SuaraSumsel.id - Sumatera selatan atau Sumsel menjadi salah satu percontohan dalam mencegah kebakaran hutan dan lahan berbasis klaster. Selain Sumsel, juga ada dua kabupaten lainnya yakni kabupaten Pelalawan Riau dan Kabupaten Pulau Pisang, Kalimantan Tengah.
Kegiatan ini diselenggarakan oleh lembaga sosial kemasyarakatan internasional. Direktur Eksekutif Kemitraan Laode M. Syarif mengatakan tiga kabupaten terpilih aras Program Strengthening Indonesian Capacity for Anticipatory Peat Fire Management (SIAP-IFM) Kemitraan ini didukung US Agency for International Development (USAID), United Nation Environmental Programme (UNEP), Kishugu dari Afrika Selatan dan Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pasific - Institut Pertanian Bogor (CCROM IPB).
“Kami mencoba melakukan pendekatan klaster di tiga kabupaten ini, nanti hasilnya dapat dijadikan rujukan dari berbagai pihak,” kata dia.
Para lembaga ini memfasilitasi penguatan berbagai pihak dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla di daerah pilot proyek.
Pendekatan klaster merupakan kegiatan pencegahan kebakaran yang bersifat kolaboratif dan melibatkan semua pihak, seperti pemerintah daerah, Manggala Agni, TNI, kepolisian, perusahaan swasta, dan kecamatan, serta desa," tuturnya.
Strategi pencegahan dengan kolaborasi semua pihak sangat dibutuhkan karena kebakaran di lahan gambut terbilang sulit dipadamkan.
Melalui pendekatan ini diharapkan dapat mengubah paradigma penanganan karhutla dari upaya pemadaman api kepada upaya pencegahan kebakaran.
Sekda OKI Husin mengatakan melalui pendekatan ini diharapkan dapat dijadikan solusi atas keterbatasan anggaran pemerintah dalam penanganan karhutla.
“Karhutla ini selalu mengintai setiap musim kemarau, kami pun mengharapkan bantuan dari kalangan LSM baik nasional maupun internasional untuk memberikan solusi terbaik,” kata dia.
Baca Juga: Waduh! 11 Kades dan Kontraktor Ditahan Polda Sumsel, Kasus Korupsi Sarana Olahraga Kemenpora
Kekiniaan tren luasan lahan yang terbakar terus menurun jika dibandingkan kala kebakaran hebat pada 2015 tapi pemerintah tetap menargetkan setiap tahun tak terjadi karhutla. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Waduh! 11 Kades dan Kontraktor Ditahan Polda Sumsel, Kasus Korupsi Sarana Olahraga Kemenpora
-
Cuaca Sumsel di Akhir Pekan Ini, Berpotensi Diguyur Hujan Ringan
-
Detik-Detik Sekolah Islam Ambruk, Remaja Lagi Main HP Tertimpa Bangunan
-
Warning! Harga Cabai Rp120.000 Per Kilogram Kerek Inflasi Sumsel Terus Meroket
-
Cegah Kendaraan ODOL Masuk Tol di Sumsel, Polri akan Pasang Alat Ukur Beban
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Cek Fakta: Viral Video Cak Imin Bicara Pemutihan Utang BPJS, Benarkah?
-
Cek Fakta: Viral Isu Menkeu Purbaya Curiga Permainan Bunga Rp285,6 Triliun Bikin TPG Telat
-
Semen Baturaja Sabet 3 Penghargaan GRC 2025, Bukti Tata Kelola dan Kepemimpinan Unggul
-
UMKM Panen Rezeki di Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Gubernur Dorong Produk Lokal Naik Kelas
-
1.863 Peserta Serbu Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025, Terbesar Sepanjang Penyelenggaraan