SuaraSumsel.id - Badan Karantina Indonesia, melepas ekspor komoditas pertanian dan perikanan asal Provinsi Sumatera Selatan, senilai Rp. 153,4 miliar menuju 11 negara. Salah satu diantaranya ialah ekspor paha kodok ke negara Prancis senilai Rp2,3 miliar.
Hal ini terungkap saat digelarnya pelepasan komoditas ekspor di terminal Peti Kemas Pelabuhan Boom Baru Palembang.
“Karantina Indonesia mendorong kelancaran arus barang khususnya komoditas pertanian dan perikanan baik untuk ekpor, impor dan kebutuhan konsumsi masyarakat,” kata Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat M Panggabean
Menurut Sahat, pihaknya melakukan serangkaian tindakan karantina untuk memastikan kesehatan, keamanan dan kelayakan komoditas. Kita pastikan komoditas dapat diterima di negara tujuan dengan baik, bebas hama penyakit dan penuhi persyaratan teknis, tambahnya.
Sahat juga menyampaikan tentang integrasi lembaga yang dipimpinnya. Semula Karantina Pertanian berada dibawah Kementerian Pertanian dan Karantina Ikan dibawah Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kini guna merespon perkembangan dinamika perekonomian global, pemerintah mengintegrasikannya agar dapat menjaga kinerja perdagangan di tengah pasar global, papar Sahat.
“Pelepasan ekspor ini merupakan kolaborasi yang baik antara Karantina dan instansi lainnya di Sumatera Selatan,” ujar Sahat.
Pj Gubernur Provinsi Sumatera Selatan, Agus Fatoni yang turut hadir melepas ekspor menyampaikan apresiasi terhadap fasilitasi yang diberikan dalam memperluas jangkauan produk unggulan Sumatera Selatan di pasar global.
“Potensi Sumatera Selatan sangat luar biasa, pelepasan ekspor hari ini turut membuka peluang baru untuk pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Sekaligus menunjukkan sinergitas seluruh instansi baik Karantina, Bea Cukai, dan Provinsi Sumatera Selatan,” ujar Agus.
Pejabat Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Sumatera Selatan, Azhar Ismail, memaparkan data ekspor, yakni asal komoditas pertanian berupa kayu olahan, bubuk teh, santan kelapa, palm kernel expeller, karet lempengan, dan kelapa bulat.
Baca Juga: Sejumlah Pejabat Polda Sumsel Dimutasi di Akhir Tahun 2023, Berikut Daftar Lengkapnya
Azhar juga menyampaikan dua komoditas asal Sumatera Selatan yang rutin diekspor dan menunjukkan tren peningkatan yang signifikan, yaitu karet lempengan dengan pasar ekspor ke Jepang, Amerika Serikat, Tiongkok, India, Srilanka dan Rusia.
“Selain fasilitasi diborder, kami juga melakukan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor agar produk diterima di masing-masing negara tujuan pasarnya,” jelas Azhar.
Berita Terkait
-
Supervisor BSI Palembang Bersaksi di Kasus Kredit Macet KUR BSI Bengkulu
-
Sejumlah Pejabat Polda Sumsel Dimutasi di Akhir Tahun 2023, Berikut Daftar Lengkapnya
-
Tragis, Wanita di Palembang Tersungkur Sampai Tergeletak di Jalan Setelah Dihajar Jambret
-
Modus Mengobati dari Gangguan Jin, IRT di Lubuklinggau Dicabuli Paranormal
-
Semen Baturaja Raih Penghargaan di ISDA dan ICA 2023 Melalui Program Keberlanjutan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Malam Mencekam di OKU Timur: 4 Anak Tewas Terpanggang Saat Rumah Terbakar
-
Program Makan Gratis 'Makan Korban', Cucu Mahfud MD Keracunan Sampai Dirawat di RS
-
AI Itu Jin Ajaib, 'Prompt' Adalah Mantranya: Panduan 'Berbicara' dengan AI Gambar
-
PTBA Mulai Cofiring Wood Pellet di Tanjung Enim, Langkah Baru Menuju Energi Bersih
-
Geger Sebut 'Firaun', Ternyata Ini Maksud Asli Menkeu Purbaya: Bukan Raja Mesir!