SuaraSumsel.id - Komando Daerah Militer II Sriwijaya (Kodam II/Swj) menyelesaikan persoalan aset rumah dinas yang hingga kini masih ditempati oleh oknum keluarga TNI. Lagkah yang dilakukan dengan menggandeng kalangan perbankan dan pengembang.
Asisten Logistik Kasdam II Sriwijaya Kol Czi Sriyanto di Palembang, Senin, mengatakan, TNI kali ini membuat pilot proyek penyelesaian aset rumah dinas secara humanis ini di Palembang, Sumsel, yang nantinya akan diterapkan di seluruh wilayah Kodam II/Swj.
“Selama ini pendekatan yang dilakukan pendekatan hukum, kini kami berubah sedikit paradigma dengan lebih humanis yakni dengan memberikan solusi bahwa yang mereka harapkan adalah kepemilikan rumah pribadi,” kata Sriyanto.
Kodam II/Swj menggandeng berbagai pihak terkait seperti Perum Perumnas, Bank BRI, Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) dan Real Estat Indonesia (REI) untuk berkolaborasi dalam menyediakan rumah yang terjangkau bagi keluarga TNI ini.
Bahkan bagi keluarga TNI yang belum bekerja maka diberikan program UMKM berupa pemberian pinjaman rendah bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) sehingga memiliki kemampuan membayar ansuran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR).
Sejauh ini terdapat empat orang yang sudah akad kredit dengan perbankan.
Para kreditur KPR ini mendapatkan program rumah yang sudah jauh lebih murah tanpa uang muka (DP). Selain itu, juga mendapatkan bantuan uang tunai senilai Rp1 juta setelah akad kredit dari pengembang dengan masa pengembalian sekitar 15 tahun.
“Kami pun turut memberikan uang kerohiman Rp500 ribu dan juga dibantu untuk mengangkut barang-barang saat pindah rumah,” kata dia.
Proyek percontohan ini akan diterapkan di Jambi, Lampung dan Lubuklinggau Sumsel, yang mana di daerah tersebut masih dihadapkan masalah aset rumah dinas.
Baca Juga: Kalut Usai Habisi Nyawa Kekasih Dan Ayuk, Pria di Sumsel Makan Racun Nyamuk
Demi suksesnya pilot proyek ini, ia mengungkapkan Kodam II/Swj sudah membuat standar operasional untuk penyelesaian aset rumah dinas, baik yang dapat dilakukan melalui pendekatan hukum (pemaksaan dan penghancuran) maupun pendekatan humanis.
Pendekatan hukum tetap akan diterapkan terutama bagi oknum keluarga TNI yang terbukti sudah memiliki rumah, bahkan sudah mandiri.
“Target saya ini Desember 2022 sudah selesai, memang tidak mudah karena untuk wilayah Sumbagsel mencapai ribuan. Tapi kami akan berusaha terus, seperti di Palembang tercatat ada 748 unit rumah dinas,” katanya (ANTARA)
Berita Terkait
-
Sindikat Pupuk Oplosan di Sembawa Banyuasin Terungkap, Modus Ganti Karung Dengan Pupuk Bermerek
-
Pesan Menohok Ridwan Kamil Pada Baim Wong Soal Paten Citayam Fashion Week: Tak Semua Urusan Dunia Harus Komersil
-
Kalut Usai Habisi Nyawa Kekasih Dan Ayuk, Pria di Sumsel Makan Racun Nyamuk
-
Marah Melihat Kekasih Dan Ayuk Bercumbu Padahal Sejenis, Pria di Sumsel Habisi Nyawa Keduanya
-
Tragis! Dua Perempuan, Tante Dan Keponakan di Sumsel Tewas di Tangan Kekasih
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Kabin Murahan bagi Pengguna yang Ingin Interior Nyaman
-
Siapa Cepat Dia Dapat! 16 Link Dana Kaget Hari Ini Sudah Aktif dan Cepat Habis
-
5 Cara Menyesuaikan Sepatu Lari Baru agar Tidak Bikin Lecet
-
5 Bedak Banana untuk Mencerahkan Wajah dan Mengunci Makeup Seharian
-
Info Pemadaman Listrik PLN di Palembang Hari Ini dan Besok, Sejumlah Wilayah Terdampak