Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 05 September 2022 | 16:21 WIB
Ilustrasi pangan cabai. Harga pangan di Sumsel merangkak naik. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Sejumlah harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan menyusul kenaikan bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi akhir pekan lalu. Kenaikan harga sembako ini dinilai akibat kenaikan harga BBM yang mempengaruhi ongkos operasional.

Kenaikan terjadi di komoditas cabai merah, cabai hijau, cabai rawit, bawang merah dan bawang putih. Kenaikan tersebut disebabkan tidak hanya stok yang sedikit tapi juga imbas kenaikan harga BBM yang mempengaruhi ongkos distribusi.

Basri, pedagang sayur di Pasar Inpres mengatakan harga cabai merah perkilo melonjak naik dari Rp80.000 menjadi Rp95.000 per kilogram. Kenaikan ini diakui terjadi sudah terjadi sejak dua hari terakhir.

"Kemarin-kemarin ini sempat turun perkilo antara Rp60 ribi sampai Rp65 ribu. Ini naik lagi langsung melonjak," ujarnya.

Baca Juga: Mahasiswa Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM di Palembang, Polisi Blokade Jalan Menuju Kantor DPRD Sumsel

Kenaikan juga terjadi dengan cabai hijau yang tadinya perkilo Rp35.000 sekarang menjadi Rp40.000. Lalu harga cabai rawit kecil perkilo tadinya Rp60.000 menjadi Rp72.000 perkilogram Selain itu harga bawang merah juga naikm perkilo yang tadinya Rp30.000 menjadi Rp34.000. 

"Bawang putih stabil perkilo harganya antara Rp25 ribu sampai Rp30 ribu," timpalnya.

Basri mengaku dengan harga cabai dan bawang membuat penjualan makin sepi. "Cabai merah nganbil biasanya 30 kilo, jadi 15 kilo. Itu saja tidak habis," bebernya.

Dampak lainnya kata Basri penjualan menjadi sepi. "Penjualan sepi. Biasanya pembeli beli sekilo jadi setengah kilo, beli seperempat jadi Rp10 ribu. Pembei mengurangi jumlah, biasa sekilo menjadi setengaj kilo," ungkap Basri. 

Dia pun berharap harga cabai kembali turun ssehingga pembeli kembali ramai. "Kalau seperti ini, pembeli sedikit," terangnya.

Baca Juga: Tarif Travel Dan Bus di Sumsel Naik 20 Persen, Dampak Harga BBM Subsidi Naik

Ria, salah seorang pembeli berharap kepada pemerintah pasca naiknya harga BBM untuk melakukan pengawasan terhadap sembako. "BBM naek biarlah, jangan bae sembako yang naik," ujarnya. 

Di tempat terpisah untuk harga ayam potong dan telur ayam masih tetap nromal di Pasar Inpres. Untuk telur, pedagang mengaku masih menggunakan modal yang lama.

Seperti yang diungkapkan Sri. Dia menjelaskan harga telur sebelum harga BBM naik memang sudah naik sejak dua minggu terakhir. Dari yang tadinya perkarpet Rp52 ribu, sekarang Rp55 ribu. "Jadi masih modal yang lama. Belum ada pengaruh, BBM baru naik kemarin. Itu belum ada pengaruh," katanya.

Meski begitu Sri memperkirakan biasanya BBM naik ikut berdampak pula dengan harga telur ayan. "Kita tidak tahu besok-besok. Tapi biasanya ikut naik juga," ujarnya.

Sedangkan harga ayam potong juga normal di Pasar Inpres. Itu dikatan Ales salah satu pedagang ayam potong. Saat ini menurutnya perkilo ayam potong antara Rp27 ribu sampai Rp28 ribu. "Harganya turun dari Rp32 ribu menjado Rp27 ribu sampai Rp28 ribu. Tapi kemungkinan akan naik," pungkasnya

Kontributor: Malik

Load More