SuaraSumsel.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan melakukan upaya mitigasi banjir di sejumlah kabupaten yang menjadi sentra lumbung pangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumsel Bambang Pramono mengatakan, upaya mitigasi dilakukan di antaranya dengan menerjunkan tim penyuluh pertanian ke setiap kabupaten/kota yang menjadi daerah penghasil padi.
Tim penyuluh sejauh ini sudah mendata petani untuk mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) di daerah rawan banjir. “Saat ini sudah ada 6.000 hektare yang masuk data asuransi,” kata dia.
Sekitar 7,2 persen dari total luas sekitar 621.903 Hektare lahan sawah di Sumsel tergolong rawan terdampak bencana hidrometeorologi seperti banjir.
Hal itu lantaran area pertanian itu merupakan lahan rawa-lebak atau tadah hujan. Lokasi berada di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin dan Ogan Komering Ilir.
Pemprov Sumsel mencatat, rata-rata pada bulan September ini para petani di tiga daerah tersebut sedang melangsungkan penanaman padi periode kedua, yang berlangsung hingga masa penen pada Desember.
Masa waktu tanam itu berlangsung sejalan dengan masa potensi peningkatan curah hujan yang dapat menggenangi lahan sawah sehingga berpotensi gagal panen.
Bambang memaparkan bahwa tim tersebut membantu petani mengatur waktu penanaman benih atas kondisi peralihan cuaca saat ini, melaksanakan pengecekan kondisi sumber air, baik irigasi, embung, waduk dan sebagainya, begitu juga dengan sarana penyalurannya.
Membantu petani memperbaiki atau membersihkan tanggul penahan air, hingga menyiagakan alat berat dan pompa air yang dibantu oleh pemerintah kabupaten masing-masing.
Baca Juga: Lima Wilayah di Sumsel Alami Hari Tanpa Bayangan Hari Ini, Termasuk Palembang
Pemprov Sumsel berharap mitigasi itu dapat tepat guna dan angka produksi padi dengan rata-rata 6 ton gabah kering giling (GKG) per Hektare hingga akhir tahun tidak terganggu.
Pada 2022, Sumatera Selatan menargetkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) sebesar 2,9 juta ton dari total areal persawahan seluas 470.603 hektare, yang 72 persen merupakan lahan rawa meliputi lahan pasang surut dan lebak. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Suhu di Palembang Sedang Naik, Tiga Ruko di Pasar 16 Ilir Terbakar Pada Malam Hari
-
Hari Tanpa Bayangan di Palembang Jadi Puncak Suhu Maksimun Hari Ini, Disarankan Banyak Minum Air Putih
-
Lima Wilayah di Sumsel Alami Hari Tanpa Bayangan Hari Ini, Termasuk Palembang
-
Hari Tanpa Bayangan Berlangsung Mulai Hari Ini di Sumsel, Catat Lokasinya
-
KPU Sumsel akan Lakukan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilu 2024
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
- 5 Promo Asus ROG Xbox Ally yang Tidak Boleh Dilewatkan Para Gamer
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Dulu Lawan Restu Ortu Demi Nikah, Rumah Tangga Deddy Corbuzier & Sabrina Kini Retak?
-
Omongan Menkeu Jadi Kenyataan? Usai Disindir 'Malas & Dibakar', Kilang Pertamina Meledak Lagi
-
Viral Megawati di UGM: 'Gelar Saya Banyak, Tapi Tidak Ada Pemalsuan', Sindir Elite Politik?
-
10 Link DANA Kaget Hari Ini: Klaim Saldo Gratis Hingga Rp500.000 Khusus Buat Kamu
-
44 Pasangan Pengantin di Palembang Ikut Nikah Massal, Dapat Buku Nikah dan Resepsi Meriah