SuaraSumsel.id - Bank Indonesia ingatkan pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Selatan mewaspadai pergerakan harga pangan yang menunjukkan tren meningkat akibat pengaruh kenaikan bahan bakar minyak dan momen mendekati pengujung tahun.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan Erwin Soeriadimadja di Palembang, Sumatera Selatan, Rabu, mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) perlu mewaspadai perkembangan harga pangan dengan memperkuat Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di seluruh Kabupaten/Kota.
Dari perkembangan inflasi yang terjadi sampai dengan September 2022, terdapat dua hal yang patut diperhatikan.
Melansir ANTARA, Menurut Erwin, yang pertama yakni penyesuaian harga BBM mendorong inflasi transportasi yang memberikan tekanan atau andil cukup besar yaitu 1,21 persen (mtm) kepada angka inflasi bulanan.
Baca Juga: Ini Alasan Petani Sumsel Enggan Remajakan Kebun Karet: Harga Jual Kian Tak Menguntungkan
Kenaikan BBM memberi dampak bagi kenaikan tarif angkutan darat yang mendorong dampak lanjutan terhadap kenaikan harga-harga komoditas Volatile Food (VF - komoditas pangan bergejolak) seperti beras, bawang merah dan cabai merah.
Kemudian yang kedua, TPID mampu menekan dampak inflasi kenaikan Volatile Food yang tercermin dari inflasi Volatile Food yang turun dari 3,37 persen (mtm) pada bulan Juni 2022 menjadi minus 0,77 persen (mtm) pada bulan September ini.
“Ke depan, kita masih punya kesempatan lebih besar lagi untuk menurunkan angka inflasi Volatile Food seiring penguatan GNPIP di setiap Kabupaten/Kota” ujar Erwin.
BI juga mendorong pemerintah daerah di Sumatera Selatan segera menyalurkan program subsidi pangan untuk meredam gejolak inflasi setelah adanya kenaikan harga BBM.
BI sebagai Ketua TPID memberikan ruang bagi pemda-pemda untuk melakukan gerakan pengendalian inflasi pangan sesuai arahan dari pemerintah pusat.
Baca Juga: Fakta-Fakta Kadus Dan Istri di Banyuasin Sumsel Tewas Dirampok: Harta dan Emas Ludes Digondol Pelaku
Ia menilai langkah yang paling tepat yakni menyalurkan secepatnya subsidi yang sudah diatur oleh Kementerian Dalam Negeri seperti subsidi ongkos angkut dan subsidi pangan dan lainnya.
Berita Terkait
-
Ridwan Kamil Temui Lisa Mariana di Palembang saat Tinjau Proyek Islamic Center
-
Jejak Digital Artis yang Mendukung Fitri Agustinda, Eks Wawako Palembang Tersandung Korupsi
-
Tim Hukum Ridwan Kamil Layangkan Tantangan Terbuka ke Lisa Mariana Soal Pembuktian
-
Harga Ayam, Beras, Hingga Bawang Merah Melonjak Tinggi Selama Ramadan-Lebaran
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pulang: 121 Puisi Aina Rumiyati Aziz dari Dieng hingga Peluncuran di Palembang
-
UMKM Palembang Naik Kelas, Kini Produknya Jadi Suvenir Penerbangan Garuda
-
Usai Fitrianti Ditahan, Harnojoyo Diperiksa Kejaksaan: Dugaan Korupsi Apa?
-
Lepas Kemeriahan Lebaran, Emas Digadai Warga Palembang untuk Sekolah Anak
-
Harga Emas Tinggi Dorong Warga Palembang Ramai Gadai untuk Biaya Sekolah