SuaraSumsel.id - Dari sekian banyak pedagang atau pelaku UMKM penjual Pempek di Palembang, baru sekitar 7-10 unit yang tembus pasar ekspor dengan kata lain baru mereka yang ekspor pempek Palembang.
Perwakilan dari Direktorat Jenderal Bea Cukai Sumatera Bagian Timur, Amir Hasan, yang menjadi pembicara dalam acara tersebut mengatakan sejauh ini pihaknya mencatat bahwa pengiriman pempek ke luar negeri sudah dilakukan beberapa usahawan asal Palembang.
“Pengiriman pempek sejauh ini masih melalui pesawat, tapi yang melalui kontainer belum ada padahal jika melalui kapal laut itu jauh lebih murah,” kata dia.
Pengiriman melalui kontainer ini bisa dilakukan asalkan produk yang dikirimkan berdaya tahan lama dengan total volume melebihi 100 kilogram. Kegiatan ekspor ini bisa langsung terhubung dari pelaku UMKM ke buyers (pembeli) atau melalui jasa agregator.
Baca Juga: Bank Indonesia: Setidaknya Tiga Hal Ini Wajib Dimiliki UMKM Sumsel Saat Ingin Tembus Pasar Ekspor
“Pelaku UMKM bisa menggandeng perusahaan ekspedisi seperti DHL, FedEx hingga Pos Indonesia,” kata dia.
Proses untuk ekspor ini relatif mudah asalkan para pelaku UMKM mau mempelajarinya. Namun, kurangnya pengetahuan membuat pelaku usaha menjadi tidak percaya diri sehingga hanya menggarap pasar domestik.
“Awalnya cukup melalui pelaporan ke Ditjen Bea Cukai, bahwa mau melakukan ekspor. Lalu, tim kami akan mendampingi untuk langkah-langkah berikutnya,” kata dia.
Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang optimistis produknya segera masuk pasar ekspor setelah dimasifkan penggunaan mesin sterilisasi mini retort yang membuat panganan lebih tahan lama.
Melansir ANTARA, Ketua Asosiasi Pengusaha Pempek Palembang Yenny Anggraini mengatakan saat ini terdapat 20 pelaku UMKM yang sudah menggunakan alat retorttersebut.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 24 Februari 2022, BKMG Memprakirakan Sumsel Berawan dengan Suhu Tertinggi 33 Derajat
“Alat ini merupakan teknologi baru, dan sudah digunakan untuk produk lain seperti rendang. Jadi kami optimistis setelah penggunaannya bisa masuk ke pasar ekspor,” kata Yenny dalam acara “Capacity Building UMKM Sumsel Go Export” di Palembang, Rabu.
Selain itu, dibutuhkan juga kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk menampilkan hasil uji laboratorium mengenai daya tahan pempek yang sudah melalui proses retort tersebut.
“Harus ada hasil riset pasti yang menyatakan berapa bisa tahannya, dan sejauh ini belum ada. Ini penting untuk meyakinkan ‘buyers' kami,” kata dia.
Selain adanya kepastian daya tahan makanan, ia menilai, dibutuhkan juga langkah lain agar pempek ini bisa menembus pasar ekspor. Diantaranya, adanya surat izin layak edar produk pangan dari BPOM hingga pendampingan bagi pelaku UMKM untuk memenuhi persyaratan ekspor.
Berita Terkait
-
Pedagang Minyak Goreng di Palembang Kebingungan: Pemerintah Tentukan Harga, Barang Jadi Langka
-
Bank Indonesia: Setidaknya Tiga Hal Ini Wajib Dimiliki UMKM Sumsel Saat Ingin Tembus Pasar Ekspor
-
Kisah Emak-Emak di Palembang Berburu Minyak Goreng Murah: Antre Panjang, Berdiri Lama
-
Soal Aturan Pengeras Suara Masjid, Pengurus Masjid di Palembang Cendrung Manut
-
Prakiraan Cuaca 24 Februari 2022, BKMG Memprakirakan Sumsel Berawan dengan Suhu Tertinggi 33 Derajat
Tag
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
Pilihan
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
-
Bocor! Jordi Amat Pakai Jersey Persija
-
Sri Mulyani Ungkap Masa Depan Ekspor RI Jika Negosiasi Tarif dengan AS Buntu
-
Olahraga Padel Kena Pajak 10 Persen, Kantor Sri Mulyani Buka Suara
-
Sering Kesetrum Jadi Kemungkinan Alasan Ade Armando Dapat Jatah Komisaris PLN Nusantara Power
Terkini
-
10 Merk TV Terbaik 2025, Gambar Jernih dan Tahan Lama!
-
Ekspor Menggeliat! Kilang Pertamina Plaju Sumbang Devisa USD 452 Juta Sepanjang 2024
-
Jangan Sampai Ketinggalan, 3 Link DANA Kaget Aktif Hari Ini, Siapa Cepat Dia Dapat
-
Terungkap! Jejak Pitis, Koin Kesultanan Palembang Ternyata Sudah Dicatat Sejak 1819
-
Jangan Asal Klik! Pinjol Ilegal Masih Mengintai di Sumbagsel, Ini Cara Aman Kelola Keuangan Digital