Palembang: Kadisdik Sumsel Membantah

Sebelumnya, jenazah Anton Eka Saputra, pegawai koperasi yang dibunuh dan dicor oleh Bos Distro Anti Mahal diautopsi oleh Tim Forensik RS Bhayangkara Polda Sumatera Selatan (Sumsel).

Proses autopsi terhadap jenazah Anton Eka Saputra memakan waktu sekitar empat jam. Hasil autopsi. Anton meninggal karena hantaman benda tumpul di bagian kepala.

"Anton meninggal akibat hantaman benda tumpul pada bagian kepala itu setelah dilakukan pemeriksaan menemukan kelainan pada bagian kepala belakang," ujar dr Mansuri yang memimpin autopsi dikutip dari Sumselupdate.com--jaringan Suara.com.

Selain itu, kata Mansuri, ditemukan beberapa petunjuk lainnya di tubuh korban, seperti ada bekas jeratan pada bagian leher.

Menurut Anton, proses autopsi jenazah Anton menghadapi beberapa kendala seperti harus membersihkan tempelan pasir bekas semen coran di tubuh korban. “kondisi jasad korban sudah membusuk dan mengembang,” ucapnya.

Baca Juga: Semarak Ampera Tourism Fun 2024, 3300 Pelari Bakal Wisata Olahraga di Jembatan Ikonik

Hal itu dikarenakan diduga akibat terkubur selama 18 hari di bawah semen coran. Namun secara umum seluruh bagian tubuhnya masih utuh dan lengkap.

Usai diautopsi, jenazah korban diserah terimakan kepada keluarganya yang langsung membawanya untuk dikebumikan di pemakaman di kampung asalnya di Lampung Utara.

Load More