SuaraSumsel.id - Sebuah video memperlihatkan seorang anak laki - laki menangis, meratapi kematian ayah di sebuah gubuk menjadi viral di media sosial.
Video yang diunggah akun Banyuasi terkini tersebut , tampak sosok ayah sudah terbujur kaku di hadapannya serta dengan ditutup kain.
Dalam postingan di video tersebut dinarasikan jika peristiwa tersebut terjadi di sebuah Gubuk di Kecamatan Gilirang, Kabupaten Banyuasin.
Mereka merupakan warga Lampung, dan merantau ke Desa tersebut. Sempat disuruh kembali ke Lampung dan diberi ongkos untuk naik travel dari Kertapati, Palembang.
Baca Juga: BLT Minyak Goreng di Sumsel Segera Cair, 400.000 Warga Palembang Jadi Penerima
Sayangnya beberapa hari kemudian, datang lagi ke Desa tersebut.
Terkait video yang viral tersebut, Camat Muara Sugihan , Banyuasin Welly Ardiansyah mengatakan kejadian terjadi Kamis (7/4/2022) lalu.
Remaja laki - laki itu bernama Dedek (17), ia menangis karena menyesal tidak mau tinggal bersama ayahnya, Andi Arsyad (70), di pondok kayu tidak layak huni yang hanya berdinding papan bolong dan beratap daun nipah.
"Dedek ini menyesal karena tidak mau tinggal bersama ayahnya di pondok itu. Ayahnya Dedek bernama Andi Arsyad meninggal di usia 70 tahun, mereka merupakan warga Lampung Timur," ungkap Camat Muara Sugihan Banyuasin, Welly Ardiansyah, Selasa (12/4/2022).
Dikatakan Welly, Andi dan Dedek merupakan warga perantauan yang kerap datang ke desa Gilirang sekedar mengadu nasib. Sudah berulang kali warga dan pemerintah setempat memberikan mereka akomodasi untuk pulang ke Lampung namun terus kembali ke Gilirang.
Baca Juga: PPKM di Sumsel Diperpanjang Selama Dua Pekan, hingga 25 April 2022
"Karena kasihan dengan kehidupan sehari-hari pak Andi, kepala desa, perangkat desa dan warga sudah berapa kali memberikan akomodasi untuk memulangkan pak andi ke Lampung, akan tetapi beliau tetap datang kembali ke Gilirang," ujarnya.
Menurut Welly, Andi ini merupakan pengangguran dan Dedek bekerja sebagai pemanjat kelapa. Keduanya tidak memiliki tempat tinggal, oleh karena itu warga Gilirang berinisiatif untuk membuat pondok dengan sumbangan sukarela.
"Setelah dibuatkan pondok oleh warga dan masyarakat Gilirang, Dedek tidak mau tinggal bersama ayahnya dipondok tersebut. Kemudian pada kamis pagi tanggal 7 April 2022 pak andi menghembuskan napas terakhirnya dipondok tersebut," ungkapnya.
Kabar wafatnya Andi pertama kali diketahui putranya, Dedek. Karena saat itu, kebetulan Dedek yang berniat untuk melihat ayahnya namun sudah meninggal. Karena panik, Dedek langsung minta tolong ke warga Gilirang.
"Atas kejadian tersebut, kepala desa Gilirang, perangkat dan warga bersama - sama untuk menguburkan pak Andi Arsyad dipemakaman umum di desa Gilirang di hari yang sama dan dilanjutkan dengan takziah di rumah warga," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Pemuda Bengkulu Deklarasi Sandiaga Uno Calon Presiden 2024: Karena Mampu Ciptakan Lapangan Pekerjaan
-
BLT Minyak Goreng di Sumsel Segera Cair, 400.000 Warga Palembang Jadi Penerima
-
Resep Celimpungan Palembang, Menu Takjil nan Gurih
-
PPKM di Sumsel Diperpanjang Selama Dua Pekan, hingga 25 April 2022
-
Diguyur Hujan Tiga Jam, Ruas Jalan dan Rumah Warga di Palembang Terendam Banjir
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
-
Sosok Chasandra Thenu, Selebgram Ambon Akui Dirinya Pemeran Video Viral 1,6 Menit
-
Harga Emas Antam Kembali Longsor, Kini Dibanderol Rp 1.907.000/Gram
-
Azizah Salsha, Istri Pratama Arhan Dihujat Habis-habisan Promosi Piala Presiden 2025
Terkini
-
Ekspor Menggeliat! Kilang Pertamina Plaju Sumbang Devisa USD 452 Juta Sepanjang 2024
-
Jangan Sampai Ketinggalan, 3 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Terungkap! Jejak Pitis, Koin Kesultanan Palembang Ternyata Sudah Dicatat Sejak 1819
-
Jangan Asal Klik! Pinjol Ilegal Masih Mengintai di Sumbagsel, Ini Cara Aman Kelola Keuangan Digital
-
Inflasi Sumsel Naik Tipis, Tapi Masih Aman! Ini Langkah Pemerintah Kendalikan Harga Pangan