SuaraSumsel.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi resmi mencabut status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-Api (TAA). Keputusan itu diambil Jokowi pada tanggal 5 Januari 2022 lalu, melalui Keputusan yang dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) 2/2022.
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengatakan ia tidak terkejut dengan keputusan tersebut. Mengingat, hal tersebut memang sudah sejalan dengan keinginan Pemerintah Provinsi atau Pemprov Sumsel guna memindahkan lokasi KEK yang disetujui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 2014 silam.
“Titik lokasi itu kita minta cabut tidak resepersentatif dan jauh dari calon lokasi pelabuhan (Tanjung Carat) yang akan dibangun. Jadi memang kita yang minta dicabut agar posisi KEK pindah lebih dekat ke pelabuhan yang menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN),” ungkap Deru ditemui di Pemprov Sumsel, Jumat (21/1/2022).
Deru menjelaskan, atas dasar mendekatkan KEK mendatang dengan wilayah pelabuhan pihaknya melakukan pembaharuan lokasi. Selama ini, KEK TAA sulit terealisasi karena tidak memenuhi syarat sehingga mustahil adanya KEK tanpa pelabuhan untuk mendukung ekspor.
Baca Juga: Viral Video Pencuri Bugil saat Beraksi di Sumsel Terekam CCTV
“KEK itu kawasan ekonomi khusus dengan menggandeng investor. Bagaimana investor mau masuk jika tidak ada pelabuhan. Dimana-mana dalam sejarah, KEK di Indonesia itu harus ada pelabuhan dulu. Cek saja KEK di Indonesia pasti ada pelabuhan,” tuturnya.
Pemprov Sumsel tengah berjuang untuk merealisasikan pelabuhan samudra baru bagi Sumsel di kawasan Tanjung Carat. Pelabuhan laut dalam ini diharapkan dapat membawa komoditas ekspor Sumsel ke pelabuhan dunia, tidak lagi bergantung dengan provinsi tetangga seperti Lampung.
“Prioritas kita pelabuhan dulu baru KEK, karena sejak 2014 KEK kita terkendala pembebasan tanah,” ucapnya.
Pelabuhan New Palembang Tanjung Carat akan menjadi pelabuhan ekspor Sumsel menggantikan pelabuhan sungai Boom Baru yang berada di kawasan sungai Musi yang mengalami pendangkalan.
Selama ini, untuk pengangkutan komoditas Sumsel hanya dilakukan melalui pelabuhan Boom Baru mulai dari minyak sawit, karet, kelapa dan berbagai komoditas lainnya.
Baca Juga: Target Produksi Gabah Kering Giling di Sumsel Tahun 2022 Sebesar 2,9 Juta Ton
Untuk pembangunan pelabuhan baru, pihak Pemprov akan melakukan sharing dana dengan badan usaha. Pihaknya mengestimasikan pembangunan mencapai Rp2 triliun.
Berita Terkait
-
Palembang Kembali Jadi Sorotan: Viral Motor WNA Dicuri, Netizen Serbu Kolom Komentar
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
-
Niat Bersihkan Nama Palembang, Acara Masak Besar Richard Lee Malah Ricuh?
-
KEK Industropolis Batang Bangun Ekonomi Nasional Melalui Industrialisasi dan Hilirisasi
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Waswas! Tarif AS Ancam Masa Depan Ekspor Karet Sumsel
-
Tito Karnavian Jongkok Gosok Lantai Kambang Iwak, Aksi Mengejutkan Saat Teken Prasasti Renovasi
-
Sumsel Gaspol Lumbung Pangan Nasional, Herman Deru Cegah Alih Fungsi Lahan
-
Modus Cinta di Medsos: Gadis Cirebon Diperkosa dan Dirampok di Hutan Empat Lawang
-
Diskotik Bekas Lokalisasi Kampung Baru Palembang Kembali Jadi Sarang Narkoba?