SuaraSumsel.id - Saat keramaian jalan di kawasan Talang Andong Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) makin padat di pagi hari tersebut, warung kelontong sembako milik Miya juga sudah makin ramai melayani pembelinya.
Padahal saat itu, jam masih memperlihatkan pukul 05.30 wib, namun Miya sudah mulai melayani kebutuhan transaksi pembelinya.
Sebagai Agen BRIlink yakni produk laku pandai milik PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), ia menceritakan kebutuhan transaksi digital pembelinya makin meningkat saat ini.
Ibu tiga anak ini pun mengungkapkan resep sebagai agen BRIlink guna memaksimalkan layanan perbankan sekaligus keuntungan yang diperoleh.
Baca Juga: Perluas Digitalisasi, BRI Sasar Layanan Perbankan ASN di Sumsel
“Makin ke sini, transaksi makin digital. Saya sekarang punya dua mesin EDC, mesin gesek guna melayani ragam aktivitas, mulai beli token, bayar listrik, PDAM, transfer, juga mengambil bantuan tunai Pemerintah seperti PKH,” ujarnya kepada Suara.com saat ditemui akhir bulan Mei lalu.
Dia menceritakan, memulai usaha warung kelontong sejak sebelum menikah sementara telah menjadi nasabah BRI sejak berstatus pelajar.
Saat itu, ia pun belajar bagaimana menjadi bagian dari perpanjangan fungsi perbankan BRI. “Sudah lima tahun terakhir menjadi agen BRILink, dan kini menjadi pengurus paguyuban agen BRIlink. Perbulan size value transaksi digital mencapai Rp 2 miliar,” akunya.
Miya hanya mengandalkan satu ponsel pintar miliknya guna sejumlah aplikasi menjadi agen BRILink seperti di antaranya aplikasi agen BRILink.
Dia mengungkapkan dengan aplikasi ini bisa memonitor transaksi mesin Electronic Data Capture (EDC). “Saya punya EDC biasa dan EDC sistem android, semuanya melayani transaksi yang dibutuhkan konsumen. Saya butuh satu lagi, karena sering kewalahan saat lagi ramai, kasian ada yang mengatre atau menunggu lama,” sambung Miya dengan logat bahasa Jawa.
Baca Juga: Kader PDIP Sumsel Ikut Ramaikan Puncak Bulan Bung Karno di GBK
Dia mengungkapkan masyarakat pun makin mengenal digitalisasi di warung kelontong melalui agen BRILink, tanpa harus ke bank.
“Pilihannya jika bank juga mengantri lebih lama, padahal transaksi tidak besar. Biaya parkir, biaya bensin, jika ke warung sekalian bisa langsung belanja, dan memungkinkan menunggu santai, karena jika bawa anak-anak atau sekalian bisa membeli makanan di warung,” ujarnya menjelaskan.
Sebagai agen BRILink, Miya pun memberikan layanan nan baik bagi konsumennya.
Seperti, ia menyediakan minuman bagi pelanggan yang menunggu atau datang dari tempat nan jauh, menyediakan berbagai promo transaksi, menggratiskan biaya transaksi, bahkan membuat arisan atau sampai menyediakan hadiah saat momen lebaran bagi konsumen dengan nilai transaksi yang tinggi.
Dalam setiap transaksi sesama BRI, sebagai agen BRILink akan mendapatkan fee atau lebih dikenal biaya administrasi. Seperti nilai transaksi Rp 1 juta akan mendapatkan fee sekitar Rp10.000, nilai transaksi Rp 3 juta, bisa mencapai Rp 30.000 serta kelipatan di atasnya. Jika transaksi dengan bank berbeda maka akan mengantongi fee lebih tinggi.
“Saya berupaya konsumen ramai bertransaksi digital, saya sediakan minum gratis, mi gratis, sampai 10 kali transaksi nanti gratis biaya administrasi. Tapi untuk tarik bantuan seperti PKH, saya tak ada patokan biaya, seikhlasnya saja dan tidak dibayar juga tidak apa-apa, tetap saya beri minum gratis,” sambung Miya.
Bernama lengkap Nurmiati ini mengungkapkan dalam sebulan jumlah transaksinya di mesin EDC mencapai lebih dari 1.300 transaksi, yang terdiri dari 1.000 transaksi mesin EDC biasa dan selebihnya merupakan transaksi EDC android. “Di paguyuban, jumlah BRILink lainnya juga banyak yang lebih tinggi, ada yang ketua paguyuban, size value transaksinya Rp 3 miliar,” ucapnya.
Officer Depart BRILink BRI Regional Officer Palembang, Aprian Pimo mengatakan agen BRILink yang dikelola Miya tergolong berhasil memaksimalkan jumlah transaksi. Sebagai perpanjangan fungsi perbankan BRI, laku pandai BRILink juga berperan sebagai Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
“Agen BRILink punya tiga fungsi seperti penarikan dan setor uang, fungsi penyaluran bantuan tunai sekaligus fungsi penyaluran pembiayaan ultra mikro atau UMi BRI,” ujarnya kepada Suara.com belum lama ini.
Berita Terkait
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Negara Rugi Rp1,3 Triliun, Kasus Korupsi Proyek LRT Palembang Tambah 'Luka' Waskita Karya
-
Umumkan Lamaran dengan Polisi, Febby Rastanty Tampil Menawan dengan Kebaya Kartini dari Songket Palembang
-
Jangan Coba-Coba Bikin Mission Impossible, Agen BRILink Kantongi SOP Buat Gagalkan Semua Modus Penipuan
-
Otak Pemerkosa yang Bunuh Siswi SMP di Palembang Divonis Ringan, Keluarga Korban Kecewa
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Juta RAM 8 GB Terbaik November 2024
-
Ekonomi Kaltim Tumbuh Stabil 5,52 Persen YoY, Sektor Listrik dan Gas Melonjak 18,74 Persen
-
Trump Menang Pilpres AS, Beli Saham Ini Sejak 6 Bulan Lalu Bisa Cuan 191 Persen
-
Ini Kriteria UMKM yang Utangnya di Bank Bisa Dihapus
Terkini
-
BRI Fellowship Journalism 2025: Beasiswa S2 Plus Pelatihan Keuangan untuk Jurnalis
-
LIVE Malam Ini! Debat Kedua Pilwalko Palembang: Siapa Punya Solusi Pembangunan?
-
Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
-
Leadership Camp GenBI: Bukan Cuma Pintar, Tapi Juga Kreatif dan Inspiratif
-
BRI Minta Nasabah untuk Tingkatkan Kewaspadaan dengan Edukasi