SuaraSumsel.id - Pempek Palembang bisa dikatakan mirip dengan bakso. Kudapan yang sama-sama merupakan campuran daging dan tepung dengan kadar perbandingan tertentu.
Perbedaannya, pempek Palembang berasal dari daging ikan segar. Daging ikan termasuk komoditi sangat mudah ditemui Sumatera Selatan terkhusus Palembang.
Dengan topografi dialiri sembilan sungai besar, Sumatera Selatan kaya akan spesies ikan, seperti ikan belida. Ikan-ikan sungai rawa ini kemudian yang menjadi bahan dasar membuat pempek tempo dulu.
Pempek pun menjadi komoditi yang diperdagangkan warga Tionghoa. Cerita sejarah ini mengaitkan asal mula kata pempek dengan masyarakat Tionghoa.
Baca Juga: Temukan 15 Kg Sabu, Anggota BNN Sumsel Sujud Syukur Teriak Allahu Akbar
Diceritakan jika dahulu ada seseorang lelaki (sudah berusia) Tionghoa yang berdagang makanan dengan cara berkeliling memikul makanan yang dijual.
Kala itu, salah satu makanan yang dijual ialah panganan berbentuk bulat yang berbahan dasar tepung dan daging ikan.
Disebutkan juga, kudapan ini dijajakan oleh pedagang keturunan Tionghoa di sekitaran masjid Agung yang merupakan jantung kota Palembang saat ini.
Para pembeli memanggil sang penjual keturunan Tionghoa tersebut dengan sebutan “Apek”.
Panggilan “Apek” yang kemudian jika dilafalkan berkali-kali, karena memanggil Apek berkali-kali menjadi “pek,pek.. Pek, pek,..Pek, pek, pem-pek”.
Baca Juga: Produktivitas Sawah di Sumsel Meningkat, Ini Penyebabnya
Cerita sejarah yang diyakini terjadi di abad 20, atau sekitar tahun 1910-an ini melengkapi ragam harmonisasi budaya Tionghoa di Palembang, Sumatera Selatan.
Fakta lainnya menguatkan, tanaman sagu yang menjadi tepung pembuat pempek adalah tanaman umum ditemui di Sumatera Selatan.
Di prasasti Talang Tuwo, ditemukan gambaran sebagaimana tanaman sagu menjadi bagian dari taman surga yang disebut Taman Sriksetra.
Prasasti ini merupakan instruksi raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa agar masyarakat menjaga alam dan lingkungan.Prasasti ini tertanggal 23 Maret 584 masehi mengungkapkan semoga yang ditanam di taman surga itu, seperti pohon kelapa, pinang, aren, sagu dan bermacam-macam pohon lainnya yang ditanam, buahnya dapat dimakan.
“Begitu pula bambu haur, waluh, pattum dan lainnya. Semoga juga tanaman-tanaman lainnya, serta bendungan dan kolam-kolam, dan semua amal yang saya berikan dapat digunakan untuk kebaikan semua makhluk dan bagi mereka menjadi jalan kebahagian,” isi prasasti Talang Tuwo yang menggambarkan perkembangan agama Budha Kerajaan Sriwijaya.
Selain tanaman sagu, juga disebutkan tanaman aren yang merupakan campuran untuk membuat cuka pempek. Gula aren ialah bahan dasar membuat kuah cuka yang kemudian dicampur dengan asam cuka dan cabai rawit memberikan rasa kuah yang pedas, asam, dan manis.
Berita Terkait
-
Duel Berdarah di Belakang PIM Mal Palembang, Satu Orang Tangannya Putus
-
Temukan 15 Kg Sabu, Anggota BNN Sumsel Sujud Syukur Teriak Allahu Akbar
-
Produktivitas Sawah di Sumsel Meningkat, Ini Penyebabnya
-
Terjatuh dari Motor, Driver Ojol di Palembang Babak Belur Dipukuli 3 Pelaku Begal Pakai Kayu
-
Sebagian Besar Tanah Makam Bersejarah di Palembang belum Memiliki Sertifikat, Budayawan dan Sultan Tempuh Cara Ini
Tag
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
Ikan Pari Serang Nelayan di Pantai Koala
-
Bukti Konsistensi Keberlanjutan, Semen Baturaja Sabet 2 Penghargaan TOP CSR Awards 2025
-
Ampera Tourism Run 2025 Bikin Palembang Makin Populer, Wamen Bima Arya Beri Pujian
-
Sriwijaya FC Bicara Blak-blakan soal Kehadiran Sumsel United, Ini Harapan Besarnya
-
Lebih dari Sekadar Motif, Ini 5 Pesan Tersembunyi dari Jersey Sumsel United Musim Ini