Scroll untuk membaca artikel
Wakos Reza Gautama
Minggu, 20 November 2022 | 08:44 WIB
Angin puting beliung di Kecamatan Peninjauan, OKU, Sumsel, merusak puluhan rumah warga, Sabtu (19/11/2022). [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Sebanyak 73 unit rumah warga di Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, rusak akibat diterjang angin puting beliung.

Manager Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten OKU Gunalfi mengatakan intensitas curah hujan tinggi disertai angin kencang yang terjadi pada Jumat (18/11/2022) pukul 17.30 WIB hingga malam hari tersebut memicu terjadinya bencana alam puting beliung.

Puluhan rumah warga yang terdampak bencana alam ini berada di Desa Peninjauan dan Desa Saung Naga, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten OKU.

Rata-rata kerusakan pada rumah-rumah warga itu di bagian atap, dinding dan plafon rumah yang rusak ditiup angin kencang.

Baca Juga: Viral Aksi Rampok Minimarket di Km 13 Banyuasin Sumsel, Polisi Ungkap Fakta Ini

Bahkan, kata dia, terdapat 16 unit warga di Desa Peninjauan rusak berat dengan kondisi tidak layak ditempati karena bagian atap dan plafon ambruk ke tanah.

Selain rumah warga, angin puting beliung juga merusak sejumlah fasilitas umum di daerah itu seperti lapang futsal, atap gedung sekolah, tiang dan kabel listrik PLN terputus akibat pohon tumbang.

"Beruntung tidak ada korban jiwa karena ketika terjadi bencana warga langsung keluar rumah untuk menyelamatkan diri," katanya.

Meskipun tidak ada korban jiwa, namun akibat bencana alam akses perlintasan antar kecamatan sempat tertutup akibat adanya pohon tumbang yang melintang di jalan raya.

"Hingga siang tadi petugas kami dibantu masyarakat masih membersihkan puing-puing reruntuhan rumah dan memotong pohon yang melintang di jalan agar aktifitas warga kembali lancar," ujarnya.

Baca Juga: Dosen Pertanian Unsri: Sumsel Perlu Galakkan Budidaya Tanaman Terapung

BPBD OKU juga saat ini masih menyiagakan personel di dua desa tersebut lengkap dengan peralatan penanggulangan bencana untuk mengantisipasi bencana susulan.

"Untuk kondisi terkini bisa dikatakan sudah normal. Namun, masyarakat kami minta tetap waspada menghadapi kemungkinan bencana susulan agar tidak menimbulkan korban jiwa," ujarnya. (ANTARA)

Load More