Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 14 September 2022 | 07:10 WIB
Sejumlah warga mencuci pakaian di aliran Sungai Cileungsi, Citeureup, Bogor, Jawa Barat, Selasa (25/8/2020). Sumsel tanpa kemarau [ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya]

SuaraSumsel.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi atau BMKG Sumatera Selatan menyatakan bahwa tiga kabupaten di wilayah Provinsi Sumatera Selatan tidak mengalami musim kemarau tahun ini.

Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan Wandayantolis di Palembang, Minggu, wilayah kabupaten yang sama sekali tidak mengalami musim kemarau yakni Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, dan OKU Timur.

Fenomena La Nina dan menguatnya Dipole Mode membuat peningkatan curah hujan sampai melampaui rata-rata normal di Musi Rawas Utara, OKU Selatan, dan OKU Timur.

Fenomena La Nina dan Dipole Mode menyebabkan curah hujan di tiga wilayah kabupaten tersebut di atas normal dan akumulasi curah hujannya lebih tinggi dari yang seharusnya terjadi selama musim kemarau. Dengan demikian, ketiga daerah tersebut tidak dapat didefinisikan mengalami musim kemarau.

Baca Juga: Petani Sawit Sumsel Diminta Beli Benih Unggul Tersertifikasi, Ini Alasannya

Fenomena La Nina dan Dipole Mode juga menyebabkan musim hujan 2022/2023 datang lebih awal dari semestinya, maju 30 sampai 40 hari.

Stasiun Klimatologi Kelas I Sumatera Selatan, sebagian besar wilayah Sumatera Selatan memasuki musim hujan 2022/2023 pada awal Agustus 2022, sementara Kota Palembang dan sekitarnya diprakirakan memasuki musim hujan pada September 2022.

Musim hujan yang datang lebih awal dan curah hujan yang meningkat di satu sisi bisa membantu menurunkan risiko kebakaran hutan dan lahan, tetapi di sisi lain bisa memicu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor. [ANTARA]

Load More