Scroll untuk membaca artikel
Tasmalinda
Senin, 28 Februari 2022 | 11:01 WIB
Ilustrasi petani sawit. Harga CPO sedang naik, petani sawit Sumsel mengaku raup untung namun harga pupuk ikut naik.

Diketahui dari Yunus, petani sawit Sumatera Selatan (Sumsel) terbagi menjadi dua macam yakni petani swadaya dan plasma.

"Kalau petani swadaya mereka mengelola kebun sawit sendiri dari tanam sampai panen. kemudian menjual  TBSnya ke tengkulak atau pengumpul yang terdekat dengan kebun," ujarnya.

Petani plasma yang manajemen satu atap, pengelolaannya mulai dari pembangunan sampai perawatan dan panen dilakukan oleh perusahan.

Kemudian TBSnya dijual ke pabrik kelapa sawit. Sementara para petani, hanya mengawasi serta terlibat dalam operasi atau sebagai pekerja dan tidak pada ranah manajemen.

Baca Juga: Pengusaha Arifin Panigoro Meninggal Dunia, Pernah Ungkap Mulai Bisnis Minyak dan Gas dari Sumsel

"Sedangkan untuk petani plasma yang tidak menajemen satu atap, mereka mengelola sendiri kebunnya dan tetap menjual TBSnya ke pabrik kelapa sawit," papar Yunus.

Terkait harga TBS, Yunus mengatakan kalau antara manajemen plasma dan swadaya terkadang terdapat selisih penjualan.

"Harga TBS petani swadaya itu mengikuti harga pasaran atau harga papan dari pabrik kelapa sawit. Sementara TBS petani plasma mengikuti harga penetapan dinas perkebunan provinsi Sumsel yang ditetapkan dua kali dalam sebulan," jelasnya.

Kontributor: Melati Putri R

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sumsel 28 Februari 2022, BMKG: Hujan Sedang hingga Lebat Disertai Petir dan Kilat

Load More