Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 17 Juli 2022 | 17:10 WIB
Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya Ketum PBNU sepakat dengan pentingnya kaderisasi perempuan NU. [Foto: ANTARA]

SuaraSumsel.id - Hadir menutup kongres organisasi perempuan atau Fatayat ke XVI di Palembang, Sumatera Selatan, Ketua Umum atau Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengapresiasi gelaran Kongres.

Dia menilai kongres ini menunjukkan kekompakan yang sempurna di kalangan perempuan NU.

"Dan saya tahu ini adalah buah dari sukses konsolidasi di bawah kepemimpinan Fatayat sebelumnya, yaitu Sahabat Anggia Ermarini. Terima kasih atas khidmahnya. Semoga ini bukan akhir dari khidmah beliau sebagaimana yang dijalani oleh pendahulunya," kata Gus Yahya melansir website NU-jarinngan Suara.com.

Gus Yahya mengaku lebih senang mendengar pidato dari Ketua Umum Fatayat NU terpilih, Margaret Aliyatul Maimunah yang menegaskan pentingnya kaderisasi.

Baca Juga: Gelar Kongres di Sumsel, Margaret Aliyatul Maimunah Terpilih Ketum Fatayat NU 2022-2027

Putra KH Cholil Bisri Rembang ini mengatakan bahwa pihaknya menyadari bahwa tidak mungkin menjalankan agenda-agenda yang menjadi mandat dan tanggung jawab Nahdlatul ulama tanpa mengikutsertakan kepemimpinan perempuan.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU telah membangun satu skema organisasi yang komprehensif dan integral mulai dari keseluruhan struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama sampai dengan badan-badan otonomi atau banom.

"Jadi, hierarki pelatihan kader ini akan menjadi nantinya akan menjadi tulang punggung dari sistem meritokrasi di dalam struktur organisasi. Nah, oleh karena itu saya sangat berharap kepengurusan atau jajaran Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama ke depan ini sungguh-sungguh memperhatikan konsolidasi dalam hal pelatihan kader yang terstruktur,” harapnya.

Gus Yahya melanjutkan ketika diintegrasikan ke dalam sistem pelatihan kader NU secara keseluruhan ini akan langsung bisa matching, tidak ada selisih, tidak ada geseh antara satu dengan yang lain.

“Kedua, hubungan yang terkait dengan eksekusi agenda-agenda yang ditetapkan di dalam Nahdlatul Ulama para kader Fatayat di struktur kepengurusan PBNU itu posisinya adalah sebagai struktur pembuat kebijakan, kira-kira apa agenda-agenda yang ditetapkan, bagaimana strategi yang harus dijalankan, ini diputuskan oleh struktur kepengurusan Nahdlatul Ulama mulai dari pengurus harian sampai lembaga-lembaga,” papar Gus Yahya.

Baca Juga: Akhir Pekan di Sumsel, Cuaca Berawan Dengan Kota Palembang Bersuhu Terik

Suasana kemeriahan penutupan di Auditorium JSC Palembang masih terasa ramai.

Pantauan NU Online, hadir dalam upacara penutupan Kongres XVI Fatayat ini Menteri Ketenagakerjaan Hj Ida Fauziyah, Gubernur Sumatra Selatan Herman Daru, dan Ketua PWNU Sumsel KH KH Amiruddin Nahrawi. Ratusan aktivis Fatayat dari tingkat wilayah dan cabang tampak khusyuk mengikuti penutupan. Penutupan kongres bertema Bangkit Bersama, Berdaya Bersama yang digelar di auditorium utama ini berlangsung tertib. Kongres ke-16 ini digelar selama empat hari, Kamis hingga Ahad, 14-17 Juli 2022.



Load More