SuaraSumsel.id - Menko Luhut Binsar Pandjaitan menjadi bintang tamu di Podcast Rocky Gerung belum lama ini. Meski diakui menjadi tamu pertama di Podcast tersebut, perbincangan keduanya terlihat hangat dan penuh tawa.
Luhut pun diberikan pertanyaan-pertanyaan mengenai rumor yang melekat pada Luhut Binsar Pandjaitan. Hingga pada suatu pertanyaan kepemimpinan Indonesia di tahun 2024 mendatang.
Rocky memulai dengan memastikan akan banyak suksesi pada 2024. Politik elektorial dinilai tidak berujung perang konsep pada sosok-sosok yang akan maju pada pesta demoktratis tersebut.
"Coba saya ke desain lainnya, politik elektronal mengakibatkan tidak adanya ketajaman ide," ujar Rocky.
Baca Juga: Viral! Nama Pria di Sumsel Ini Alhamdulilah, Pernah Diperiksa Polisi Karena Tak Punya KTP
"Ketajaman politik bukan karena adu konsep. Adu ide gak terlihat, tak ada di dalam kabinet deklarasi punya ide jadi presiden. Datang untuk berdebat," ujar Rocky.
Pertanyaan tersebut makin dijelaskan, Rocky melanjutkan dengan mengungkapkan makin ramai mereka memasang baleho sangat besar dan tinggi, namun tidak disertai ide memimpin bangsa.
"Kebanyakan orang pasang baleho tinggi-tinggi dan besar, kita tidak tahu, apakah di balik kepala yang ada di baleho tinggi ada isinya gak," tanya Rocky.
Mendengar hal tersebut, Luhut tertawa dan langsung memuji Rocky Gerung yang terlalu pintar.
"Anda itu terlalu pintar. Jadi men-jugde orang, begitu," sambung Rocky.
Baca Juga: Hampir Tidak Tersentuh Subsidi, Nelayan Sumsel Perlu Perhatian Lebih
Luhut pun menjelaskan apakah menjadi Presiden satu-satunya pilihan mengabdi kepada negara. "Pak Luhut merasakan gak hal itu," sambung tanya Rocky.
"Kita sebagai teman, saya mau jawab. Semua berfikir jadi presiden," ujar Luhut.
"Saya berkali-kali apa harus mengatakan. Itu (menjadi Presiden) menjadi takdir alam, Tuhan punya mau," terang Luhut dengan nada bicara khasnya.
Karena itu, Luhut mengungkapkan sosok yang akan maju menjadi hendaknya mengenali dirinya.
"Boleh bersaing, mengenali diri, musuh. 100 kali perang, maka bisa 100 menang," ujar Luhut.
Namun Rocky mengungkapkan kebanyakan yang terjadi orang mengenali musuh dengan cukup dengan uang.
"Musuh bisa dikenali dengan amplop (uang)," ujar Rocky.
Dengan diskusi ini, Luhut pun mengatakan mungkin di kesempatan obrolan bersama Rocky untuk mengevaluasi sistem demokrasi saat ini.
"Demokrasi sekarang, perlu dilihat lagi baik-baik dievaluasi. Dengan tingkat pendidikan ini. Perlu evaluasi, menerima barang itu," sambung Luhut.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Pertanyakan Mengapa Prabowo Puji Jokowi: Semua Paramater Memburuk
-
Geram Coretax Banyak Masalah, Luhut Minta Prabowo Audit
-
Rocky Gerung Dukung Aksi Mahasiswa Indonesia Gelap: Demo Cara Tagih Janji Prabowo
-
Luhut Soal Kritik Danantara: Mau Sempurna? Ke Surga Saja!
-
Heboh Tagar Indonesia Gelap, Luhut: Kau yang Gelap!
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Ulat Ditemukan di Makanan Program MBG, Sejumlah Siswa Dilarikan ke Puskesmas
-
Aksi 'Indonesia Gelap' Meluas, 700 Mahasiswa Palembang Turun ke Jalan Besok
-
Songket PaSH Siap Mendunia: Bawa Sentuhan Modern untuk Kain Tradisional di BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Hujan Berpotensi Guyur Sebagian Besar Sumsel, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Korupsi Perizinan K3: Kabid Disnakertrans Sumsel dan Pihak Swasta Jadi Tersangka