SuaraSumsel.id - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkapkan, impor beras secara keseluruhan menjadi alasan harga beras Singapura termasuk salah satu yang termurah.
Singapura bukan merupakan negara produsen, melainkan negara yang berfokus pada konsumsi dalam hal beras. Singapura banyak mendatangkan beras dari Thailand, Pakistan, dan Vietnam.
"Dia (Singapura) enggak punya pangan, enggak menghasilkan pangan apa pun, semuanya impor jadi strateginya beda. Kalau di Singapura, bagaimana caranya harga serendah mungkin karena yang produsen bukan mereka," kata Tito dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idul Fitri di Jakarta, Senin.
Harga eceran beras di Singapura pada 2024 tercatat 1,06 dolar Singapura per kilogram (kg) atau sekitar Rp12.324 per kg. Untuk grosir tercatat sebesar 0,48 dolar Singapura per kg atau Rp8.580 per kg.
Menurut Tito, murahnya harga beras di Singapura dikarenakan Pemerintah Singapura yang tidak perlu menyesuaikan dengan harga di tingkat petani selaku produsen. Berbeda dengan Indonesia yang berperan sebagai negara produsen, pemerintah tidak dapat sewenang-wenang mendatangkan beras impor agar tak berujung merugikan petani dalam negeri.
Keadaan tersebut terkadang justru merugikan masyarakat selaku konsumen karena harga beras yang dinilai lebih tinggi.
"Kalau (Indonesia) kita enggak, kalau murah sekali, kasihan petani dan penghasil lainnya, termasuk pengusaha yang juga memproduksi," jelasnya.
Saat ini pemerintah terus berupaya mencari keseimbangan harga beras yang adil antara produsen dan konsumen agar sama-sama menguntungkan kedua belah pihak. "Kita harus menyeimbangkan kedua-duanya," pungkasnya.
Perum Bulog menyebutkan ada tambahan kontrak impor sebanyak 300 ribu ton beras dari Thailand dan Pakistan untuk memperkuat stok pangan nasional terutama menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri 1445 Hijriah.
Baca Juga: Listrik Padam Saat Rekapitulasi Pileg, Suara Partai di Sukarame Mendadak Naik 27 Ribu?
Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi menyampaikan bahwa 300 ribu ton beras tersebut masih dalam perjalanan menuju ke Indonesia dan akan menambah stok di gudang Bulog yang saat ini tercatat 1,3 juta ton.
Per 4 Maret 2024, berdasarkan panel harga pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) harga beras medium di Indonesia tercatat naik 0,14 persen menjadi Rp14.390 per kilogram (kg) dan beras premium naik 0,67 persen menjadi Rp16.570 per kg. [ANTARA]
Tag
Berita Terkait
-
2 Anggota Bawaslu OKU Dipolisikan Karena Terima Rp1,34 Miliar, Janjikan Caleg PAN Lolos DPRD
-
Listrik Padam Saat Rekapitulasi Pileg, Suara Partai di Sukarame Mendadak Naik 27 Ribu?
-
Angin Puting Beliung Melanda Prabumulih, Puluhan Rumah Rusak Berat
-
Jokowi Tanya Tahu Makna Hilirisasi, Mahasiswa Muhammadiyah: Enggak Pak
-
Musim Hujan di Sumsel Masih Berlangsung di Awal Maret Ini
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
Terkini
-
Promo 50 Persen Hemat! Begini Cara Naikkan Daya Listrik dengan Diskon dari PT PLN
-
Bank Sumsel Babel Ajak Anak Bangun Karakter Finansial Lewat Tabungan Pesirah Junior
-
Raisa dan Hamish Daud Resmi Berpisah: Kami Tetap Saling Menghargai Demi Zalina
-
Hasan Nasbi Soroti Gaya Bicaranya, Purbaya Balas: Saya Ini Versi Halusnya Presiden Prabowo
-
Rumah Ditempeli Stiker Keluarga Miskin, Ratusan Warga Bengkulu Langsung Mundur dari Bansos