SuaraSumsel.id - Belum lama ini cerita dugaan perselingkuhan viral dan ramai dibicarakan di media sosial. Kisah ini pun akhirnya bergulir menjadi pembicaraan publik.
Pakar Ilmu Islam, Qur'an dan Tafsir UIN Raden Fatah Palembang, Apriyanti memberikan tanggapan mengenai perselingkuhan dan bagaimana istri menghadapi saat terjadi hal tersebut dalam biduk rumah tangganya.
Mulanya ia menekan jika pendekatan yang digunakan ialah hukum Islam. "Yang jelas dalam Islam, selingkuh itu tidak ada konsepnya. Makna selingkuh itu apa sebenernya?," tanyanya.
Ketika istri menemukan bukti-bukti dan indikasi perselingkuhan hingga zina, dia menyarankan agar istri bisa mengajukan pada hakim pengadilan agar diproses dari segi hukum.
Baca Juga: Bergerak Produktif, Kelompok Disabilitas di Sumsel Kembangkan Lele di Kolam Tanah
"Walaupun persolan cerai atau talak menjadi hak suami, Islam memberikan ruang bagi istri untuk meminta talak atau disebut dengan khulu. Ada banyak penyebab putus pernikahan. Bisa talak, ada juga khulu atau talak dari permintaan istri, atau disebut juga talak tebus. Istri meminta cerai dan menebus dirinya. Ada juga dengan cara li'an karena terjadinya perzinaan," terang ia.
Apriyanti juga menyampaikan sebenarnya adanya sighat taklik talak atau janji pernikahan yang dibacakan setelah akad nikah yang menjadi salah satu upaya preventif melindungi perempuan.
Dalam janji pernikahan, terdapat empat hal yang harus dijaga sang suami. Tidak diperkenankan meninggalkan istri selama dua tahun berturut-turut, tidak memberikan nafkah wajib kepada istri selama tiga bulan.
"Dua hal lainnya, yakni tidak menyakiti badan/jasmani istri dan terakhir membiarkan atau tidak memperdulikan istri selama enam bulan lebih," ujar ia.
"Itu perjanjian sang suami kepada negara. Jika suami melanggar salah satunya, maka sang istri bisa mengadukan pada pengadilan," sambung Apriyanti.
Baca Juga: Srikandi Ganjar Sumsel Bagikan Sembako ke UMKM di Palembang
Dari laporan istri ini, hakim menilai bukti-bukti valid dan kuat sehingga hakim bisa menetapkan pernikahan tersebut berakhir. "Walaupun sang suami tidak terima, ia tidak bisa menolak keputusan hakim. Sebab sang suami telah memberikan wewenang talaknya kepada pengadilan," imbuh Apriyanti.
Berita Terkait
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
-
Niat Bersihkan Nama Palembang, Acara Masak Besar Richard Lee Malah Ricuh?
-
Dokter Richard Lee Sumbang 1 Ton Ayam untuk Masak Besar di Palembang
-
Profil Sultan Palembang, Pemimpin Adat Tegas Haramkan Konten Willie Salim
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan
-
Drama Rendang Willie Salim Memanas: Desak Ratu Dewa Minta Maaf ke Warga
-
Dua Sultan Palembang Berbeda Sikap soal Adat Tepung Tawar untuk Willie Salim