SuaraSumsel.id - Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri berencana memasang alat ukur beban di jalan tol seluruh daerah termasuk di wilayah Sumatera Selatan (Sumsel).
Pemasangan alat ukur beban di jalan tol untuk mempersempit aktivitas kendaraan angkutan barang yang over dimensi dan over loading (ODOL).
Kepala Korlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi mengatakan alat ukur beban kendaraan angkutan yang bakal dipasang di jalan tol tersebut berupa jembatan timbangan mobile yang saat ini dipersiapkan di tingkat pusat.
"Kami sedang mengupayakan dan saat ini dalam tahap inventarisasi di tingkat pusat bekerjasama dengan HK (kontraktor pembangunan) untuk memasang jembatan timbangan di jalan tol," kata dia, dalam peluncuran kamera pengawas elektronik traffic law enforcement (ETLE) presisi tahap II Sumsel dan perayaan HUT ke-76 Bhayangkara di Markas Polda Sumsel, Palembang.
Menurut dia, perencanaan pemasangan jembatan timbang mobile tersebut juga bakal diintegrasikan dengan kamera pengawas ETLE sehingga upaya penindakan pada kendaraan ODOL tersebut bisa optimal.
Sebab setelah terintegrasi dengan kamera ETLE itu, lanjutnya, aparat kepolisian daerah setempat dapat mengetahui pasti kelebihan beban kendaraan angkutan dari situ penindakan seperti penilangan atau semacamnya bisa dilakukan segera.
"Sekaligus diharapkan mampu menurunkan pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan yang saat ini sudah di angka 40 persen sesuai indeks road safety nasional," kata dia, pengintegrasian perangkat di jalan tol tersebut sebagai dukungan Polri terhadap rencana umum keselamatan lalu lintas nasional.
Dia menjelaskan aktivitas kendaraan ODOL tersebut menjadi salah satu penyokong kerusakan jalan yang memicu kecelakaan lalu lintas di banyak daerah tanpa terkecuali di wilayah Provinsi Sumatera Selatan sehingga perlu menjadi perhatian bersama
"Dorongan dari pemerintah daerah juga diperlukan untuk realisasinya sebab dari hasil pantauan kami ada sentimen positif masyarakat sebesar 87 persen atas pengintegrasian perangkat pengawas lalu lintas berbasis elektronik tersebut," kata dia, didampingi Kapolda Sumsel Irjen Pol. Toni Harmanto.
Baca Juga: La Nina Tiga Tahun Terakhir Bikin Sumsel Masih Dilanda Hujan Saat Kemarau
Sementara itu, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Transportasi Seluruh Indonesia (FSPTSI) Jusuf Rizal mengatakan pihaknya menilai aktivitas kendaraan truk ODOL harus dihentikan sebab pemerintah mengalami kerugian lebih dari Rp43 triliun per tahun.
Besarnya nilai kerugian itu merupakan kalkulasi secara nasional atas anggaran yang dihabiskan pemerintah untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang rusak karena dilintasi kendaraan truk ODOL, tanpa terkecuali di Sumsel.
Selanjutnya, aktivitas truk ODOL selain membebani anggaran perbaikan jalan dan jembatan juga mengancam keselamatan pengguna jalan lainnya.
Ia mencontohkan kecelakaan truk di Kalimantan Timur yang menewaskan seorang pengendara sepeda motor atau peristiwa di Tol Cipularang, Purwakarta yang menewaskan seorang pimpinan perusahaan swasta.
“Jadi atas alasan tersebut kami FPTSI di seluruh daerah selaras untuk mendukung pemerintah merealisasikan pemberantasan kendaraan ODOL, khususnya di daerah Sumsel, pelaksanaannya dilakukan bertahap setidaknya target 2023 sudah bebas secara tuntas,” tandasnya. (ANTARA)
Berita Terkait
-
La Nina Tiga Tahun Terakhir Bikin Sumsel Masih Dilanda Hujan Saat Kemarau
-
Ambruk Sehari Direnovasi, Satu Pekerja Bangunan Sekolah Islam Terpadu Tewas
-
Bangunan Sekolah Islam Terpadu di Palembang Ambruk Saat Direnovasi, Satu Pekerja Tewas Tertimbun
-
Anggota DPRD Lahat Ditahan Polda Sumsel, Polisi: Masih Jalani Pemeriksaan
-
Curhat Ayah yang Anaknya Tewas di Polres Empat Lawang: Salah Anak Saya Apa Sampai Harus Meninggal Seperti Ini
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Baru Beli HP Baru? Jangan Langsung Dipakai! Lakukan 10 'Ritual' Wajib Ini Dulu
-
Harga Tiket Sumsel United Resmi Dirilis, Termurah Rp15 Ribu Bisa Nonton Liga 2
-
'Puyang: Minyak Goreng dan Tisu Toilet' dari Teater Potlot Hadir di Festival Teater Sumatera III
-
Uang 'Rampokan' Negara Diduga Dipakai Anggota DPRD Ini untuk Foya-foya Bareng Kekasih Gelap
-
5 Fakta Baru Anggota DPRD PDIP 'Rampok Uang Negara': 'Dihabisi' Kekasih Gelap Usai Tolak Nikah