Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Minggu, 13 Maret 2022 | 20:02 WIB
Pekerja menjemur kain jumputan di rumah produksi Eka Marlina di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (8/11/2021). [ANTARA FOTO/Nova Wahyudi]

SuaraSumsel.id - Pewarna alami berasal dari daun-daun, akar hingga kulit kayu diteliti digunakan untuk kain khas asal Sumatera Selatan, kain jumputan.

Peneliti Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Oom Kemala Sari mengatakan salah satu yang sedang diteliti yakni penggunaan daun tanaman jenis begonia dan daun seduduk untuk menghasilkan warna hitam dan krem.

“Banyak yang kami coba, tapi yang baru ada dua yakni daun tanaman begonia dan seduduk,” kata Oom di Pusat Penelitian Kebun Raya Sriwijaya, Kabupaten Ogan llir, Sumsel, Kamis.

Begonia merupakan sejenis tanaman hias yang saat ini sedang digandrungi masyarakat. Tanaman ini umumnya memiliki daun berwarna merah dengan kombinasi dengan warna hijau.

Baca Juga: Sumsel Diprakirakan Diguyur Hujan Ringan Hari Ini, 13 Maret 2022

Dalam risetnya ini, ia memilih jenis begonia yang berdaun merah.

Daun seduduk didapatkan dari tanaman seduduk yakni sejenis tanaman perdu yang tingginya hanya berkisar 0,5 meter. Tanaman ini sangat dikenali di Sumsel terutama di kawasan gambut karena biasanya tumbuh liar di lokasi tersebut.

“Kami meneliti tanaman-tanaman yang biasa tumbuh di Sumsel, dengan maksud jika mau digunakan oleh pembuat kain maka mudah didapatkan,” kata dia.

Sejauh ini, bahan-bahan pewarna alami ini sangat dibutuhkan untuk keperluan pewarnaan kain jumputan.

Melansir ANTARA, Peneliti di Kebun Raya Sriwijaya ini juga telah menggunakan kulit batang akasia, kayu tegaran, kulit kayu secang, kulit kayu tingi, kulit buah jelawe, daun kopi liberika.

Baca Juga: Oknum Polisi Bakar Mantan Kekasih, Polda Sumsel Sebut Didasari Motif Cemburu

Saat air rebusan sudah berkurang hingga separuh dari takaran awal maka sudah bisa digunakan untuk pewarnaan.

Sri Wahyuni, pelaku usaha kain jumputan di Lorong Sawah, Kelurahan Tuan Kentang, Palembang, Sumatera Selatan, mengatakan dirinya sangat berminat menggunakan pewarna alami karena peminatnya mulai ada. Sejauh ini, produksi masih didominasi oleh penggunaan pewarna tekstil.

Load More