SuaraSumsel.id - Dua sosok ulama penentang kolonial di Nusantara, Abdul Somad Al-Palimbani dari Palembang dan Muhammad Arsyad Al-Banjari dari Banjarmasin dinilai memiliki keterikatan satu dengan lainnya.
Karena itulah dua universitas di jajaran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (Rafah) Palembang dan UIN Antasari Banjarmasin mengkaji tokoh ulama nusantara tersebut.
Rektor UIN Antasari Banjarmasin, Prof. Dr. Mujiburrahman mengakui baik Abdul Somad Al-Palimbani dari Palembang dan Muhammad Arsyad Al-Banjari dari Banjarmasin adalah tokoh penentang kolonialisme di nusantara. Terutama Abdul Somad Al Palimbani yang sampai wafatnya sangat aktif dalam perjuangan.
Jika sosok Muhammad Arsyad Al-Banjari yang semasa hidup pada abad 18 yang waktu itu belum ada konflik yang terbuka antara Kesultanan Banjar dengan kolonial Belanda,
Baca Juga: Sumsel Sepekan: Holywings Palembang Ditutup Dan 4 Berita Menarik Lainnya
"Itu tidak tampak namun pada kitab parukunan yang ditulis abad di 19 ada parukunan Abdul Rasyid , dijelaskan pengaruh Muhammad Arsyad Al-Banjari anti kolonialismenya , “ katanya kepada awak media.
Menurut Abdul Rasyid dalam kitab parukunan dituliskan larangan memakai tali leher (dasi) dan cipiu (topi orang eropa). “Kenapa haram karena itu meniru kaum penjajah, jadi begitu kerasnya mereka terhadap kolonialisme,” katanya.
Selain itu menurut Prof. Dr. Mujiburrahman, MA baik Abdul Somad Al-Palimbani dan Muhammad Arsyad Al-Banjari belajar agama di Haramain, Makkah dengan guru yang sama.
“Keduanya sahabat baik selama di Haramain Makkah Madinah, satu perguruan. Peran keduanya seperti dibagi, Abdus Somad bidang tawasuf sedangkan Muhamamd Arsyad bidang fikih, syariah. Ini merupakan peran yang apik sehingga tidak berbenturan satu sama lain,” katanya.
Oleh sebab itulah, peran kedua tokoh yang hidup dalam kurun abad 19 dan awal abad 20, harus ditelusuri dan dipublikasikan.
Baca Juga: Cuaca Sumsel Hari Ini, Palembang Diguyur Hujan Lebat di Sore Hari
“Di sini kita saling bertukar pikiran, mendukung agar dakwahnya efektif. Saya berharap persaudaraan seperti ini bisa dilanjutkan oleh generasi sekarang,” katanya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Gugat Holywings Rp 35,5 Triliun, Uangnya Bakal Digunakan Bangun Rumah Ibadah
-
Emak-Emak di Sumsel Deklarasi LaNyalla Maju Capres 2024: Mampu Sampaikan Aspirasi Masalah Dasar Rakyat
-
Sumsel Sepekan: Holywings Palembang Ditutup Dan 4 Berita Menarik Lainnya
-
Cuaca Sumsel Hari Ini, Palembang Diguyur Hujan Lebat di Sore Hari
-
Di Sumsel Tak Ditemukan Historis Ganja Untuk Pangan, Sebagai Obat Lebih Mengenal Candu
Tag
Terpopuler
- Duet Elkan Baggott dan Jay Idzes, Prediksi Susunan Pemain Timnas Indonesia vs China
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- Penampilan Syahrini di Cannes Mengejutkan, Dianggap Berbeda dengan yang di Instagram
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- Ditegur Dudung Abdurachman, Hercules Akhirnya Minta Maaf ke Gatot Nurmatyo dan Yayat Sudrajat
Pilihan
-
Harga Emas Antam Suram Hari Ini, Turun Menjadi Rp 1.871.000/Gram
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
-
Segera Ambil Link DANA Kaget, Tambahan Uang Belanja dan Bayar Langganan
-
Alih-alih ke Eropa, Ramadhan Sananta Malah Gabung Klub Brunei Darussalam
Terkini
-
Dana Kaget Hari Ini Sudah Tersebar, Klik Kumpulan Link dan Dapatkan Saldo Gratis
-
Promo Indomaret! Sunlight, Garnier, hingga Hello Panda Turun Drastis Minggu Ini
-
Pengusaha Perempuan di Palembang Tertipu Advokat Gadungan, Uang Raib Hampir Rp1 Miliar
-
Promo Minuman Alfamart: Teh, Jahe, Es Tarik, dan Boba Taro Harga Miring!
-
Bukan Ikan Tongkol! Dinkes PALI Ungkap Penyebab Keracunan Massal Setelah Santap MBG