Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Selasa, 14 Juni 2022 | 06:23 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melepas kepergian putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril ke liang kubur tempat peristirahatan terakhirnya di Islamic Center Baitul Ridwan di Desa Cimaung, Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Senin (13/6/2022) siang. (Suara.com/Stefanus Aranditio)

SuaraSumsel.id - Jenazah Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril telah dimakamkan, Senin (13/6/2022). Begitu banyak warga yang kemudian datang guna mendoakan dan melepas kepergiannya ke rumah peristirahatan terakhir.

Ridwan Kamil pun kembali menulis pesan penuh haru. Dia meminta izin kepada Eril agar dirinya dan keluarga melanjutkan kehidupan yang fana ini.

Di media sosialnya, Ridwan Kamil menulis salam perpisahan dengan memanggil Eril, dengan sayang.

"Dear Eril, selamat beristirahat dengan dengan tenang sekarang. Doa-doa kami akan selalu menerangi alam kuburmu," tulis Ridwan Kamil.

Baca Juga: Penyelundupan 2.287 Telur Penyu Sisik di Sumsel Digagalkan, Bakal Ditetaskan di Kawasan Hutan Lindung Bangka

Kang Emil atau panggilan akrab Ridwan Kamil mengungkapkan jika besok, ia meminta izin kepada Eril guna melanjutkan perjalanan kehidupan yang fana ini. Tentu dengan semangatmu di setiap langkah mereka.

"Mulai esok Ijinkan papap, mamah, zara dan arka melanjutkan kehidupan fana ini dengan semangatmu di setiap langkah kami," tulisnya.

pesan Atalia Kamil untuk melepas Eril (Instagram/@ataliapr)

Ridwan Kamil pun mengucapkan terima kasih dengan semua memori dan pelajaran yang diberikan Eril."Hatur nuhun atas segala memori dan pelajaran itu," tutup Kang Emil.

Ia pun mengunggah video bagaimana prosesi pemakaman yang sangat ramai, hingga begitu banyak pihak yang ingin mendoakan dan melepas kepergian Eril.

Ridwan Kamil menyampaikan sepenggal cerita tentang anak sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril, seusai prosesi pemakaman di Kampung Geger Beas, Desa Cimaung, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat, Senin.

Baca Juga: Sumsel Sepekan: AKBP Dalizon Terancam Dipecat, Didakwa Terima Suap Rp10 Miliar dan 4 Berita Menarik Lainnya

"Izinkan saya menyampaikan sepenggal rasa cinta, siapa itu Eril dan hikmah dari kepergian Eril," kata Ridwan mengawali ceritanya.

Dia lantas menceritakan bagaimana 14 hari masa pencarian Eril terasa begitu panjang dan melelahkan bagi keluarganya serta bagaimana keluarganya akhirnya menerima kepergian Eril dengan hati lapang dan memetik pelajaran dan hikmah dari kejadian itu.

Melansir ANTARA, Ridwan Kamil juga mengemukakan bahwa amal anak sulungnya dalam masa 23 tahun hidupnya ternyata sudah memadai untuk mendatangkan kecintaan dari banyak orang.

"23 tahun memang belum cukup untuk menghasilkan karya-karya yang besar, namun terbukti ternyata memadai untuk menjadi manusia yang dicintai dengan akbar," katanya.

"Kami belajar tentang hidup yang tidak semata terdiri atas lamanya hari, tetapi tentang tiap hela nafas yang dipakai untuk berbuat baik. Walaupun hal kecil dalam sehari-hari," ia menambahkan.

Selain itu, Ridwan Kamil menyampaikan bahwa keluarga mengikhlaskan kepergian Eril karena menyadari bahwa Allah SWT telah mencukupkan amalnya dan menutup kemungkinan bertambah kekhilafannya.

"Mungkin akan berat, tapi kami sudah menyiapkan hati, kalau kami tidak akan pernah melihat jasadnya untuk terakhir kali," katanya.

"Kami sangat bersyukur dianugerahi seorang putra yang dalam hidupnya, bahkan dalam pulangnya, masih mendatangkan cinta kepada kami sang orang tua," katanya.

Ridwan Kamil menyampaikan terima kasih kepada warga dari berbagai daerah yang mendoakan Eril, anak sulungnya yang lahir di New York dan meninggal dunia di Swiss.

Load More