SuaraSumsel.id - Kenaikan harga telur masih dirasakan masyarakat saat ini, termasuk di Palembang Sumatera Selatan. Kalangan yang paling berdampak lainnya ialah pedagang kue basah tradisional Palembang.
Kue-kue tradisional Palembang memang dikenal sebagai kue yang legit dengan banyak campuran susu, telur dan santai. Saat harga telur yang masih tinggi ini, mereka pun menyiasati dengan membeli telur yang sudah berkualitas turun.
Salah satu pedagang kue di Pasar Cinde Palembang, Rita mengeluhkan harga telur yang cenderung tidak stabil. Menurut Rita saat ini, ia tidak bisa mengambil pesanan kue yang banyak.
Hal ini dilakukan guna mensiasati resiko kerugian yang lebih besar, saat kue-kue tersebut tidak laku terjual.
“Kalau kita buat kue maksuba, kue delapan jam seperti itu. Tapi semenjak harga telur naik, pesanan juga ikut naik turun. Tidak stabil," ujar Rita yang mengaku sudah cukup lama berkecimpung di bisnis jual beli kue-kue basah khas Palembang.
Ia pun mengaku tidak ingin mengambil pesanan yang terlalu banyak dengan selisih keuntungan yang sedikit seperti saat sekarang ini. Saat harga telur naik, tentu selisih untung masih menurun.
Salah satu siasat yang dipilih jika ada pesanan yang lumayan banyak namun tetap memenuhi pemasanan yakni membeli telur retak. Masyarakat Palembang lebih mengenalnya sebagai telur pecah.
"Tapi jika pemasan kue minta telur yang utuh (tidak mau telur pecah), maka kita tetap pakai telur utuh namun harus menyesuaikan harga (harga kue dinaikkan),” tutup Rita
Pilihan telur retak dibenarkan oleh salah satu pedagang kelontongan di Pasar 16 Ilir Palembang, Roma. Dia mengatakan beberapa langganannya yang terpaksa membeli telur pecah sebagai alternatif untuk menyiasati kenaikan harga telur.
Baca Juga: Rentang Usia 20-39 Tahun, Ratusan Warga Sumsel Positif HIV/AIDS
“Biasanya langganan yang beli telur pecah itu yang suka buat kue, karena kalau untuk buat kue kan langsung pakai. Tidak seperti ibu rumah tangga yang belanja untuk kebutuhan rumah tangga. Biasanya untuk stok, nah alternatif dari yg suka buat kue atau yang jual kue itu alternatifnya ke telur yg pecah, selisihnya lumayan juga kisaran Rp20 ribu per kilogram,” katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Emosi Brigadir A, Polisi di Sumsel Gerebek Istri Berselingkuh di Kamar Hotel: Anak Ditinggal, Lari Demi Lelaki Ini
-
Rentang Usia 20-39 Tahun, Ratusan Warga Sumsel Positif HIV/AIDS
-
8 Kafe Dan Bar di Palembang Menolak Pajak 40 Persen, Ketua PHRI: Masak Karena Ada Yang Joget, Pajak Naik
-
Viral Video Miris Polisi Gerebek Istri Sendiri Selingkuh dengan Anak Pak Kades di Kamar Hotel
-
Istri Polisi Histeris Digerebek Propam di Hotel Berbintang
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
Bank Sumsel Babel Dukung GENCARKAN & Sultan Muda: Dorong Ekonomi Sumsel Melesat
-
Inovasi Sampah Digital di Desa BRILiaN Hargobinangun: BRI Dorong UMKM Terus Maju
-
Waspada Pinjol Ilegal, OJK Bekali Emak-emak Sumsel dengan Ilmu Keuangan Syariah
-
Pasar Modal Inklusif: Difabel Palembang Antusias Belajar Investasi Saham
-
Literasi Keuangan & Syariah Digencarkan di Palembang, OJK Siapkan Anak Muda Jadi Sultan