Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Jum'at, 22 Juli 2022 | 07:05 WIB
Gus Miftah saat mengisi kajian di Omah Asa, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (23/11/2021). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraSumsel.id - Belum lama ini muncul kehebohan dengan kalimat yang provokatif, seperti ‘buang itu nama Ganjar ke tong sampah’,". Pernyataan ini kemudian dijelaskan Tokoh agama Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah bukan dari dirinya.

Dia pun meminta kepada media agar tidak memprovokasi yang mengaitkan Gus Miftah dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Ya Allah. Please deh, jangan provokatif. Enggak mungkin saya mengatakan ‘buang itu nama Ganjar ke tong sampah’," kata Gus Miftah yang dikutip dari unggahan di akun Instagram resminya bernama pengguna gusmiftah, dipantau dari Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut dia sampaikan untuk klarifikasi sejumlah berita yang beredar. Berita tersebut menyebutkan bahwa Gus Miftah mengatakan, "Buang itu nama Ganjar ke tong sampah."

Baca Juga: Tarif Pungut Ekspor CPO Dihapuskan, Petani Sawit Sumsel: Tak Ada Alasan Pabrik Tak Serap TBS

"Mas Ganjar Pranowo itu sahabat saya," kata Gus Miftah menegaskan.

Melansir ANTARA, Gus Miftah juga mengatakan bahwa dirinya kerap menggunakan pilihan kata untuk bercanda atau guyon.

Ia juga mengatakan bahwa dirinya bersahabat dengan semua tokoh politik.

"Kalau hanya bahasa lisan, guyon, dan sebagainya biasalah. Saya bersahabat dengan Mas Ganjar, dengan Kang Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), dengan Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta), Bro Erick Thohir (Menteri BUMN), Pak Airlangga (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), Gus Muhaimin (Wakil Ketua DPR RI), Pak Prabowo (Menteri Pertahanan RI), dan semuanya," ucap Gus Miftah.

Gus Miftah. [Instagram @gusmiftah]

Oleh karena itu, dia meminta kepada media untuk tidak melakukan provokasi dan mengutip pernyataannya dengan sembarangan.

Baca Juga: Cuaca Sumsel Kamis 21 Juli 2022: Suhu Palembang Terik di Siang Hari Ini

Ia juga meminta kepada media agar lebih berhati-hati.

"Tolong teman-teman media jangan provokatif, apalagi mengutip bahasa yang itu. Itu bukan bahasa saya dan seolah-olah itu dari saya. Hati-hati!" kata Gus Miftah.

Load More