Namun lantaran diklaim tidak punya bukti, aparat RT tersebut justru tidak mau meneruskan harapan Susanti. "Dari RT tidak mau proses karena katanya tidak ada bukti, tidak ada video. Katanya kalau dilaporkan ke Babinsa, bakal ditertawakan kalau ngelapor tidak ada bukti," ucapnya dengan nada kecewa.
Belakangan kekhawatiran itu terbukti benar dengan adanya tindak penyiraman air keras. Setelah melakukan aksinya, YME berhasil kabur dan meninggalkan Susanti dan anaknya yang merasa kesakitan akibat penyiraman tersebut.
"Sebelum kejadian, saya memang sudah dia buntuti dari tempat kerja sampai pulang ke rumah. Waktu pulang, saya juga diingatkan sama tetangga kalau ada dia disana. Makanya waktu itu saya sempat ke rumah kakak terus minta jemput ibu untuk pulang ke rumah," ujarnya.
Ternyata, saat Susanti tiba dirumah ibunya, YME sudah menunggu di depan rumah. Dia teriak mau membunuh Susanti.
" Dia (YME) menyiramkan air keras ke saya, kemudian saya berbalik badan membelakangi dia, makanya kena banyak di punggung dan di dekat saya ada anak saya jadi ikut kena wajahnya. Awalnya saya kira itu air selokan, tapi ternyata itu air keras. Saya langsung dibawa tetangga ke rumah sakit," jelasnya.
Tepat dihari tindak penyiraman air keras itu terjadi, Susanti langsung membuat laporan ke Polsek Sukarami Palembang. Dia sangat berharap polisi segera menangkap suaminya yang hingga kini masih bebas berkeliaran diluar sana.
"Saya merasa terancam, bagaimana kalau dia kembali melakukan yang tidak-tidak ke saya dan keluarga. Saya berharap polisi segera menangkap dia. Soalnya perbuatan dia benar-benar sudah sangat keterlaluan. Sudah sangat membahayakan nyawa saya dan keluarga," ucapnya.
Kapolse Sukarami Kompol Budi Hartono Sutrisno melalui Kanit Reskrim Iptu Denny Irawan membenarkan adanya kejadian tersebut.
" Korban sudah membuat laporan. Setelah menerima laporan korban, tim Buser Polsek Sukarami dengan di damping keluarga korban langsung merespon dengan mendatangi tempat-tempat yang di duga menjadi tempat persembunyian pelaku, namun dari beberapa tempat yg di datangi pelaku belum di temukan," ujarnya Selasa (11/1/2022).
Baca Juga: Prakiraan Cuaca 11 Januari 2022, Sumsel Bakal Berawan Siang hingga Sore Ini
Dikatakan Denny, bahwa pihaknya sudah memeriksa saksi-saksi di Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Pelaku masih dalam pengejaran, motifnya masih di dalami dan doakan semoga pelaku cepat terungkap," pungkasnya.
Kontributor : Welly Jasrial Tanjung
Berita Terkait
-
Kocak Petugas Damkar Banyuasin Parodikan "Yang Terdalam", Warganet: Yang Terderas
-
Cerita Dahlan Iskan "Dipalak" Jutaan Dolar oleh DPR, untuk Hadiah Lebaran
-
Prakiraan Cuaca 11 Januari 2022, Sumsel Bakal Berawan Siang hingga Sore Ini
-
Tiga Negara Ini Protes, Indonesia Larang Ekspor Batubara
-
Kabar Duka, Mantan Wali Kota Palembang, H Husni Meninggal Dunia
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Kronologi Wanita Hamil Ditemukan Tewas di Hotel: Check In Bareng Pria Lain Usai Antar Suami
-
Megawati Soekarnoputri Berduka, Ibunda Giri Ramanda Kiemas dr Lyna Soertidewi Tutup Usia
-
4 Fakta Baru Pembunuhan Sadis Wanita Hamil Muda di Hotel Palembang: Pelaku Masih Misteri
-
JNE dan UMKM Sumsel 'Bergerak Bersama' Menenun Wastra Lokal Jadi Primadona Nasional
-
Anak Ditampar Kepala Sekolah, Ibu Langsung Lapor Polisi: Ratusan Siswa Mogok Belajar