Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Rabu, 10 Agustus 2022 | 19:48 WIB
Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo (tengah) berjalan keluar usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (4/8/2022). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]

SuaraSumsel.id - Tabir kematian Brigadir J makin terungkap.Ketua SETARA Institute for Democracy and Peace Hendardi memuji langkah Kapolri Listyo Sigit Prabowo yang dinilai lulus melewati ujian terberat saat publik soal insiden tersebut.

Kata Hendardi, penetapan Ferdy Sambo (FS) sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J oleh Tim Khusus yang dibentuk Kapolri membuktikan diplomasi kejujuran, transparansi dan kinerja berbasis data yang mengantarkan pada kesimpulan dan fakta. Bukti permulaan yang cukup, jika telah terjadi pembunuhan atas Brigadir J yang melibatkan FS.

Dia menilai pada awalnya Polri sempat terkesan sangat berhati-hati, karena peristiwa tersebut menyangkut seorang jenderal atau perwira tinggi Polri yang berprestasi. Sekaligus adanya suatu upaya menghalangi proses penegakan hukum (obstruction of justice).

"Belum lagi semburan informasi menyangkut kasus ini yang sangat massif membuat proses penyidikan sempat terhambat. Di tengah menurunnya kepercayaan publik pada institusi Polri, kasus ini sungguh menjadi ujian terberat bagi Kapolri, meskipun akhirnya Jenderal Listyo Sigit Prabowo lulus ujian tersebut," kata Hendardi.

Baca Juga: Penampakan Dua Rumah Mewah Milik Pelaku Hacker di Lubuklinggau Sumsel, Ada Kolam Renang Private

Dia menilai pengungkapan keterlibatan Ferdy Sambo dalam peristiwa pembunuhan ini menjadi pembelajaran penting, jika oleh faktor-faktor tertentu, anggota Polri dan juga penegak hukum lainnya, bisa terlibat suatu perbuatan yang melanggar hukum.

Ferdy Sambo bicara soal oknum yang mencoreng institusi. [TikTok/polres_trenggalek]

"Dalam sebuah korps, naughty cop dan clean cop akan selalu ada. Tetapi, sebagai sebuah instrumen penegakan hukum, institusi Polri tetap harus menjalankan tugas legal dan konstitusionalnya menegakan keadilan. Polri harus diawasi dan dikritik tetapi sebagai sebuah mekanisme tentu harus dipercaya," ujarnya.

Irjen Ferdy Sambo dan ajudan (FB/Roslin Emika)

Melansir wartaekonomi.com-jaringan Suara.com, ia menilai langkah maju Polri dalam penanganan kasus ini telah memutus berbagai spekulasi dan politisasi mengaitkan peristiwa ini dengan banyak hal di luar isu pembunuhan.

"Meskipun motif pembunuhan itu mungkin belum terungkap, tetapi penetapan tersangka atas FS telah memusatkan kepemimpinan penyidikan Polri mengalami kemajuan signifikan dan memutus politisasi oleh banyak pihak yang berpotensi menimbulkan ketidakstabilan politik dan keamanan," pungkasnya.

Baca Juga: Alumni Universitas Jambi Sarjono Turin Jabat Kajati Sumsel

Load More