SuaraSumsel.id - Kota Palembang merupakan salah satu kota yang pernah dijajah Jepang. Banyak sekali bukti sejarah yang menguatkan keberadaan penjajahan negara Jepang di Palembang, salah satunya Gua Jepang.
Sayangnya kini gua Jepang yang berada di Jalan AKBP H Umar atau tepat di belakang pasar KM 5 Palembang terancam keberadaannya.
Di atas lahan kosong sekitar 2 hektare itu, gua itu tampak masih berdiri kokoh namun diduga akan dijual oknum warga.
Pihak Aliansi Masyarakat Peduli Cagar Budaya (AMPCB) mendatangi Gua Jepang tersebut, Minggu (8/6/2027).
Menurut Ketua AMPCB Vebri Al Lintani menjelaskan kunjungan merupakan agenda AMPCB ke Gua Jepang guna melihat kondisi yang makin memprihatinkan.
"Mestinya ada dua bangunan, dimana bangunan kirinya sudah ambruk, sudah hancur. Kemudian ada patok tanah yang sudah di klaim tanah warga," ujarnya.
Sekitar lokasi Gua Jepang tersebut menurutnya sudah menjadi lokasi pembuangan sampah. "Kondisinya Gua ini terancam punah dan bahkan isu warga setempat pernah ada yang menawarkan itu untuk dijual, kita mencoba menelusuri peningggalan Jepang yang ada disini," ucapnya.
Pihaknya sempat menyambangi rumah peninggalan Jepang di dekat SMP Karya Ibu dan mewawancara warga yang menempati rumah peninggalan Jepang tersebut.
“Selayaknya peninggalan ini diperhatikan oleh pemerintah daerah, karena sebenarnya kita merdeka , untuk membangun tapi pembangunan tidak hanya fisik tapi juga jiwa bangsa , membangun jiwa bangsa itu ya mengingat sejarah , bahwa ada Jepang menjajah kita 3,5 tahun dan ada peninggalan-peninggalannya," ucapnya.
Baca Juga: 500 Koleksi Menanti, Museum Tekstil Palembang Siap Jadi Destinasi Wisata Unggulan
Selayaknya pemerintah daerah melihat Gua Jepang ini dari sisi pembangunan terutama jiwa bangsa atau pembangunan kebudayaan atau pembangunan sejarah ini semua untuk menumbuhkan nasionalisme , untuk mengenang sejarah.
Ia berharap agar Pemerintah daerah dan Kodam II Sriwijaya menjadikan gua Jepang sebagai aset.
“Karena ini dikuasai Kodam II dulunya , dan komitmen Kodam II Sriwijaya untuk Gua Jepang ini tidak ada lagi, sementara ini banyak beralih tangan karena dulu prajurit menunggi aset Jepang ini kita tidak tahu proses beralihnya seperti apa, tetapi ini harus diharga sebagai suatu bentuk wilayah kekuasaan negara dan sebagai Defence Heritage,” katanya.
AMPCB ke depan menurut mantan Ketua Dewan Kesenian Daerah ini akan mencoba secara umum mengkaji peninggalan Jepang ini sebagai Defence Heritage atau budaya yang bernilai pertahanan termasuk Gua Jepang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
Terkini
-
3 Rest Area di Tol Palembang - Lampung untuk Istirahat Nyaman Saat Perjalanan Jauh
-
7 Cushion dengan Refill untuk Makeup Lebih Hemat dan Ramah Lingkungan
-
5 Parfum Tahan Lama untuk Pesta Tahun Baru, Wanginya Nempel Sampai Pagi
-
PI 10 Persen Jambi Merang Resmi Masuk, APBD Sumsel Kembali Bertumpu pada Migas?
-
Cek Fakta: Benarkah Perpanjangan SIM dan Pengurusan BPKB Gratis Mulai Januari 2026?