Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 02 Oktober 2023 | 13:47 WIB
Erick Thohir, membuka peluang Palembang batal menjadi tuan rumah Piala Dunia zona Asia. (pssi.org)

SuaraSumsel.id - Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) ditunjuk sebagai tuan rumah kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada tanggal 10 Oktober mendatang.

Sayangnya, situasi kabut asap yang terjadi di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) terus memburuk dan mengancam pelaksanaan event skala internasional tersebut.

Kemungkinan guna memindahkan pelaksaaan ajang tersebut disampaikan Ketua PSSI Erick Thohir. Erick pun memastikan tidak menutup kemungkinan pertandingan Timnas Indonesia vs Brunnei Darussalam berpeluang dipindahkan dari kota Palembang, akibat kondisi kabut asap.

Erick Thohir sebelumnya memang mengatakan ingin semua stadion di Indonesia merasakan pertandingan besar sekelas event FIFA, yang dimulai dari Pulau Sumatera lalu Jawa.

Baca Juga: Breaking News, Agus Fatoni Dilantik Sebagai PJ Gubernur Sumsel

Laga Timnas Indonesia vs Brunei akan dimajukan 2 hari, yakni dilaksanakan 10 Oktober dalam rangka kualifikasi Piala Dunia 2026.

"Kemarin memang kenapa kita lakukan di Palembang, karena memang Palembang sebelumnya sudah punya ketetapan untuk kejuaraan lain yang kemarin terkoreksi, saya enggak bisa bilang kejuaraan apa. Inilah kita memberi kesempatan apalagi sudah direnovasi di sana, timnas main di sana. Tapi kalau nanti konteksnya situasi di sana tidak bisa ya pasti akan kita pindahkan," kata Erick di Jakarta, Minggu (1/10).

FIFA Matchday sebelumnya melawan Palestina dan Argentina, tim Merah Putih juga memilih menggunakan venue Stadion Gelora Bung Tomo dan SUGBK.

Pada FIFA Matchday terakhir melawan Turkmenistan, Timnas Indonesia lebih memilih menggunakan Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
 

Kondisi Kabut asap Palembang Memburuk

Baca Juga: Berikut Lahan-Lahan Konsesi Perusahaan di Sumsel Sumbang Hotpsot, Belum Ditindak?

Berdasarkan standar kualitas udara Palembang, sejak Sabtu (30/9/2023) diketahui ISPU sudah memperlihatkan angka  PM25 yang mencapai 311.

Angka ini berdasarkan website pengukuran kualitas udara dari Kementerian lLingkungan Hidup (KLHK), sudah dalam standar sangat berbahaya.

Standar berbahaya bagi saluran pernapasan, terutama pada kelompok rentan lainnnya.

Sementara beradasawrkan pegukuran kualitas udara dengan parameter pengukuran konsentrasi PM2.5 di Palembang dinyatakan dengan perbandingan 31.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO.

Dengan kata lain, situasi udara di Palembang sudah sangat buruk. Kondisi ini mengancam pelaksanaan berbagai event internasional di Palembang, salah satunya duel timnas Indonesia versus brunai darusallam yang akan digelar pada 10 Oktober mendatang.

Load More