SuaraSumsel.id - Harga karet di Provinsi Sumatera Selatan atau Sumsel masih memperlihatkan trend yang menurun. Penurunan terjadi baik di tingkat petani maupun di beberapa Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) yang ada di kabupaten/kota di Sumsel.
Analisis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Provinsi Sumsel, Rudi Aprian mengungkapkan terdapat sejumlah faktor penyebabnya. Baik faktor eksternal dan faktor internal.
"Penurunan harga karet di Sumsel tidak terlepas dari kondisi karet TSR20 di pasar global, setidaknya terdapat tiga faktor yang menyebabkan harga karet TSR20 di bursa berjangka Singapura belakangan ini semakin anjlok," ujarnya Jumat (2/9/2022).
Adapun faktor karena dampak kebijakan dalam negeri Tiongkok atau China mengenai pandemi Covid-19. Negera tirai bambu kembali menerapkan lockdown.
Baca Juga: Penderita HIV/AIDS di Sumsel Kian Bertambah, Dinkes: Dominan Kelompok Gay
"Prinsip nol-Covid yang dianut China membuat pasar komoditas menjadi sangat tidak pasti. Kebijakan tersebut otomatis turut mempengaruhi laju sektor perdagangan internasional mereka. Di satu sisi, China merupakan konsumen atau importir komoditas karet terbesar di dunia. China merupakan konsumen nomor satu dunia, konsekuensinya bila demand berkurang dari negeri ini sangat mempengaruhi harga di pasar global," ujar Rudi.
Sementara faktor kedua ialah pengaruh perang antara Rusia dengan Ukraina yang mempengaruhi ekonomi global dimana di negara eropa terjadi resesi, krisis pangan dan pada akhirnya daya beli masyarakat berkurang.
"Faktor lainnya adalah daya saing karet asal Thailand, dari segi produktivitas maupun harga. Harga karet dari negara tetangga itu lebih murah dibanding negara produsen karet alam lainnya," sambung Rudi.
"Keadaan ini mengakibatkan pembeli dari industri ban besar lebih banyak membeli ke negeri ini, perlu juga diketahui bahwa produktivitas karet Thailand lebih tinggi dibandingkan Indonesia," terangnya.
Penyebab lainnya adalah penurunan harga karet di Sumatera Selatan bukan hanya dipengaruhi oleh faktor eksternal, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor internal.
Kondisi karet di Tingkat petani itu sendiri, paling tidak terdapat 5 faktor Internal yang dapat mempengaruhi harga karet di tingkat petani Sumatera Selatan
Berita Terkait
-
Kekayaan Gubernur Herman Deru di LHKPN, Minta CPNS Tiru Semangat Leluhur Usir Penjajah Pakai Bambu Runcing
-
Dilantik Prabowo di Istana, Ini Fokus Gubernur Sumsel Herman Deru di 100 Hari Pertama Kerja
-
Mudik Gratis 2025 Pemprov Sumsel, Tersedia Ribuan Tiket
-
Viral! Video Petugas Lapas Bongkar Pesta Sabu dan Minta Perlindungan Prabowo
-
Video Dugaan Pesta Sabu di Lapas Viral, Pejabat Kemenkumham Sumsel Diperiksa?
Tag
Terpopuler
- Psikolog Lita Gading Tegur Orangtua Arra TikToker Cilik: Tolong Ajarkan Attitude
- Sejak Dulu Dituntut ke Universitas, Kunjungan Gibran ke Kampus Jadi Sorotan: Malah Belum Buka
- Timnas Indonesia Resmi Panggil Striker 1,82 Meter, Dulu Tak Dipercaya Shin Tae-yong!
- Firdaus Oiwobo Tuntut Ganti Rugi ke Kementerian, Nama Menteri PUPR Jadi Sorotan
- Maharani Dituduh Rogoh Rp 10 Miliar Agar Nikita Mirzani Dipenjara, Bunda Corla Nangis
Pilihan
-
Cetak Sejarah, Yokohama Marinos Bangga Sandy Walsh Dipanggil ke Timnas Indonesia
-
Maarten Paes Gabung Timnas Indonesia, FC Dallas: Garuda Memanggil!
-
Susi Pudjiastuti Usul Kemendag Dibubarkan: Dua Kali Gagal Tangani Kasus Minyak Goreng
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik Maret 2025
-
Harga Emas Antam Tiba-tiba Lompat Tinggi Hari Ini, Balik ke Level Rp1,7 Juta/Gram
Terkini
-
DPLK BRI Kolaborasi dengan Bank Raya Melalui Digitalisasi Dana Pensiun
-
Prestasi Narsun: AgenBRILink BRI Daftarkan 7.215 Pekerja Informal ke BPJS Ketenagakerjaan
-
Jadwal Imsakiyah Kota Palembang 12 Ramadan 1446 Hijriah dan Niat Puasa
-
Kondisi Haji Halim Ali Melemah di Rutan, Butuh 26 Tabung Oksigen tapi Hanya Dapat Dua
-
Drama Penahanan Pengusaha Terkaya Sumsel: Kuasa Hukum Sebut Haji Halim Butuh 26 Tabung Oksigen Sehari