SuaraSumsel.id - Sidang Pleno Kongres XVI Fatayat NU yang digelar di Jakabaring Sport City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan, Sabtu (16/7/2022) telah menetapkan Margaret Aliyatul Maimunah terpilih sebagai Ketum Umum Pimpinan Pusat (PP) Fatayat NU masa khidmah 2022-2027.
Margaret terpilih secara aklamasi melalui keputusan sidang pleno tertutup dengan agenda pemilihan ketum baru.
Kongres Fatayat XVI NU digelar 15-17 Juli 2022 di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan. Forum pengambilan keputusan tertinggi dalam organisasi itu bakal mengagendakan pergantian kepemimpinan Fatayat NU jugaa membahas terkait kebijakan dan program kerja organisasi.
Nama yang muncul sebelumnya sebagai kandidat Ketum Fatayat NU, antara lain Margaret Aliyatul Maimunah dan Ai Maryati Solihah. Kedua tokoh itu merupakan sosok yang dikenal aktif memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak.
Baca Juga: Akhir Pekan di Sumsel, Cuaca Berawan Dengan Kota Palembang Bersuhu Terik
Profil Margaret Aliyatul Ulya
Margaret Aliyatul Maimunah lahir Jombang pada 11 Mei 1978. Ia merupakan putri kedua dari pasangan KH Mohammad Faruq dan Hj Lilik Chodijah Aziz Bisri.
Melansir Website NU-jaringan Suara.com, Margaret menempuh pendidikannya di Pondok Pesantren Denanyar Jombang, mulai dari tingkat SLTP hingga SLTA. Selepas lulus dari MAN di Denanyar, Margaret melanjutkan studi S1-nya di IAIN Sunan Ampel Surabaya dan pendidikan pascasarjana di Universitas Indonesia (UI) dengan fokus di bidang Program Studi Kajian Wanita pada tahun 2009.
Putri Jombang ini terkenal aktif dalam organisasi. Sejak MI hingga MAN, Margaret aktif di OSIS, Pramuka, maupun olahraga. Aktivisme terus melekat pada dirinya.
Saat kuliah, ia didapuk menjadi Ketua Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Putri (Kopri PMII) Rayon Adab (2000-2001), lalu Ketua Komisariat PMII Adab Cabang Surabaya Selatan (2001-2002).
Baca Juga: Menilik Mobil Antik Nan Kian Diminati Wong Sumsel, Semakin Tua Semakin Berharga
Aktivis perempuan ini juga pernah menjabat pengurus di Pimpinan Wilayah Ikatan Putri-Putri Provinsi Jawa Timur sebagai Anggota Bidang Minat dan Bakat (1999-2001) dan Bendahara II (2001-2002).
Berita Terkait
-
"Para-Para" Viral, Pidato Gibran di Konbes Fatayat NU Tuai Kritikan Warganet
-
Pidato Wapres Gibran: Mohon Fatayat NU Jadi...
-
Makin Jadi, Erick Thohir Ditawarkan Jadi Mentor Fatayat NU
-
Pengurus PP Fatayat NU Resmi Dilantik
-
Berkaca dari Tragedi Kanjuruhan, Fatayat NU Desak Ada Tribun Khusus Kelompok Rentan
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
Sanjo Palembang: Antara Modernisasi dan Warisan Leluhur, Mampukah Bertahan?
-
Lebaran Aman Bertransaksi, BRI Cegah Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan