SuaraSumsel.id - Dewan Pendidikan Kota Palembang meminta Dinas Pendidikan membubarkan aplikasi Sicerdas karena kurang efektif membantu tenaga pendidik honorer agar masuk ke Data Pokok Pendidikan atau Dapodik.
Ketua Dewan Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulintomengatakan banyak menerima keluhan para guru honorer yang sulit masuk ke Dapodik. Dewan Pendidikan Kota Palembang menyarankan Dinas Pendidikan Kota Palembang agar membubarkan aplikasi Sicerdas dan cukup menggunakan aplikasi secara nasional.
"Pentingnya para honorer ini masuk ke Dapodik berpengaruh pada kesempatan mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)," katanya.
"Kami minta Dinas Pendidikan Kota Palembang membubarkan aplikasi Sicerdas, cukup menggunakan aplikasi Dapodik itu saja, tidak ada lagi penyaringan guru atau tenaga pendidik (tendik) melalui Sicerdas ini yang justru hanya bikin ketidakadilan," katanya.
Baca Juga: Brutal! 10 Remaja Palembang Bawa Sajam Diamankan Diduga Hendak Tawuran
Untuk mengetahui jumlah kebutuhan guru dan tendik di sekolah adalah kepala sekolah di sekolah tersebut. Untuk itu, masalah Dapodik bisa langsung dilakukan langsung oleh operator sekolah.
"Untuk itu, saya meminta kepada Dinas Pendidikan untuk meninjau ulang keabsahan dan kemanfaatan Sicerdas ini," katanya.
Dinas Pendidikan juga meminta melakukan tindakan rasional guna memenuhi kebutuhan guru di Kota Palembang.
"Jadi untuk memenuhi kuota ini kenapa yang 300an honorer yang belum masuk Dapodik ini tidak segera dimasukkan, agar kuota 1.200 PPPK ini bisa terpenuhi, selebihnya nanti bisa dari guru yang bertugas di sekolah negeri tetapi terdata di Dapodik sekolah swasta," ujarnya.
Dewan Pendidikan juga meminta Dinas Pendidikan Kota Palembang melakukan rasionalisasi dalam menempatkan para honorer yang sudah diangkat menjadi PPPK.
Baca Juga: Dokter Spesialis Ortopedi Tersangka Atas Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasiennya
"Para honorer yang sudah diangkat menjadi PPPK agar dikembalikan ke sekolah asal, jangan sampai penempatannya nanti menimbulkan masalah baru sehingga tugas mengajarnya menjadi tidak efektif," ujarnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Brutal! 10 Remaja Palembang Bawa Sajam Diamankan Diduga Hendak Tawuran
-
Dokter Spesialis Ortopedi Tersangka Atas Dugaan Pelecehan Seksual Istri Pasiennya
-
Tawuran Kembali Pecah di Simpang Rusun Palembang, Puluhan Remaja Terlibat
-
The All New Citroen C3 Aircross SUV Bidik Palembang Sebagai Pasar Potensial
-
Cuaca Panas 40 Derajat Celcius di Saudi, Kakanwil Kemenag Sumsel Beri Pesan Ini
Terpopuler
- 1 Detik Jay Idzes Jadi Pemain Udinese Langsung Cetak Sejarah Liga Italia
- Sah! Jay Idzes Resmi Jadi Pemain Termahal di Timnas Indonesia
- Penyerang Rp1,30 Miliar Urus Naturalisasi, Lini Serang Timnas Indonesia Makin Ganas
- 37 Kode Redeem FF Terbaru 16 Juni: Ada Diamond, Skin, dan Hadiah ONIC Juara
- 5 Mobil Bekas SUV Keren Harga Rp 40-70 Jutaan, Performa Kencang
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Juni 2025, Gaming Multitasking Lancar
-
Hampir 20 Ton Emas Warga RI Kini Tersimpan di Bank Emas
-
Djaka Budhi Utama Buru Pembuat Rokok Ilegal
-
Sri Mulyani Tepok Jidat Lihat Situasi Ketidakpastian Ekonomi Global Saat Ini
-
Rekomendasi 7 Motor Bebek Bekas Rp3 Jutaan, Terkenal Handal di Segala Medan
Terkini
-
Ahmad Dhani Puji Irwan Mussry di Pernikahan Al Ghazali, Ini Reaksi Tak Terduga dari Maia
-
Siap Belanja Gratis, 10 Link DANA Kaget 18 Juni 2025 Sudah Siap Bersarang di e-Walletmu
-
Catat! Ini Jadwal & Cara Daftar UTBK SM UNSRI 2025, Cek Biaya Hingga Syarat Lengkapnya
-
Promo Cokelat Besar-Besaran Alfamart: Dari Beng-Beng Sampai Ferrero, Diskon Gede!
-
5 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 60 Juta yang Cocok untuk Wanita: Murah, Irit, dan Gampang Dirawat