SuaraSumsel.id - Praktik madu oplosan berhasil dibongkar Satuan Reskrim Polrestabes Palembang. Dalam praktiknya, industri rumahan ini memproduksi madu yang hanya berisikan 5 persen-10 persen dan selebihnya dioplos dengan menggunakan bahan lainnya.
Pada kemasan, madu oplosan itu diberi merek madu asli. Lokasi pengoplosan madu tersebut berada di Lorong Kemang, Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat (IB) II, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (19/5/2022).
Dari pengrebekan itu, petugas mengamankan barang bukti berupa cairan madu, carang madu, susu SKM, penyedap rasa, soda kue, tepung tapioka hingga sejumlah jeriken madu yang telah dioplos, dan susu bubuk.
Aparat juga mengamankan Paharudin (45), warga Lorong Kemang, Kecamatan IB II, Palembang yang merupakan pekerja Hengky yang membantunya memproduksi madu oplosan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumsel 22 Mei 2022: Daerah Dataran Rendah Bersuhu Terik 34 Derajat Celcius
Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, kasus ini terkuak berkat informasi yang didapat dari masyarakat.
"Mengamankan dua orang, mereka ini modusnya membuat madu yang diperjualbelikan yang sudah dioploskan. Madu aslinya 10 hingga 5 persen, yang dicampur bahan-bahan lainnya,” ujar Kompol Tri Wahyudi di ruang kerjanya, Sabtu (21/5/2022).
Tindakan ini bertentangan dengan Undang Undang Kesehatan, pangan, apalagi madu yang mereka produksi tidak memiliki BPOM, izin Depkes, informasi kedarluwarsa suatu barang.
Di hadapan penyidik, madu ini sudah dibuat sejak delapan bulan lalu dan telah dikirim ke Jambi, Begkulu, dan Lampung. Dengan harga jual per satu kilogram Rp25.000 dan setiap harinya memprduksi lima kwintal madu oplosan.
Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, kedua tersangka dijerat Pasal 62 ayat 1 junto Pasal 8 ayat 1 huruf D dan F UU RI Nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
Baca Juga: Pemerintah Cabut Larangan Ekspor CPO, Eksportir di Sumsel Siap Rebut Pasar Luar Negeri
Kedua pelaku dijerat Pasal 140 Junto pasal 86 ayat 2 Undang-Undang Nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dengan ancaman hukum lima tahun penjara.
Berita Terkait
-
Fakta Polisi Aniaya Mantan dan Todongkan Pistol Ternyata Positif Narkoba
-
Demi Konten Ekstrem, 5 Fakta Aksi Berbahaya Bule Rusia Naiki KA Batu Bara
-
Drama di Hari Bahagia: Bus Pengantin Terperosok, Mempelai Wanita Histeris di Jalan
-
Turis Rusia Nekat! Aksi Gila Naik Kereta Batu Bara Babaranjang Viral!
-
Ridwan Kamil Temui Lisa Mariana di Palembang saat Tinjau Proyek Islamic Center
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
Terkini
-
Anggota DPRD Lubuklinggau Dilaporkan ke Polda Sumsel: Gelapkan Dana Miliaran
-
Spesial Libur Panjang: DANA Bagi-Bagi Rezeki Lewat Dana Kaget 18 April 2025
-
Viral Gadis OKU Timur Dipinang Pria New Zealand dengan Mahar Miliaran Rupiah
-
Inspirasi Parenting dari dr Aisah Dahlan di Talkshow IIPK Bank Sumsel Babel
-
Panggung Acara Toko Murah Nian Jadi Biang Kerok di Tanjung Barangan