SuaraSumsel.id - Pemerintah Kota atau Pemkot Palembang digugat oleh masyarakat sipil akibat banjir yang telah melanda kota metropolitan ini. Organisasi masyarakat sipil bersama dengan Walhi Sumsel telah melayangkan gugatan dan bergulir di pengadilan tata usaha atau PTUN Palembang.
Saat sidang yang berlangsung pada pekan ini, Pemkot dinilai menghadirkan sanksi yang tidak kredibel. Kepala Divisi Hukum dan HAM WALHI Sumsel, Yusri Arafat menilai jika saksi ahli yang dihadirkan merupakan konsultan perencanaan wilayah Kota Palembang, yang dipertanyakan independensinya.
"Masalahnya saksi ini kan konsultan dan dikontrak dalam perencanaan wilayah dan kota oleh Pemerintah kota Palembang sendiri," ujarnya.
Selain itu, keterangan saksi ahli menyimpang dari ke ahliannya. Dalam keterangannya, ia menjelaskan bencana banjir yang terjadi pada akhir tahun lalu,, tepatnnya di tanggal 25 Desember 2021 di kota Palembang lebih karena Force Majeure atau akibat curah hujan tinggi.
"Padahal keahlian saksi ahli, ialah bidang perencanaan kota, bukan tupoksi bicara sebagai ahli dalam kebencanaan," terangnya.
Pada sidang pembuktian Majelis Hakim meminta dihadirkan bukti Perencanaan Anggaran Rencana Tata Ruang kota Palembang, Perencanaan Anggaran Perawatan Tata Ruang kota Palembang dan dokumen Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) terkait daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup Kota Palembang.
Dalam lima kali sidang pembuktian, yakni sidang pembuktian dari tanggal 26 April 2022 sampai dengan 21 Juni 2022, pihak tergugat belum juga mampu menghadirkan pembuktian tersebut.
"Dengan pertimbangan keterbatasan waktu sidang tinggal tersisa 19 hari lagi, tidak mungkin untuk ditunda, dan gugatan masyarakat sipil ini harus dibuktikan," imbuhnya
Pemkot Palembang digugat oleh masyarakatnya sendiri akibat banjir akhir tahun lalu. Banjir yang mengakibatkan sekitar 4.000 kepala keluarga (KK) terdampak banjir tersebut.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 26 Juni 2022, BMKG: Akhir Pekan, Sumsel Hujan Sedang
Walhi dan kelompok masyarakat sipil mengugat pemerintah karena dinilai tidak mampu menjalankan mitigasi sekaligus meminimalisir dampak banjir. Gugatan disampikan warga Palembang yang ingin membuktikan jika Pemerintah telah lalai hingga masyarakat merugi atas banjir yang tidak bisa dicegah atau tidak adanya informasi publik hingga masyarakat bisa melakukan pencegahan dampak lebih dini.
"Padahal banjir ini lebih karena Pemerintah gagal menyediakan ruang terbuka hijau, drainase yang buruk, hingga makin hilangnya ruang terbuka hijau di Palembang," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
-
6 Orang Jadi Tersangka Promosi Miras Muhammad-Maria, Pengacara HRS Minta Holywings Ditutup
-
Sungai Enim Meluap Dini Hari, Rumah Warga Muara Enim Terendam Banjir Hingga 2 Meter
-
Dibubarkan Petugas Dini Hari, Pengunjung Holywings Palembang Pasrah
-
Ramai Penolakan Miras "Muhammad-Maria", Pengunjung Holywings Palembang Dibubarkan Polisi
-
Prakiraan Cuaca 26 Juni 2022, BMKG: Akhir Pekan, Sumsel Hujan Sedang
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Bosan Avatar Biasa? Ini Kumpulan Cara Bikin Miniatur AI 'Hero'-mu untuk Profil Steam & Discord
-
Prabowo Datang ke Bangka, Ratusan Penambang Kepung Kantor PT Timah: Ini Soal Perut!
-
Bunga Bukan Cuma Buat Cewek, Kayu Bukan Cuma Buat Cowok. Bongkar Tren Parfum Genderless
-
Nyesek! Cuma Nunggak Paylater, KPR Ditolak? Ini 5 Cara 'Cuci Nama' di SLIK OJK
-
Masuk ke Night City: Ini Kumpulan Prompt AI untuk Gaya Cyberpunk Neon ala Blade Runner