SuaraSumsel.id - Masalah angkutan batu bara yang melintas di sepanjang Kecamatan Merapi Kabupaten Lahat terus dikeluhkan warga. Debu angkutan baru bara sekaligus kemacetan, membuat warga mengeluh dan protes.
Masalah debu dan kemacetan ini sudah terjadi sejak lama, bahkan warga yang tinggal di tepi jalan lintas, terkena dampak debu tersebut.
Jalan juga menjadi rusak akibat angkutan berat batu bara yang melintas.
Irwansyah warga Merapi mengungkapkan jika siang hari, jalan tersebut sangat jarang disiram. Akibatnya, debu bertebrangan hingga masuk ke rumah.
Baca Juga: Sumsel Sepekan, Apriyadi Terima SK Plh Bupati Muba dan 4 Berita Sumsel Lainnya
“Jalan juga jadi berlubang, apalagi saat hujan, jalannya jadi tergenang air, dan sering mengakibatkan kecelakaan kendaraan roda dua,” ujarnya.
Saat ini, angkutan baru bara hanya diperbolehkan melintas pada malam hari, dan dilarang saat siang hari, namun pada sore hari, angkutan seringkali sudah berjejer di tepi jalan, untuk bersiap berangkat.
Kapolres Lahat AKBP Eko Sumaryanto mengungkapkan sudah berkoordinasi dengan pihak perusahaan, terkait permasalahan debu dan kemacetan akibat angkutan batu bara.
“Masalah debu, kita carikan solusi bersama, dengan pelaku usaha batu bara,” katanya melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, Senin (23/5/2022).
Pihaknya juga telah menurunkan personel Polres Lahat, untuk berjaga di lokasi yang rawan terjadi kemacetan.
Baca Juga: Warga Sumsel Bulatkan Tekad Dukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024
“Sudah kita turunkan personel, untuk mengurai kemacetan. Alhamdulillah, dua hari ini susah lumayan berkurang macetnya. Kemudian truk yang keluar, diharapkan tidak berbarengan, agar tidak terjadi iring iringan panjang, karena itulah yang menyebabkan macet,” ujarnya
Berita Terkait
-
Kisah Tragis Novi, Ibu Dua Anak Sering Diganggu Tetangga Genit Malah Dipenjara
-
Usai Ditetapkan Tersangka Korupsi Jalur Kereta Besitang-Langsa, Prasetyo Boeditjahjono Kembali Jadi Tersangka Proyek LRT
-
Sebut Suara Rakyat Suara Tuhan, Cawagub Sumsel Riezky Aprilia: Berdosa jika Mainan Suara Tuhan
-
Kisah Juliana, Gadis Suku Anak Dalam Peraih Gelar Sarjana Pertama yang Ingin Menjaga Hutan!
-
Manipulasi Dokumen RUPSLB Bank Sumsel Babel, Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka
Tag
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Paser: Polda Kaltim Buru Pelaku, JATAM Desak Cabut Izin PT MCM
-
276 Kegiatan Kampanye Tercatat di Kaltim, Reses DPRD Jadi Sorotan Bawaslu
-
Kerja Sambil Liburan di Australia Bisa Dapat Gaji Berapa? Yuk, Simak Syarat WHV Terbaru
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
Terkini
-
WNA China Tewas Tertabrak Speedboat di Sumsel, Nakhoda Jadi Tersangka
-
Rayakan HUT Emas ke - 50, Semen Baturaja Sinergi Membangun Keberlanjutan
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Membanggakan, Maylafazza Alkayla Giffary Raih Putri Anak Indonesia Pariwisata 2024
-
Dari Kaki Bukit Barisan, Kolaborasi Energi Senyawa Panas Menerangi Sumatera