SuaraSumsel.id - Siang hari pada minggu ketiga bulan Juni ini, situasi di toko Songket PaSH Palembang tidak terlalu ramai pembeli. Para pembeli datang hanya silih berganti dengan keperluan menanyakan mode sekaligus contoh songket yang ada di website toko tersebut.
Meski tidak terlalu sesak didatangi pembeli lokal, namun nilai transaksi penjualan songket Pash pada hari itu, tergolong cukup tinggi. Toko yang berada di kawasan 30 Ilir Palembang, mengungkapkan capai 90 persen transaksi pembelian berasal dari pasar digital.
Ekosistem digital dibangun dengan membuat sejumlah website yang mengenalkan songket yang memperlihatkan mode, motif dan warna terbaru kain khas Palembang tersebut.
Owner Songket PaSH, M Aditia mengungkapkan jika mencapai 90 persen penjualannya saat ini berasal dari pasar online, atau pasar digital. Dengan sejumlah website pengenalan sekaligus penjualan, keturunan asli Palembang inipun menjelajahi marketplace.
Baca Juga: BRIlian Preneur Asal Sumsel: Bawa UMKM Songket Palembang Naik Kelas Dengan Digitalisasi
Kekinian toko Songket Pash sudah berada di official store Tokopedia, di Shopee dan Shopee mal sekaligus mengaplikasikan media sosial instagram.
“Mereka atau calon pembeli yang menemukan iklan songket PaSH di media sosial akan tertuju di marketplace atau juga ke customer service di toko,” ujarnya kepada Suara.com di medio Juni lalu.
Diapun mengakui beriklan atau mengiklankan Songket PaSH di media sosial menggunakan jasa advertising. Dengan beriklan ini, segmen pasar Songket Pash juah lebih luas sehingga menciptakan pasar sampai Asia Tenggara.
Pasar songket Palembang memiliki pasar tersendiri di Pulau Sulawesi, Kalimantan, Bali dan Papua. Untuk pasar internasional, songket PaSH memiliki segmen di region Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura akibat kesamaan budaya berbusana.
Untuk di Pulau jawa, Aditia mengungkapkan lebih suka dengan songket Palembang dengan warna yang lebih lembut dan natural.
Baca Juga: Sumsel Siap Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Herman Deru: Saya Sudah Dihubungi Pak Erick Thohir
“Setiap segmen pasar punya identiknya. Di Malaysia dan Singapura, malah kita buatkan baju kurung songket, agar diterima di pasar di sana,” terang Alumni Program Ilmu Komputer Unsri ini.
Berita Terkait
-
Kurangi Sampah Plastik, Pemkot Palembang Wajibkan Daging Kurban Dibungkus Dedaunan
-
Ribuan Umat Muslim Palembang Padati Masjid Sampai Jembatan Ampera Gelar Sholat Idul Adha
-
BRIlian Preneur Asal Sumsel: Bawa UMKM Songket Palembang Naik Kelas Dengan Digitalisasi
-
Sumsel Siap Tuan Rumah Piala Dunia U-17, Herman Deru: Saya Sudah Dihubungi Pak Erick Thohir
-
BRILink Hidupkan Digitalisasi Pada Masyarakat Perbatasan Urban Palembang
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Suram Hari Ini, Turun Menjadi Rp 1.871.000/Gram
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
Terkini
-
Dana Kaget Hari Ini Sudah Tersebar, Klik Kumpulan Link dan Dapatkan Saldo Gratis
-
Promo Indomaret! Sunlight, Garnier, hingga Hello Panda Turun Drastis Minggu Ini
-
Pengusaha Perempuan di Palembang Tertipu Advokat Gadungan, Uang Raib Hampir Rp1 Miliar
-
Promo Minuman Alfamart: Teh, Jahe, Es Tarik, dan Boba Taro Harga Miring!
-
Bukan Ikan Tongkol! Dinkes PALI Ungkap Penyebab Keracunan Massal Setelah Santap MBG